KONTAN.CO.ID – Siapa yang tak kenal dengan leker. Camilan ini sudah kondang sejak puluhan tahun silam. Kerenyahannya mampu membuat siapapun ketagihan.
Saat ini, leker seolah belum kehilangan pamornya. Buktinya, masih banyak merek baru bermunculan..
Salah satunya adalah CJ Leker besutan Dimas Andika Panji Kresna. Gerai pertamanya baru dibuka pada akhir tahun lalu di Salatiga, Jawa Tengah. Mendapatkan respon positif dari pasar, gerai pribadinya bertambah satu.
Merasa usahanya sudah stabil, April 2017 lalu, laki-laki yang lebih akrab disapa Dimas Boo mulai menawarkan kerjasama kemitraan. Sayangnya, sampai sekarang belum ada yang bergabung. "Yang tertarik ada dan masih dari teman-teman saja," katanya pada KONTAN , Selasa (8/8).
Mematok segmen konsumen kelas menengah bawah, dia membanderol kue lekernya mulai dari Rp 4.000 sampai Rp 8.000 per porsi. Tersedia tujuh varian, diantaranya lekker pizza, cappucino keju, coklat dan pisang. Dimas Boo mengklaim, kelebihan produknya adalah isian yang lebih penuh, tekstur kulit lebih renyah, serta proses produksi yang higienis.
CJ Leker, menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket ekonomis dengan modal awal Rp 7,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku untuk 200 porsi, branding, pelatihan selama dua hari dan tambahan perlengkapan lainnya.
Kedua, paket premium dengan investasi Rp 14 juta. Yang didapatkan mitra adalah satu unit gerobak, bahan baku awal 400 porsi, perlengkapan memasak, branding, pelatihan selama empat hari dan perlengkapan tambahan lainnya.
Untuk menjaga kualitas produk, mitra wajib membeli bahan baku utama yang berupa tepung adonan serta saus pizza dan bubuk cappucino dari pusat.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang diperlukan mitra sekitar tiga bulan. Dengan target penjualan 150 porsi atau Rp 400.000 per hari. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra masih sekitar 60%.
Lainnya, Dimas Boo menargetkan bakal membuka satu gerai pribadi di lokasi yang sama. "Saya ingin kuatkan dulu yang di Salatiga," pungkasnya.
Kress… renyah bisnis CJ Lekker
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Kress… renyah bisnis CJ Lekker Sabtu, 09 September 2017 / 18:45 WIB
KONTAN.CO.ID – Siapa yang tak kenal dengan leker. Camilan ini sudah kondang sejak puluhan tahun silam. Kerenyahannya mampu membuat siapapun ketagihan.
Saat ini, leker seolah belum kehilangan pamornya. Buktinya, masih banyak merek baru bermunculan..
Salah satunya adalah CJ Leker besutan Dimas Andika Panji Kresna. Gerai pertamanya baru dibuka pada akhir tahun lalu di Salatiga, Jawa Tengah. Mendapatkan respon positif dari pasar, gerai pribadinya bertambah satu.
Merasa usahanya sudah stabil, April 2017 lalu, laki-laki yang lebih akrab disapa Dimas Boo mulai menawarkan kerjasama kemitraan. Sayangnya, sampai sekarang belum ada yang bergabung. "Yang tertarik ada dan masih dari teman-teman saja," katanya pada KONTAN , Selasa (8/8).
Mematok segmen konsumen kelas menengah bawah, dia membanderol kue lekernya mulai dari Rp 4.000 sampai Rp 8.000 per porsi. Tersedia tujuh varian, diantaranya lekker pizza, cappucino keju, coklat dan pisang. Dimas Boo mengklaim, kelebihan produknya adalah isian yang lebih penuh, tekstur kulit lebih renyah, serta proses produksi yang higienis.
CJ Leker, menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket ekonomis dengan modal awal Rp 7,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku untuk 200 porsi, branding, pelatihan selama dua hari dan tambahan perlengkapan lainnya.
Kedua, paket premium dengan investasi Rp 14 juta. Yang didapatkan mitra adalah satu unit gerobak, bahan baku awal 400 porsi, perlengkapan memasak, branding, pelatihan selama empat hari dan perlengkapan tambahan lainnya.
Untuk menjaga kualitas produk, mitra wajib membeli bahan baku utama yang berupa tepung adonan serta saus pizza dan bubuk cappucino dari pusat.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang diperlukan mitra sekitar tiga bulan. Dengan target penjualan 150 porsi atau Rp 400.000 per hari. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra masih sekitar 60%.
Lainnya, Dimas Boo menargetkan bakal membuka satu gerai pribadi di lokasi yang sama. "Saya ingin kuatkan dulu yang di Salatiga," pungkasnya.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
KEMITRAAN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=7EizXd2rkrI]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]