KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) optimistis pertumbuhan industri kreatif pada akhir tahun ini bisa memberi kontribusi optimal bagi produk domestik bruto (PDB). Saban tahun, pertumbuhan industri tersebut bisa mencapai Rp 70 triliun.
Bekraf sendiri menargetkan pendapatan industri kreatif nasional sepanjang tahun ini bisa mencapai Rp 1.000 triliun. Adapun tahun 2015 mencapai Rp 852 triliun. "PDB industri ini peningkatannya sekitar Rp 70 triliun per tahun," ucap Triawan Munaf, Kepala Bekraf, Senin (11/9).
Jumlah tersebut tak lepas dari sumbangan dari tiga industri, yakni kuliner sebesar 41,69%, lantas fesyen sebanyak 18,15% dan industri kriya sebanyak 15,7%. Selain itu ia optimistis tiga bidang usaha lain bisa memberi kontribusi bagi industri kreatif, yakni industri film, aplikasi dan gim, serta musik.
Ia mengambil contoh potensi industri musik. Saat ini, nilai bisnis industri musik tidak melulu berdasarkan penjualan cakram CD semata tapi juga ada nilai ekonomi yang lain, seperti konser musik. Baik itu musisi lokal atau luar negeri.
Namun ia mengakui untuk bisa mengoptimalkan industri kreatif, terutama selain kuliner, fesyen dan kriya memang perlu campur tangan pemerintah. Misalnya dengan membuat deregulasi di bidang tersebut.
Misalnya mencabut daftar negatif investasi (DNI) di industri film. "Sehingga saat ini investasi film terbuka bagi investor dalam dan luar negeri," kata Triawan. Sedangkan Stepahine Hardjo, Manajer Pengembangan Bisnis Ruangguru.com, berharap ada aturan yang jelas di bisnis konten supaya dalam ekspansi nanti tidak salah sasaran.
PDB industri kreatif bisa tembus Rp 1.000 T
PELUANG USAHA / INDUSTRI KREATIF PDB industri kreatif bisa tembus Rp 1.000 T Senin, 11 September 2017 / 19:58 WIB
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) optimistis pertumbuhan industri kreatif pada akhir tahun ini bisa memberi kontribusi optimal bagi produk domestik bruto (PDB). Saban tahun, pertumbuhan industri tersebut bisa mencapai Rp 70 triliun.
Bekraf sendiri menargetkan pendapatan industri kreatif nasional sepanjang tahun ini bisa mencapai Rp 1.000 triliun. Adapun tahun 2015 mencapai Rp 852 triliun. "PDB industri ini peningkatannya sekitar Rp 70 triliun per tahun," ucap Triawan Munaf, Kepala Bekraf, Senin (11/9).
Jumlah tersebut tak lepas dari sumbangan dari tiga industri, yakni kuliner sebesar 41,69%, lantas fesyen sebanyak 18,15% dan industri kriya sebanyak 15,7%. Selain itu ia optimistis tiga bidang usaha lain bisa memberi kontribusi bagi industri kreatif, yakni industri film, aplikasi dan gim, serta musik.
Ia mengambil contoh potensi industri musik. Saat ini, nilai bisnis industri musik tidak melulu berdasarkan penjualan cakram CD semata tapi juga ada nilai ekonomi yang lain, seperti konser musik. Baik itu musisi lokal atau luar negeri.
Namun ia mengakui untuk bisa mengoptimalkan industri kreatif, terutama selain kuliner, fesyen dan kriya memang perlu campur tangan pemerintah. Misalnya dengan membuat deregulasi di bidang tersebut.
Misalnya mencabut daftar negatif investasi (DNI) di industri film. "Sehingga saat ini investasi film terbuka bagi investor dalam dan luar negeri," kata Triawan.
Sedangkan Stepahine Hardjo, Manajer Pengembangan Bisnis Ruangguru.com, berharap ada aturan yang jelas di bisnis konten supaya dalam ekspansi nanti tidak salah sasaran.
Reporter Jane Aprilyani Editor Markus Sumartomjon
INDUSTRI KREATIF
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=NlBJJUu7JsQ]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]