Pamor ayam goreng memang tak pernah pudar. Sebagian besar restoran atau warung makan akan menyajikan menu ini sebagai pilihan konsumen. Salah satu olahan yang digemari adalah ayam kremes. Lantaran menjadi favorit, banyak pelaku usaha yang mengemas ayam kremes menjadi sajian utama di gerainya.
Seperti Vileo Nyoto Handoko yang menyajikan ayam kremes di restonya Ayam Goreng Kremes Malioboro. Berdiri sejak 1985, Restoran yang berpusat di Sukoharjo, Solo ini kini menawarkan waralabanya. Saat ini sudah ada lima gerai Ayam Goreng Kremes Malioboro yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bintaro, Yogya dan Solo.
Leo yang merupakan generasi kedua pemilik Ayam Kremes Malioboro menetapkan paket waralaban mulai dari Rp 500 juta. Dengan paket ini, mitra akan mendapat fasilitas lengkap hingga benar-benar siap berjualan, mulai dari meja, kursi, komputer, software sistem penjualan, pelatihan karyawan, pendampingan pusat selama tiga bulan awal.
Karyawan bisa berasal dari pusat atau mitra menyediakan sendiri. Leo bilang, kebutuhan karyawan untuk satu outlet berkisar 10 hingga 4 orang.
Dari investasi awal ini mitra juga akan mendapat bahan baku awal senilai Rp 50 juta, sewa nama untuk lima tahun, renovasi gerai senilai Rp 300 juta, perputaran dana awal di toko sebanyak Rp 50 juta dan Rp 50 juta untuk persiapan sebelum restoran buka.
Leo menetapkan royalty fee 5% dari omzet. Mitra wajib membeli bahan baku untuk menu ayam goreng dan ayam bakar yang sudah dibumbui, sambal, kremes, dan teh dari pusat. Selain menu olahan ayam, rumah makan khas Jawa ini juga menyajikan ikan gurame, kakap, bandeng, sop buntut, oseng-oseng kikil dan urap. Harga jualnya mulai dari Rp 20.000 per paket.
Pemain menjamur
Leo menargetkan mitra dapat meraih omzet Rp 300 juta per bulan. "Target kami sebesar ini. Jika ada lokasi yang kurang bagus untuk mendapat target itu, biasanya kami mundur," kata Leo.
Tentu, bagi Leo lokasi menjadi pertimbangan utama baginya. Jika lokasi sudah sesuai dan harga jual sesuai dengan standar, mitra bisa mengantongi laba bersih lebih dari 20%.
Dalam waralaba ini, Leo menetapkan target balik modal selama 1,5 tahun. Namun, dari mitra yang kini berjalan sudah ada yang balik modal dalam waktu delapan bulan.
Menurut Konsultan Waralaba dari Proverb Consulting, Erwin Halim, mitra perlu memikirkan kembali soal kemungkinan pencapaian omzet Rp 10 juta per hari, sejak resto pertama kali buka. "Perlu ditanyakan dengan detil apa saja support pusat agar dapat omzet Rp 10 juta per hari, " kata Erwin.
Dia juga menambahkan, mitra harus datang langsung ke gerainya agar terlihat rekam jejak berapa banyak pelanggan yang datang. Tujuannya, supaya mitra bisa memperkirakan BEP yang ditargetkan feasible atau tidak. "BEP 1.5 tahun berat untuk dicapai, " kata Erwin.
Menurut Erwin, pasar ayam goreng kremes masih besar, namun mitra harus siap bersaing karena banyak pemain lain. Selain harus kuat dan unik dalam penyajian, penentuan harga jual juga harus pas. Sebab, dalam bisnis ayam kremes yang kini sudah menjamur, Erwin mengatakan, permasalahan utama dari bisnis ini adalah pemasaran.
Ayam Kremes Malioboro Jalan Candi Gebang No 222, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta HP. 087834133309
Krez… Renyah Cuan Ayam Kremes Malioboro
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Krez… Renyah Cuan Ayam Kremes Malioboro Rabu, 12 April 2017 / 11:59 WIB
Pamor ayam goreng memang tak pernah pudar. Sebagian besar restoran atau warung makan akan menyajikan menu ini sebagai pilihan konsumen. Salah satu olahan yang digemari adalah ayam kremes.
Lantaran menjadi favorit, banyak pelaku usaha yang mengemas ayam kremes menjadi sajian utama di gerainya.
Seperti Vileo Nyoto Handoko yang menyajikan ayam kremes di restonya Ayam Goreng Kremes Malioboro.
Berdiri sejak 1985, Restoran yang berpusat di Sukoharjo, Solo ini kini menawarkan waralabanya. Saat ini sudah ada lima gerai Ayam Goreng Kremes Malioboro yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bintaro, Yogya dan Solo.
Leo yang merupakan generasi kedua pemilik Ayam Kremes Malioboro menetapkan paket waralaban mulai dari Rp 500 juta. Dengan paket ini, mitra akan mendapat fasilitas lengkap hingga benar-benar siap berjualan, mulai dari meja, kursi, komputer, software sistem penjualan, pelatihan karyawan, pendampingan pusat selama tiga bulan awal.
Karyawan bisa berasal dari pusat atau mitra menyediakan sendiri. Leo bilang, kebutuhan karyawan untuk satu outlet berkisar 10 hingga 4 orang.
Dari investasi awal ini mitra juga akan mendapat bahan baku awal senilai Rp 50 juta, sewa nama untuk lima tahun, renovasi gerai senilai Rp 300 juta, perputaran dana awal di toko sebanyak Rp 50 juta dan Rp 50 juta untuk persiapan sebelum restoran buka.
Leo menetapkan royalty fee 5% dari omzet. Mitra wajib membeli bahan baku untuk menu ayam goreng dan ayam bakar yang sudah dibumbui, sambal, kremes, dan teh dari pusat. Selain menu olahan ayam, rumah makan khas Jawa ini juga menyajikan ikan gurame, kakap, bandeng, sop buntut, oseng-oseng kikil dan urap. Harga jualnya mulai dari Rp 20.000 per paket.
Pemain menjamur
Leo menargetkan mitra dapat meraih omzet Rp 300 juta per bulan. "Target kami sebesar ini. Jika ada lokasi yang kurang bagus untuk mendapat target itu, biasanya kami mundur," kata Leo.
Tentu, bagi Leo lokasi menjadi pertimbangan utama baginya. Jika lokasi sudah sesuai dan harga jual sesuai dengan standar, mitra bisa mengantongi laba bersih lebih dari 20%.
Dalam waralaba ini, Leo menetapkan target balik modal selama 1,5 tahun. Namun, dari mitra yang kini berjalan sudah ada yang balik modal dalam waktu delapan bulan.
Menurut Konsultan Waralaba dari Proverb Consulting, Erwin Halim, mitra perlu memikirkan kembali soal kemungkinan pencapaian omzet Rp 10 juta per hari, sejak resto pertama kali buka. "Perlu ditanyakan dengan detil apa saja support pusat agar dapat omzet Rp 10 juta per hari, " kata Erwin.
Dia juga menambahkan, mitra harus datang langsung ke gerainya agar terlihat rekam jejak berapa banyak pelanggan yang datang. Tujuannya, supaya mitra bisa memperkirakan BEP yang ditargetkan feasible atau tidak. "BEP 1.5 tahun berat untuk dicapai, " kata Erwin.
Menurut Erwin, pasar ayam goreng kremes masih besar, namun mitra harus siap bersaing karena banyak pemain lain. Selain harus kuat dan unik dalam penyajian, penentuan harga jual juga harus pas. Sebab, dalam bisnis ayam kremes yang kini sudah menjamur, Erwin mengatakan, permasalahan utama dari bisnis ini adalah pemasaran.
Ayam Kremes Malioboro
Jalan Candi Gebang No 222, Condong Catur, Depok,
Sleman, Yogyakarta
HP. 087834133309
Reporter Danielisa Putriadita
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x