PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mencecap Gurih Laba Bebek Kremes Isabella Jumat, 23 September 2016 / 18:34 WIB
Salah satu kuliner yang rasanya sudah melekat di masyarakat Indonesia adalah olahan bebek. Buktinya, kedai yang menawarkan sajian ini selalu ada di setiap pusat jajan atau kuliner.
Tak ingin ketinggalan, Andre Yakub pun menggunakan kesempatan ini untuk menawarkan kemitraan Bebek Kremes Isabella, pada Juli 2016 lalu. Dia sendiri telah mendirikan gerai bebek ini sejak 2007 di Umbulharjo, Yogyakarta.
Sejatinya, Yakub sudah membuka kemitraan sejak tiga tahun silam. Namun, dia hanya menjual produk, lantaran izin bisnis merek Bebek Kremes Isabella belum dikantonginya.
Kemitraan Bebek Kremes Isabella ini ditawarkan dengan paket investasi Rp 75 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas kerjasama merek selama 3 tahun, bahan baku awal, pelatihan karyawan sekaligus pelatihan mengolah bebek. Paket tersebut juga sudah termasuk franchise fee selama 3 tahun.
Sementara, peralatan dan perlengkapan, baik untuk memasak atau gerai, dia serahkan sepenuhnya pada mitra. "Saya juga tidak mematok luas ruangan dan lokasi. Yang penting, lokasi strategis dan pasar potensial," terang Andre.
Mitra memang tidak perlu membayar biaya apapun lagi ke pusat tiap bulan. Namun mitra wajib membeli bahan baku utama ke pusat, yakni bebek, bumbu, dan sambal. Sedangkan untuk bahan baku pelengkap seperti lalapan timun, kol dan lainnya atau kecap, tahu dan tempe, mitra bisa membelinya di luar. Ketiga bahan baku utama harus dipasok pusat agar bisa menjaga kualitas rasanya.
Tanggungjawab pusat
Bebek Kremes Isabella menawarkan menu andalan bebek bakar dan bebek goreng kremes. Masing-masing menu tersebut, plus sambal dan lalapan dibanderol Rp 15.000. “Saya tidak mematok pasti harga karena bisa disesuaikan dengan tempat dimana mitra tinggal,” terang Andre.
Dalam satu hari, gerai bebek milik Andre bisa menjual minimal 40 porsi–70 porsi. Jumlah tersebut akan meningkat saat akhir pekan menjadi 100 porsi per hari. Rata-rata omzet berkisar Rp 18 juta-Rp 30 juta.
Keunggulan sajian Bebek Kremes Isabella ini terletak pada tekstur daging yang lembut dan empuk di dalam, namun bagian luarnya renyah. Rasanya gurih. Varian sambalnya, sambal terasi dan sambal bawang.
Erwin Halim, pengamat waralaba menilai, peluang usaha gerai bebek masih menjanjikan. Bisnis ini tak terlalu sulit ditiru, sehingga pelaku harus menciptakan keunggulan dan keunikan. "Pusat bisa menambahkan menu lain di luar bebek, baik makanan dan minuman, sehingga ada ciri khas dan konsumen tak cepat bosan," kata dia.
Erwin berpendapat dukungan dari pusat sangat penting, terutama dalam mencari lokasi dan marketing. "Pusat harus bertanggungjawab untuk membimbing mitra dan menemukan lokasi usaha yang strategis serta memastikan usaha berjalan," ujarnya.
Mencecap Gurih Laba Bebek Kremes Isabella
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mencecap Gurih Laba Bebek Kremes Isabella Jumat, 23 September 2016 / 18:34 WIB
Salah satu kuliner yang rasanya sudah melekat di masyarakat Indonesia adalah olahan bebek. Buktinya, kedai yang menawarkan sajian ini selalu ada di setiap pusat jajan atau kuliner.
Tak ingin ketinggalan, Andre Yakub pun menggunakan kesempatan ini untuk menawarkan kemitraan Bebek Kremes Isabella, pada Juli 2016 lalu. Dia sendiri telah mendirikan gerai bebek ini sejak 2007 di Umbulharjo, Yogyakarta.
Sejatinya, Yakub sudah membuka kemitraan sejak tiga tahun silam. Namun, dia hanya menjual produk, lantaran izin bisnis merek Bebek Kremes Isabella belum dikantonginya.
Kemitraan Bebek Kremes Isabella ini ditawarkan dengan paket investasi Rp 75 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas kerjasama merek selama 3 tahun, bahan baku awal, pelatihan karyawan sekaligus pelatihan mengolah bebek. Paket tersebut juga sudah termasuk franchise fee selama 3 tahun.
Sementara, peralatan dan perlengkapan, baik untuk memasak atau gerai, dia serahkan sepenuhnya pada mitra. "Saya juga tidak mematok luas ruangan dan lokasi. Yang penting, lokasi strategis dan pasar potensial," terang Andre.
Mitra memang tidak perlu membayar biaya apapun lagi ke pusat tiap bulan. Namun mitra wajib membeli bahan baku utama ke pusat, yakni bebek, bumbu, dan sambal. Sedangkan untuk bahan baku pelengkap seperti lalapan timun, kol dan lainnya atau kecap, tahu dan tempe, mitra bisa membelinya di luar. Ketiga bahan baku utama harus dipasok pusat agar bisa menjaga kualitas rasanya.
Tanggungjawab pusat
Bebek Kremes Isabella menawarkan menu andalan bebek bakar dan bebek goreng kremes. Masing-masing menu tersebut, plus sambal dan lalapan dibanderol Rp 15.000. “Saya tidak mematok pasti harga karena bisa disesuaikan dengan tempat dimana mitra tinggal,” terang Andre.
Dalam satu hari, gerai bebek milik Andre bisa menjual minimal 40 porsi–70 porsi. Jumlah tersebut akan meningkat saat akhir pekan menjadi 100 porsi per hari. Rata-rata omzet berkisar Rp 18 juta-Rp 30 juta.
Keunggulan sajian Bebek Kremes Isabella ini terletak pada tekstur daging yang lembut dan empuk di dalam, namun bagian luarnya renyah. Rasanya gurih. Varian sambalnya, sambal terasi dan sambal bawang.
Erwin Halim, pengamat waralaba menilai, peluang usaha gerai bebek masih menjanjikan. Bisnis ini tak terlalu sulit ditiru, sehingga pelaku harus menciptakan keunggulan dan keunikan. "Pusat bisa menambahkan menu lain di luar bebek, baik makanan dan minuman, sehingga ada ciri khas dan konsumen tak cepat bosan," kata dia.
Erwin berpendapat dukungan dari pusat sangat penting, terutama dalam mencari lokasi dan marketing. "Pusat harus bertanggungjawab untuk membimbing mitra dan menemukan lokasi usaha yang strategis serta memastikan usaha berjalan," ujarnya.
Bebek Kremes Isabella
Umbulharjo, Yogyakarta
HP. 082135745877
Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana Ani K.
KEMITRAAN BEBEK GORENG
Feedback ↑ x Feedback ↓ x