JAKARTA. Tampilan dan cita rasa es pisang ijo yang menggugah selera, membuat kudapan ini punya banyak penggemar. Selain rasa segar yang menyergap, menikmati semangkok es pisang ijo juga bisa mengusir lapar. Maklumlah, meski bukan tergolong makanan berat, menyantap es pisang ijo bisa menjadi pengganjal perut.
Sejatinya, es pisang ijo merupakan makanan khas Makassar. Berbahan utama pisang yang dibalut selembar adonan tipis tepung berwarna hijau. Kemudian, ditambah saus kental yang terbuat dari campuran tepung beras dan santan. Rasa gurih dan manis dari pisang dan sirup merah pun berpadu dengan kesegaran es
Menggiurkan bukan? Tak heran, es pisang ijo dengan cepat dikenal di seluruh daerah di Indonesia. Gerai-gerainya pun bermunculan. Tak ketinggalan, pemain waralaba pun menggali potensi dari kuliner ini.
Salah satu pelaku usaha yang gencar menawarkan kemitraan usaha adalah Herman Skom di Jakarta. Mendirikan gerai dengan merek Es Pisang Ijo Daeng Tinggi pada Mei 2010, Herman resmi menawarkan kemitraan pada tahun 2014. Saat ini, sudah ada 31 mitra di Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang bergabung. Sementara gerai pusat ada 9 di Jakarta.
Bila ada yang berminat menjadi mitra, Herman menawarkan tiga paket investasi. Yakni, paket knockdown senilai Rp 2,8 juta, paket etalase senilai Rp 3,9 juta dan paket motor senilai Rp 4,2 juta.
Dari ketiga paket investasi ini mitra akan mendapatkan bahan baku, perlengkapan usaha dan pelatihan karyawan.
Kerja sama kemitraan ini berlangsung seumur hidup selam mitra memasok bahan baku ke pusat. Pusat sendiri tidak mengutip biaya royalti. "Jika selama tiga bulan mitra tidak memasok bahan baku ke pusat maka kerjasama kemitraan ini diputus," ujar Herman.
Es Pisang Ijo Daeng Tinggi hanya menawarkan rasa original dengan sirup dan siraman susu kental manis. Harga yang dibanderol Rp 10.000 per mangkok. Mitra ditargetkan nisa menjual minimal 30 porsi per hari. Dengan begitu mitra bisa mengantongi omzet sekitar Rp 9 juta per bulan.
Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih 80% dari omzet per bulan. Degan laba tersebut mitra bisa balik modal sekitar tiga bulan.
Untuk mencapai target, mitra disarankan memilih lokasi usaha di daerah perkantoran, depan minimarket, dan pasar tradisional berukuran 2 meter x 1 meter dibantu satu pegawai. Menurut Herman, lokasi usaha sangat menentukan perolehan omzet mitra. "Lokasi harus strategis," ujarnya.
Herman optimistis bisnisnya bisa terus berkembang karena kudapan ini bayak digemari orang dari semua kalangan usia. Lantaran potensi menjanjikan, ia berharap bisa menggandeng mitra usaha baru setiap bulannya.
Mencicip tawaran bisnis es pisang ijo
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mencicip tawaran bisnis es pisang ijo Rabu, 26 April 2017 / 15:57 WIB
JAKARTA. Tampilan dan cita rasa es pisang ijo yang menggugah selera, membuat kudapan ini punya banyak penggemar. Selain rasa segar yang menyergap, menikmati semangkok es pisang ijo juga bisa mengusir lapar. Maklumlah, meski bukan tergolong makanan berat, menyantap es pisang ijo bisa menjadi pengganjal perut.
Sejatinya, es pisang ijo merupakan makanan khas Makassar. Berbahan utama pisang yang dibalut selembar adonan tipis tepung berwarna hijau. Kemudian, ditambah saus kental yang terbuat dari campuran tepung beras dan santan. Rasa gurih dan manis dari pisang dan sirup merah pun berpadu dengan kesegaran es
Menggiurkan bukan? Tak heran, es pisang ijo dengan cepat dikenal di seluruh daerah di Indonesia. Gerai-gerainya pun bermunculan. Tak ketinggalan, pemain waralaba pun menggali potensi dari kuliner ini.
Salah satu pelaku usaha yang gencar menawarkan kemitraan usaha adalah Herman Skom di Jakarta. Mendirikan gerai dengan merek Es Pisang Ijo Daeng Tinggi pada Mei 2010, Herman resmi menawarkan kemitraan pada tahun 2014. Saat ini, sudah ada 31 mitra di Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang bergabung. Sementara gerai pusat ada 9 di Jakarta.
Bila ada yang berminat menjadi mitra, Herman menawarkan tiga paket investasi. Yakni, paket knockdown senilai Rp 2,8 juta, paket etalase senilai Rp 3,9 juta dan paket motor senilai Rp 4,2 juta.
Dari ketiga paket investasi ini mitra akan mendapatkan bahan baku, perlengkapan usaha dan pelatihan karyawan.
Kerja sama kemitraan ini berlangsung seumur hidup selam mitra memasok bahan baku ke pusat. Pusat sendiri tidak mengutip biaya royalti. "Jika selama tiga bulan mitra tidak memasok bahan baku ke pusat maka kerjasama kemitraan ini diputus," ujar Herman.
Es Pisang Ijo Daeng Tinggi hanya menawarkan rasa original dengan sirup dan siraman susu kental manis. Harga yang dibanderol Rp 10.000 per mangkok. Mitra ditargetkan nisa menjual minimal 30 porsi per hari. Dengan begitu mitra bisa mengantongi omzet sekitar Rp 9 juta per bulan.
Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih 80% dari omzet per bulan. Degan laba tersebut mitra bisa balik modal sekitar tiga bulan.
Untuk mencapai target, mitra disarankan memilih lokasi usaha di daerah perkantoran, depan minimarket, dan pasar tradisional berukuran 2 meter x 1 meter dibantu satu pegawai. Menurut Herman, lokasi usaha sangat menentukan perolehan omzet mitra. "Lokasi harus strategis," ujarnya.
Herman optimistis bisnisnya bisa terus berkembang karena kudapan ini bayak digemari orang dari semua kalangan usia. Lantaran potensi menjanjikan, ia berharap bisa menggandeng mitra usaha baru setiap bulannya.
Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x