PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Memanggang hangat laba camilan Takoyaki 48 Kamis, 15 Juni 2017 / 14:23 WIB
JAKARTA. Tren camilan takoyaki belum juga hilang. Peluang usaha menu kuliner ala Jepang ini masih terbuka. Selain karena proses pembuatan yang sederhana, usaha ini juga diminati karena modal cukup murah.
Seperti halnya kemitraan usaha takoyaki yang ditawarkan oleh Takoyaki 48. Merek takoyaki ini didirikan Noventia Karina Putri di Semarang pada 2014 silam. Sukses membesarkan 4 gerai sendiri, sejak 2015 Takoyaki 48 menawarkan kemitraan. Kini ada dua gerai mitra yang masih aktif.
Ada tiga paket kemitraan Takoyaki 48. Yakni, Paket A seharga Rp 13 juta, Paket B senilai Rp 8 juta dan Paket C yang dijual Rp 6 juta. “Beda ketiganya terletak dari model booth dan bahan baku awal,” tutur Noven.
Semua paket tersebut sudah mencakup fasilitas berupa perlengkapan memasak takoyaki, media promosi, pelatihan, serta bahan baku awal. Mitra yang memilih paket A akan mendapat bahan baku awal sebanyak 300 porsi, sedangkan mitra yang memilih paket B dan C akan mendapat bahan baku awal sebanyak 150 porsi.
Pelatihan akan dilakukan selama seminggu di pusat di Semarang. Jika mitra ingin training di lokasi gerainya, pusat akan mengenakan biaya tambahan. “Selain training kami juga bantu perekrutan karyawan,” ujar Noven.
Adapun perbedaan model booth bagi mitra terletak pada kelengkapan atap dan tidak. Sementara, paket C justru tak dilengkapi booth.
Setiap gerai Taoyaki 48 menjual takoyaki dengan porsi terdiri dari 4-5 butir takoyaki. Noven bilang, harga takoyaki ini berkisar Rp 10.000-Rp 13.000 per porsi.
Mitra diharapkan dapat jual 26 porsi takoyaki per hari. Dengan demikian, mitra dapat balik modal dalam waktu enam bulan.
Sistem kerjasam ayang diterapkan oleh Noven tak mengenal adanya biaya royalti. Artinya, keuntungan 100% untuk mitra. Hanya saja, mitra wajib pasok bahan baku dan kemasan dari pusat.
Kerjasama antara mitra dan pihak pusat berlangsung selama empat tahun. Setelah itu, mitra bebas akan melanjutkan kerjasama atau berhenti. Tak ada biaya perpanjangan kontrak kerja sama. Hingga akhir tahun ini, Noven memasang target untuk menggandeng dua hingga tiga mitra baru.
Memanggang hangat laba camilan Takoyaki 48
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Memanggang hangat laba camilan Takoyaki 48 Kamis, 15 Juni 2017 / 14:23 WIB
JAKARTA. Tren camilan takoyaki belum juga hilang. Peluang usaha menu kuliner ala Jepang ini masih terbuka. Selain karena proses pembuatan yang sederhana, usaha ini juga diminati karena modal cukup murah.
Seperti halnya kemitraan usaha takoyaki yang ditawarkan oleh Takoyaki 48. Merek takoyaki ini didirikan Noventia Karina Putri di Semarang pada 2014 silam. Sukses membesarkan 4 gerai sendiri, sejak 2015 Takoyaki 48 menawarkan kemitraan. Kini ada dua gerai mitra yang masih aktif.
Ada tiga paket kemitraan Takoyaki 48. Yakni, Paket A seharga Rp 13 juta, Paket B senilai Rp 8 juta dan Paket C yang dijual Rp 6 juta. “Beda ketiganya terletak dari model booth dan bahan baku awal,” tutur Noven.
Semua paket tersebut sudah mencakup fasilitas berupa perlengkapan memasak takoyaki, media promosi, pelatihan, serta bahan baku awal. Mitra yang memilih paket A akan mendapat bahan baku awal sebanyak 300 porsi, sedangkan mitra yang memilih paket B dan C akan mendapat bahan baku awal sebanyak 150 porsi.
Pelatihan akan dilakukan selama seminggu di pusat di Semarang. Jika mitra ingin training di lokasi gerainya, pusat akan mengenakan biaya tambahan. “Selain training kami juga bantu perekrutan karyawan,” ujar Noven.
Adapun perbedaan model booth bagi mitra terletak pada kelengkapan atap dan tidak. Sementara, paket C justru tak dilengkapi booth.
Setiap gerai Taoyaki 48 menjual takoyaki dengan porsi terdiri dari 4-5 butir takoyaki. Noven bilang, harga takoyaki ini berkisar Rp 10.000-Rp 13.000 per porsi.
Mitra diharapkan dapat jual 26 porsi takoyaki per hari. Dengan demikian, mitra dapat balik modal dalam waktu enam bulan.
Sistem kerjasam ayang diterapkan oleh Noven tak mengenal adanya biaya royalti. Artinya, keuntungan 100% untuk mitra. Hanya saja, mitra wajib pasok bahan baku dan kemasan dari pusat.
Kerjasama antara mitra dan pihak pusat berlangsung selama empat tahun. Setelah itu, mitra bebas akan melanjutkan kerjasama atau berhenti. Tak ada biaya perpanjangan kontrak kerja sama. Hingga akhir tahun ini, Noven memasang target untuk menggandeng dua hingga tiga mitra baru.
Reporter Nisa Dwiresya Putri Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]