JAKARTA. Usaha kuliner memang menjadi favorit para pelaku usaha. Maklum saja, potensinya yang besar menjadi salah satu daya tariknya. Jenis makanannya pun tidak melulu makanan berat tapi juga ringan alias camilan.
Beberapa jenis camilan yang banyak digandrungi adalah jamur, tahu dan kentang goreng. Seolah tidak ingin kehilangan peluang, Deris Wahyuhadi membesut usaha Jamur Pak Dhe sejak tiga tahun lalu di Banyuwangi, Jawa Timur.
Ulet mengembangkan usaha serta mendapatkan respon baik dari konsumen, kini gerai yang dia kelola pun bertambah menjadi empat unit. Semua gerai itu berada di Banyuwangi.
Merasa sudah berpengalaman mengolah bisnis, sekitar tahun 2015 lalu pria yang lebih akrab disapa Deris ini mulai membuka kerjasama kemitraan. Sampai sekarang, sudah ada tiga mitra yang bergabung di Banyuwangi.
Deris menilai usaha makanan masih mempunyai potensi yang bagus. Apalagi, untuk jamur renyah karena masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan, sehingga lebih memilih mengkonsumsi makanan yang kaya kandungan gizi.
Berbeda dengan lainnya, dalam satu booth Jamur Pak Dhe, ada empat jenis makanan yang dijual, yaitu tahu crispy, jamur crispy, kentang goreng dan takoyaki. Bumbu taburannya pun ada empat jenis, yaitu barbeque, balado, ayam dan pedas manis.
Menyasar konsumen kelas menengah bawah, harganya pun dibandrol cukup bersahabat dengan kantong, yaitu Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per porsi. Dia mengklaim, kelebihan produknya tidak menggunakan bahan pengawet serta jamur yang digunakan diambil langsung dari kebun. "Saya bekerjasama dengan petani di sekitar untuk menampung panen jamur dan kentang," katanya pada KONTAN, Kamis (15/6).
Jamur Pak Dhe menawarkan kemitraan dengan nilai investasi Rp 15 juta. Fasilitas yang didapatkan terdiri dari satu unit booth, bahan baku awal, yaitu tepung adonan takoyaki, tahu, jamur, dan kentang goreng, branding, pelatihan, serta perlengkapan tambahan lainnya.
Agar kualitas terjaga dan rasa tidak berubah, mitra wajib membeli bahan baku utama seperti aneka tepung dari pusat. Sedangkan jamur bisa dibeli di luar. Alasannya, jamur tidak tahan lama bila dikirim dalam waktu lama.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra sekitar empat bulan. Dengan catatan, dalam sehari bisa mencapai target penjualan senilai Rp 500.000. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan juga operasional, porsi laba bersih yang dapat dikantongi mitra masih sekitar 40% dari omzet.
Agar bisnis mitra lancar, Deris memberikan konsultasi usaha secara gratis, seperti penentuan lokasi penjualan dan juga promosi.
Potensi gede usaha camilan Jamur Pak Dhe
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Potensi gede usaha camilan Jamur Pak Dhe Senin, 19 Juni 2017 / 15:18 WIB
JAKARTA. Usaha kuliner memang menjadi favorit para pelaku usaha. Maklum saja, potensinya yang besar menjadi salah satu daya tariknya. Jenis makanannya pun tidak melulu makanan berat tapi juga ringan alias camilan.
Beberapa jenis camilan yang banyak digandrungi adalah jamur, tahu dan kentang goreng. Seolah tidak ingin kehilangan peluang, Deris Wahyuhadi membesut usaha Jamur Pak Dhe sejak tiga tahun lalu di Banyuwangi, Jawa Timur.
Ulet mengembangkan usaha serta mendapatkan respon baik dari konsumen, kini gerai yang dia kelola pun bertambah menjadi empat unit. Semua gerai itu berada di Banyuwangi.
Merasa sudah berpengalaman mengolah bisnis, sekitar tahun 2015 lalu pria yang lebih akrab disapa Deris ini mulai membuka kerjasama kemitraan. Sampai sekarang, sudah ada tiga mitra yang bergabung di Banyuwangi.
Deris menilai usaha makanan masih mempunyai potensi yang bagus. Apalagi, untuk jamur renyah karena masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan, sehingga lebih memilih mengkonsumsi makanan yang kaya kandungan gizi.
Berbeda dengan lainnya, dalam satu booth Jamur Pak Dhe, ada empat jenis makanan yang dijual, yaitu tahu crispy, jamur crispy, kentang goreng dan takoyaki. Bumbu taburannya pun ada empat jenis, yaitu barbeque, balado, ayam dan pedas manis.
Menyasar konsumen kelas menengah bawah, harganya pun dibandrol cukup bersahabat dengan kantong, yaitu Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per porsi. Dia mengklaim, kelebihan produknya tidak menggunakan bahan pengawet serta jamur yang digunakan diambil langsung dari kebun. "Saya bekerjasama dengan petani di sekitar untuk menampung panen jamur dan kentang," katanya pada KONTAN, Kamis (15/6).
Jamur Pak Dhe menawarkan kemitraan dengan nilai investasi Rp 15 juta. Fasilitas yang didapatkan terdiri dari satu unit booth, bahan baku awal, yaitu tepung adonan takoyaki, tahu, jamur, dan kentang goreng, branding, pelatihan, serta perlengkapan tambahan lainnya.
Agar kualitas terjaga dan rasa tidak berubah, mitra wajib membeli bahan baku utama seperti aneka tepung dari pusat. Sedangkan jamur bisa dibeli di luar. Alasannya, jamur tidak tahan lama bila dikirim dalam waktu lama.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra sekitar empat bulan. Dengan catatan, dalam sehari bisa mencapai target penjualan senilai Rp 500.000. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan juga operasional, porsi laba bersih yang dapat dikantongi mitra masih sekitar 40% dari omzet.
Agar bisnis mitra lancar, Deris memberikan konsultasi usaha secara gratis, seperti penentuan lokasi penjualan dan juga promosi.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]