JAKARTA. Ayam goreng menjadi lauk yang banyak dipilih. Pengusaha kuliner pun melakukan berbagai inovasi terhadap jenis lauk ini untuk menghindari kebosanan konsumen. Mulai dari menambahkan sambal dengan beberapa tingkat kepedasan, hingga memadukannya dengan keju.
Acon Kaloka pun melakukannya. Dia mendirikan gerai Ayam Geprek Keju (Prekju) di Yogyakarta 2014 lalu. Lalu, setelah melihat tingginya minat pasar pada ayam geprek keju di sebuah pameran, Acon lantas memberanikan diri menawarkan kemitraan Prekju.
Baru pada September 2016, dia meluncurkan kemitraan Prekju. Kini, sudah ada 11 mitra yang tersebar di Yogyakarta dan kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Acon mengemas dua paket kemitraan Prekju, senilai Rp 20 juta dan Rp 50 juta. Fasilias yang disediakan perlengkapan memasak dan usaha, bahan baku, alat promosi dan seragam karyawan.
Kerjasama kemitraan dan besarnya royalti tergantung dari paket yang diambil. Pada paket senilai Rp 50 juta, kerjasama berlangsung selama tiga tahun dan mitra bebas biaya royalti. Sedangkan, kerjasama mitra Rp 20 juta hanya setahun, dan mitra harus bayar royalti tiap bulan.
Bahan yang wajib mitra beli ke pusat adalah tepung, bumbu ayam, kemasan, keju, dan saus barbeque. Sementara, untuk ayam dan beras bisa dibeli di daerah mitra.
Terlalu ambisius
Jika mitra dapat menjual 70-100 porsi, perkiraannya modal bisa kembali dalam tiga hingga enam bulan. Prekju menawarkan delapan varian, yakni original, cheddar, mix cheddar, kejutan, remix, mix mozza, karalla dan barbeque.
Mitra boleh menjual makanan ringan dan minuman sesuai kebutuhan mitra. Setiap menu ayam geprek dijual Rp 8.000- Rp 20.000.
Gerai Prekju dapat dijalankan oleh 5-15 karyawan, tergantung luas gerai dan target pasar. Kebutuhan ruangnya sekitar 50 m2.
Acon memiliki harapan untuk mempunyai mitra yang tersebar di seluruh tanah Jawa. Namun, Acon bilang, tidak semua permintaan akan disetujuinya karena tergantung hasil survei Tim Prekju. “Lokasi harus sesuai target pasar kawula muda yang konsumtif dan ada kalangan etnis Tionghoa” ungkapnya.
Dalam penilaian Djoko Kurniawan, pengamat waralaba, target balik Prekju terlalu ambisius. “Dengan modal Rp 5 juta dan harga jual produk Rp 20.000 mitra dapat mengembalikan modal 6- 12 bulan,” tutur Djoko.
Dia juga mengingatkan, dalam bisnis kuliner, pada bulan-bulan pertama cenderung ramai karena orang masih penasaran dan ingin mencoba. "Ini memungkinkan bisa menjual 100 porsi setiap hari, tapi dalam jangka panjang bisa turun ke angka 40 porsi, karena kompetisinya kian ketat,” jelas Djoko.
Meski begitu, dia optimis selama selama pusat terus melakukan inovasi rasa. . Selain itu promosi harus semakin gencar, seperti diskon di saat-saat tertentu.
Menggulung pedas untung Ayam Prekju
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menggulung pedas untung Ayam Prekju Kamis, 15 Juni 2017 / 14:27 WIB
JAKARTA. Ayam goreng menjadi lauk yang banyak dipilih. Pengusaha kuliner pun melakukan berbagai inovasi terhadap jenis lauk ini untuk menghindari kebosanan konsumen. Mulai dari menambahkan sambal dengan beberapa tingkat kepedasan, hingga memadukannya dengan keju.
Acon Kaloka pun melakukannya. Dia mendirikan gerai Ayam Geprek Keju (Prekju) di Yogyakarta 2014 lalu. Lalu, setelah melihat tingginya minat pasar pada ayam geprek keju di sebuah pameran, Acon lantas memberanikan diri menawarkan kemitraan Prekju.
Baru pada September 2016, dia meluncurkan kemitraan Prekju. Kini, sudah ada 11 mitra yang tersebar di Yogyakarta dan kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Acon mengemas dua paket kemitraan Prekju, senilai Rp 20 juta dan Rp 50 juta. Fasilias yang disediakan perlengkapan memasak dan usaha, bahan baku, alat promosi dan seragam karyawan.
Kerjasama kemitraan dan besarnya royalti tergantung dari paket yang diambil. Pada paket senilai Rp 50 juta, kerjasama berlangsung selama tiga tahun dan mitra bebas biaya royalti. Sedangkan, kerjasama mitra Rp 20 juta hanya setahun, dan mitra harus bayar royalti tiap bulan.
Bahan yang wajib mitra beli ke pusat adalah tepung, bumbu ayam, kemasan, keju, dan saus barbeque. Sementara, untuk ayam dan beras bisa dibeli di daerah mitra.
Terlalu ambisius
Jika mitra dapat menjual 70-100 porsi, perkiraannya modal bisa kembali dalam tiga hingga enam bulan. Prekju menawarkan delapan varian, yakni original, cheddar, mix cheddar, kejutan, remix, mix mozza, karalla dan barbeque.
Mitra boleh menjual makanan ringan dan minuman sesuai kebutuhan mitra. Setiap menu ayam geprek dijual Rp 8.000- Rp 20.000.
Gerai Prekju dapat dijalankan oleh 5-15 karyawan, tergantung luas gerai dan target pasar. Kebutuhan ruangnya sekitar 50 m2.
Acon memiliki harapan untuk mempunyai mitra yang tersebar di seluruh tanah Jawa. Namun, Acon bilang, tidak semua permintaan akan disetujuinya karena tergantung hasil survei Tim Prekju. “Lokasi harus sesuai target pasar kawula muda yang konsumtif dan ada kalangan etnis Tionghoa” ungkapnya.
Dalam penilaian Djoko Kurniawan, pengamat waralaba, target balik Prekju terlalu ambisius. “Dengan modal Rp 5 juta dan harga jual produk Rp 20.000 mitra dapat mengembalikan modal 6- 12 bulan,” tutur Djoko.
Dia juga mengingatkan, dalam bisnis kuliner, pada bulan-bulan pertama cenderung ramai karena orang masih penasaran dan ingin mencoba. "Ini memungkinkan bisa menjual 100 porsi setiap hari, tapi dalam jangka panjang bisa turun ke angka 40 porsi, karena kompetisinya kian ketat,” jelas Djoko.
Meski begitu, dia optimis selama selama pusat terus melakukan inovasi rasa. . Selain itu promosi harus semakin gencar, seperti diskon di saat-saat tertentu.
Ayam Geprek Keju Jl. Kusumanegara No. 22 Yogyakarta HP. 085742285454
Reporter Maizal Walfajri Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]