PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Memoles laba dari jasa cuci helm dan sepatu Sabtu, 07 Oktober 2017 / 11:00 WIB
KONTAN.CO.ID – Mencuci sepatu dan helm lumrah dilakukan oleh sebagian orang. Namun, bagi yang tak punya waktu, urusan ini akan diserahkan pada ahlinya.
Mencium peluang ini, Amar Maruf Hadyan Malik mendirikan Splash Service di Depok, Jawa Barat pada 2016 lalu. Kini, Amar tawarkan kemitraan. "Ternyata, banyak peminat dan saya ingin buka cabang," jelas dia. Kini, sudah ada dua cabangnya di Depok dan Jakarta.
Paket kemitraannya bernilai Rp 54 juta. Amar bilang, dengan paket ini mitra bisa langsung menjalankan bisnisnya. “Sudah lengkap, kami juga siapkan lokasi dan pegawai ,” paparnya.
Fasilitas yang diperoleh mitra adalah kerjasama selama lima tahun, sewa tempat tahun pertama senilai Rp 20 juta, peralatan dan perlengkapan usaha lengkap, mesin kapasitas dua helm, karyawan, pelatihan, legalitas usaha dan lainnya. “Kami juga ada fasilitas air gratis, jadi mitra tak perlu lagi bayar biaya air,” terang Amar.
Splash Service menawarkan jasa cuci helm dan sepatu mulai dari paket biasa hingga paket premium. Cuci helm dibanderol Rp 20.000–Rp 30.000. Sedangkan, jasa cuci sepatu dipatok Rp 35.000–Rp 100.000. “Yang bikin beda, kualitas obat cuci kami. Dengan pemakaian sedikit, bisa cepat bersih," kata Amar.
Dalam sehari gerai Splash Service bisa mengantongi omzet Rp 500.000–Rp 700.000. Omzet per bulan berkisar Rp 15 juta–Rp 21 juta. Perkiraan balik modalnya kurang dari setahun.
Tak ada biaya royalti per bulan, namun tiap tahun mitra akan dikenakan biaya operasional untuk pusat sebesar 10% dari total omzet setahun. Asal, mitra sudah mencapai target omzet minimal, Rp 4 juta per bulan.
Levita G. Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) menilai potensi bisnis jasa cuci helm dan sepatu akan terus berkembang seiring motor yang terus meningkat. Begitu pula, sepatu yang sudah menjadi kebutuhan primer.
Namun, banyaknya pemain justru menambah persaingan ketat. "Untuk masuk dan mulai usaha ini cukup mudah. Tapi, mendapatkan mitra dan pelanggan tetap memang jadi tantangan tersendiri," kata Levita.
Ia menyarankan agar jasa cuci helm dan sepatu sebaiknya dibuat sistem keagenan saja, bukan kemitraan. Dengan sistem keagenan, pusat bisa mempromosikan produk unggulannya. "Kalau kemitraan dengan modal Rp 50 juta, cukup mahal ya, meskipun sudah ditanggung sewa tempat, meski hanya tahun pertama," ungkapnya.
Splash Service Jl. Pitara Raya No. 8 Depok HP. 085691924698
Memoles laba dari jasa cuci helm dan sepatu
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Memoles laba dari jasa cuci helm dan sepatu Sabtu, 07 Oktober 2017 / 11:00 WIB
KONTAN.CO.ID – Mencuci sepatu dan helm lumrah dilakukan oleh sebagian orang. Namun, bagi yang tak punya waktu, urusan ini akan diserahkan pada ahlinya.
Mencium peluang ini, Amar Maruf Hadyan Malik mendirikan Splash Service di Depok, Jawa Barat pada 2016 lalu. Kini, Amar tawarkan kemitraan. "Ternyata, banyak peminat dan saya ingin buka cabang," jelas dia. Kini, sudah ada dua cabangnya di Depok dan Jakarta.
Paket kemitraannya bernilai Rp 54 juta. Amar bilang, dengan paket ini mitra bisa langsung menjalankan bisnisnya. “Sudah lengkap, kami juga siapkan lokasi dan pegawai ,” paparnya.
Fasilitas yang diperoleh mitra adalah kerjasama selama lima tahun, sewa tempat tahun pertama senilai Rp 20 juta, peralatan dan perlengkapan usaha lengkap, mesin kapasitas dua helm, karyawan, pelatihan, legalitas usaha dan lainnya. “Kami juga ada fasilitas air gratis, jadi mitra tak perlu lagi bayar biaya air,” terang Amar.
Splash Service menawarkan jasa cuci helm dan sepatu mulai dari paket biasa hingga paket premium. Cuci helm dibanderol Rp 20.000–Rp 30.000. Sedangkan, jasa cuci sepatu dipatok Rp 35.000–Rp 100.000. “Yang bikin beda, kualitas obat cuci kami. Dengan pemakaian sedikit, bisa cepat bersih," kata Amar.
Dalam sehari gerai Splash Service bisa mengantongi omzet Rp 500.000–Rp 700.000. Omzet per bulan berkisar Rp 15 juta–Rp 21 juta. Perkiraan balik modalnya kurang dari setahun.
Tak ada biaya royalti per bulan, namun tiap tahun mitra akan dikenakan biaya operasional untuk pusat sebesar 10% dari total omzet setahun. Asal, mitra sudah mencapai target omzet minimal, Rp 4 juta per bulan.
Levita G. Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) menilai potensi bisnis jasa cuci helm dan sepatu akan terus berkembang seiring motor yang terus meningkat. Begitu pula, sepatu yang sudah menjadi kebutuhan primer.
Namun, banyaknya pemain justru menambah persaingan ketat. "Untuk masuk dan mulai usaha ini cukup mudah. Tapi, mendapatkan mitra dan pelanggan tetap memang jadi tantangan tersendiri," kata Levita.
Ia menyarankan agar jasa cuci helm dan sepatu sebaiknya dibuat sistem keagenan saja, bukan kemitraan. Dengan sistem keagenan, pusat bisa mempromosikan produk unggulannya. "Kalau kemitraan dengan modal Rp 50 juta, cukup mahal ya, meskipun sudah ditanggung sewa tempat, meski hanya tahun pertama," ungkapnya.
Splash Service
Jl. Pitara Raya No. 8 Depok
HP. 085691924698
Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.
WARALABA
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=NlBJJUu7JsQ]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]