PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mendorong peluang kemitraan gerobak pizza Senin, 10 April 2017 / 17:05 WIB
Piza, makanan asal Italia, juga menjadi makanan favorit di Indonesia. Makanan berbahan dasar roti yang dilengkapi dengan taburan daging, jamur, sayur, dan keju ini memiliki cita rasa yang khas dan cocok di lidah orang Indonesia. Sampai-sampai piza kini biasa dikonsumsi sebagai pengganti nasi, karena cukup mengenyangkan.
Popularitas piza di Indonesia, menarik pelaku usaha untuk menawarkan kemitraan. Kedai Pizza milik Cipto Aji Wibowo salah satunya, mencoba menjual piza dengan konsep gerobak.
Kedai Pizza yang berpusat di Magelang, Jawa Tengah baru menawarkan kemitraan pada tahun 2012. Kini, ada 80 mitra Kedai Pizza yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Cipto hanya menawarkan satu paket kemitraan dengan nilai investasi awal Rp 15 juta. Mitra yang membeli paket ini akan mendapat kemudahan, karena langsung mendapat booth, peralatan masak seperti oven dan juga bahan baku sebanyak 50 loyang.
Kemudahan lainnya, Cipto memberlakukan masa kontrak selamanya. Tak ada royalty fee dan franchise fee.
Tak kalah dengan varian menu piza di restoran, Kedai Pizza memiliki 13 varian rasa. Antara lain cheese pizza,peperoni pizza, dan original chicken pizza. Harga jual piza gerobakan ini berkisar Rp 20.000-Rp 25.000. βIni piza gaya Indonesia, makanya bisa cocok dengan lidah masyarakat,β klaim Cipto.
Agar standar rasa piza sama untuk setiap gerai, maka Cipto mewajibkan mitra untuk mengambil bahan baku di pusat. Berdasarkan pengalaman bisnis di gerainya selama ini, omzet yang didapat bisa mencapai Rp 12 juta per bulan. Cipto menambahkan apabila lokasi gerai dibuka strategis, mitra bisa menjual hingga 40 loyang per hari.
Dari omzet tersebut, biaya pembelian bahan baku berkisar 50%-60%. Cipto memperhitungkan mitra akan mendapat laba bersih sekitar Rp 3 juta-Rp 6 juta per bulan. Alhasil, modal mitra bisa kembali dalam jangka waktu kurang dari enam bulan.
Cipto menilai, gerainya akan lebih menarik konsumen karena konsep street food. Harganya juga lebih terjangkau dan baru pertama di Indonesia.
Perjalanan bisnis Kedai Pizza yang masih berlanjut hingga sekarang menandakan bahwa bisnis piza masih potensial. Cipto menargetkan tahun ini Kedai Pizza akan menambah 30 gerai.
Reporter Danielisa Putriadita Editor Johana Ani K.
Mendorong peluang kemitraan gerobak pizza
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mendorong peluang kemitraan gerobak pizza Senin, 10 April 2017 / 17:05 WIB
Piza, makanan asal Italia, juga menjadi makanan favorit di Indonesia. Makanan berbahan dasar roti yang dilengkapi dengan taburan daging, jamur, sayur, dan keju ini memiliki cita rasa yang khas dan cocok di lidah orang Indonesia. Sampai-sampai piza kini biasa dikonsumsi sebagai pengganti nasi, karena cukup mengenyangkan.
Popularitas piza di Indonesia, menarik pelaku usaha untuk menawarkan kemitraan. Kedai Pizza milik Cipto Aji Wibowo salah satunya, mencoba menjual piza dengan konsep gerobak.
Kedai Pizza yang berpusat di Magelang, Jawa Tengah baru menawarkan kemitraan pada tahun 2012. Kini, ada 80 mitra Kedai Pizza yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Cipto hanya menawarkan satu paket kemitraan dengan nilai investasi awal Rp 15 juta. Mitra yang membeli paket ini akan mendapat kemudahan, karena langsung mendapat booth, peralatan masak seperti oven dan juga bahan baku sebanyak 50 loyang.
Kemudahan lainnya, Cipto memberlakukan masa kontrak selamanya. Tak ada royalty fee dan franchise fee.
Tak kalah dengan varian menu piza di restoran, Kedai Pizza memiliki 13 varian rasa. Antara lain cheese pizza, peperoni pizza, dan original chicken pizza. Harga jual piza gerobakan ini berkisar Rp 20.000-Rp 25.000. βIni piza gaya Indonesia, makanya bisa cocok dengan lidah masyarakat,β klaim Cipto.
Agar standar rasa piza sama untuk setiap gerai, maka Cipto mewajibkan mitra untuk mengambil bahan baku di pusat. Berdasarkan pengalaman bisnis di gerainya selama ini, omzet yang didapat bisa mencapai Rp 12 juta per bulan. Cipto menambahkan apabila lokasi gerai dibuka strategis, mitra bisa menjual hingga 40 loyang per hari.
Dari omzet tersebut, biaya pembelian bahan baku berkisar 50%-60%. Cipto memperhitungkan mitra akan mendapat laba bersih sekitar Rp 3 juta-Rp 6 juta per bulan. Alhasil, modal mitra bisa kembali dalam jangka waktu kurang dari enam bulan.
Cipto menilai, gerainya akan lebih menarik konsumen karena konsep street food. Harganya juga lebih terjangkau dan baru pertama di Indonesia.
Perjalanan bisnis Kedai Pizza yang masih berlanjut hingga sekarang menandakan bahwa bisnis piza masih potensial. Cipto menargetkan tahun ini Kedai Pizza akan menambah 30 gerai.
Reporter Danielisa Putriadita Editor Johana Ani K.
0
Feedback β x Feedback β x