PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Manisnya merajut untung Coklat Jodoh Selasa, 12 September 2017 / 12:05 WIB
KONTAN.CO.ID – Meski sudah banyak jenis minuman baru, minuman coklat masih punya banyak penggemar. Bahkan, merek baru pun masih banyak bermunculan.
Salah satunya Coklat Jodoh. Ihya Adgini Islami membuka gerai Coklat Jodoh ini di Condet, Jakarta Timur, tahun lalu.
Mendapat respon positif dari konsumen, pada Februari 2017, dia mulai menawarkan kemitraan.
Meski terhitung baru, jumlah gerai mitra sudah mencapai 39 unit. Gerai-gerai ini tersebar di Jabodetabek dan Bandung, Jawa Barat.
Untuk memberikan pilihan kepada pelanggan, ada 10 varian minuman coklat yang ditawarkan. Tapi, menu paling favorit adalah coklat ganteng (original) dan coklat cantik (chocomilk). Menyasar kalangan konsumen kelas menengah bawah, Ihya memasang harga mulai dari Rp 7.000-Rp 8.000 per porsi. "Rasanya bikin ketagihan, kemasan kami juga menarik," katanya.
Coklat Jodoh, menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, Paket Gold dengan modal awal Rp 9,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth portable, perlengkapan berjualan, bahan baku awal 500 porsi (all varian), pelatihan, branding, dan perlengkapan tambahan lainnya.
Kedua, Paket Platinum dengan investasi sebesar Rp 12 juta. Dengan modal ini, mitra mendapatkan satu unit booth permanen yang terbuat dari baja, perlengkapan berjualan, bahan baku awal, pelatihan, branding, dan lainnya. Untuk menjaga kualitas produk, mitra diwajibkan membeli bahan baku utama berupa bubuk coklat dari pusat. Berdasarkan perhitungan Ihya, waktu balik modal yang dibutuhkan oleh mitra sekitar satu hingga dua bulan. Dengan catatan, saban harinya dapat menjual sekitar 50 gelas. Bila dikalkulasi, dalam sebulan total penjualannya mencapai Rp 12 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 30% dari omzet.
Untuk tahun ini, dia menargetkan untuk mengoperasikan 100 gerai diseluruh Jabodetabek. Saat sistem dan usaha makin besar, Ihya menargetkan untuk membuka cabang mitra di luar Pulau Jawa. "Saat ini sudah banyak yang menghubungi dari Papua, Kalimantan tapi, kami tidak layani dulu karena masih terkendala pengiriman," ungkapnya.
Manisnya merajut untung Coklat Jodoh
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Manisnya merajut untung Coklat Jodoh Selasa, 12 September 2017 / 12:05 WIB
KONTAN.CO.ID – Meski sudah banyak jenis minuman baru, minuman coklat masih punya banyak penggemar. Bahkan, merek baru pun masih banyak bermunculan.
Salah satunya Coklat Jodoh. Ihya Adgini Islami membuka gerai Coklat Jodoh ini di Condet, Jakarta Timur, tahun lalu.
Mendapat respon positif dari konsumen, pada Februari 2017, dia mulai menawarkan kemitraan.
Meski terhitung baru, jumlah gerai mitra sudah mencapai 39 unit. Gerai-gerai ini tersebar di Jabodetabek dan Bandung, Jawa Barat.
Untuk memberikan pilihan kepada pelanggan, ada 10 varian minuman coklat yang ditawarkan. Tapi, menu paling favorit adalah coklat ganteng (original) dan coklat cantik (chocomilk). Menyasar kalangan konsumen kelas menengah bawah, Ihya memasang harga mulai dari Rp 7.000-Rp 8.000 per porsi. "Rasanya bikin ketagihan, kemasan kami juga menarik," katanya.
Coklat Jodoh, menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, Paket Gold dengan modal awal Rp 9,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth portable, perlengkapan berjualan, bahan baku awal 500 porsi (all varian), pelatihan, branding, dan perlengkapan tambahan lainnya.
Kedua, Paket Platinum dengan investasi sebesar Rp 12 juta. Dengan modal ini, mitra mendapatkan satu unit booth permanen yang terbuat dari baja, perlengkapan berjualan, bahan baku awal, pelatihan, branding, dan lainnya. Untuk menjaga kualitas produk, mitra diwajibkan membeli bahan baku utama berupa bubuk coklat dari pusat.
Berdasarkan perhitungan Ihya, waktu balik modal yang dibutuhkan oleh mitra sekitar satu hingga dua bulan. Dengan catatan, saban harinya dapat menjual sekitar 50 gelas. Bila dikalkulasi, dalam sebulan total penjualannya mencapai Rp 12 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 30% dari omzet.
Untuk tahun ini, dia menargetkan untuk mengoperasikan 100 gerai diseluruh Jabodetabek. Saat sistem dan usaha makin besar, Ihya menargetkan untuk membuka cabang mitra di luar Pulau Jawa. "Saat ini sudah banyak yang menghubungi dari Papua, Kalimantan tapi, kami tidak layani dulu karena masih terkendala pengiriman," ungkapnya.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
KEMITRAAN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=PtTeSZOBw_E]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]