Lucu & menggemaskan, berang-berang jadi kesayangan
PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Lucu & menggemaskan, berang-berang jadi kesayangan Sabtu, 07 Oktober 2017 / 12:15 WIB
KONTAN.CO.ID – Memelihara berang-berang memang terdengar tak lazim, tapi belakangan kian banyak orang yang tertarik memilikinya. Bahkan, sampai ada komunitasnya sendiri, yaitu Komunitas Otter Indonesia. Potensi pasar penggemar berang-berang inilah yang berhasil dimanfaatkan oleh beberapa pelaku usaha.
Salah satu pelaku usaha yang menjual dan beternak berang-berang adalah Khalifa Pet Shop milik Sawijo Asro asal Tangerang Selatan. Ia sudah menjual berang-berang sejak 2016. “Awalnya saya memang hobi memelihara binatang yang lucu dan unik,” tutur Sawijo.
Khalifa Pet Shop hanya memiliki satu jenis berang-berang, yaitu berang-berang cakar kecil. Saat ini, sudah ada lebih dari 100 ekor berang-berang. Sawijo bilang binatang karnivora tersebut boleh diperjual belikan pada umur dua hingga tiga bulan, dibawah umur itu berang-berang rentan mati.
Berang-berang cakar kecil tersebut dibanderol mulai Rp 500.000 –Rp 900.000 per ekor. Harga sangat tergantung pada karakter berang-berang itu sendiri. Jika ada berang-berang sudah jinak total, otomatis harga bisa lebih mahal.
“Berang-berang yang sudah terlatih, seperti bisa buang sampah, buang kotoran di tempatnya dan pintar juga berpengaruh pada harga. Harganya bisa sampai Rp1,5 juta–Rp 2 juta," terang Sawijo. Tak hanya itu saja, berat badan berang-berang juga bisa mempengaruhi harga.
Ia mengaku, saat ini berang-berang tengah jadi primadona hewan peliharaan yang unik. Hampir setiap hari, ada pengiriman ke rumah konsumen. Pelanggan Sawijo berasal dari sekitar Pulau Jawa, bahkan ada yang dari Bali. “Tapi, adakalanya saya juga tak mengirim karena kehabisan stok,” ujarnya.
Pemain lainnya yang juga ikut menjual berang-berang adalah Steven Souw asal Tangerang. Ia mengaku baru sekitar enam bulan belakangan menjual berang-berang. “Kebanyakan berang-berang saya dapat dari masyarakat di desa sekitar kabupaten Tangerang. Mereka menangkap berang-berang karena dianggap sebagai hama,” ungkapnya.
Steven menjual berang-berang usia tiga bulan dengan harga Rp 500.000–Rp 700.000 per ekor. Dalam sebulan Ia bisa menjual sampai tujuh ekor berang-berang. Pelanggan biasanya datang dari sekitar Jabodetabek. “Kadang sampai nolak pelanggan juga, karena berang-berangnya tidak selalu ada,” ujarnya.
Karena terbatasnya stok berang-berang, Steven berencana membuat rumah breeding berang-berang sendiri. “Peminatnya saat ini memang sedang banyak-banyaknya. Tapi masalahnya berang-berang itu satwa langka dan liar. Jadi perlu dilestarikan juga agar tidak punah,” kata Steven.
Selanjutnya Halaman 12 Reporter Elisabeth Adventa, Mia Chiara Editor Johana K.
Lucu & menggemaskan, berang-berang jadi kesayangan
PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Lucu & menggemaskan, berang-berang jadi kesayangan Sabtu, 07 Oktober 2017 / 12:15 WIB
KONTAN.CO.ID – Memelihara berang-berang memang terdengar tak lazim, tapi belakangan kian banyak orang yang tertarik memilikinya. Bahkan, sampai ada komunitasnya sendiri, yaitu Komunitas Otter Indonesia. Potensi pasar penggemar berang-berang inilah yang berhasil dimanfaatkan oleh beberapa pelaku usaha.
Salah satu pelaku usaha yang menjual dan beternak berang-berang adalah Khalifa Pet Shop milik Sawijo Asro asal Tangerang Selatan. Ia sudah menjual berang-berang sejak 2016. “Awalnya saya memang hobi memelihara binatang yang lucu dan unik,” tutur Sawijo.
Khalifa Pet Shop hanya memiliki satu jenis berang-berang, yaitu berang-berang cakar kecil. Saat ini, sudah ada lebih dari 100 ekor berang-berang. Sawijo bilang binatang karnivora tersebut boleh diperjual belikan pada umur dua hingga tiga bulan, dibawah umur itu berang-berang rentan mati.
Berang-berang cakar kecil tersebut dibanderol mulai Rp 500.000 –Rp 900.000 per ekor. Harga sangat tergantung pada karakter berang-berang itu sendiri. Jika ada berang-berang sudah jinak total, otomatis harga bisa lebih mahal.
“Berang-berang yang sudah terlatih, seperti bisa buang sampah, buang kotoran di tempatnya dan pintar juga berpengaruh pada harga. Harganya bisa sampai Rp1,5 juta–Rp 2 juta," terang Sawijo. Tak hanya itu saja, berat badan berang-berang juga bisa mempengaruhi harga.
Ia mengaku, saat ini berang-berang tengah jadi primadona hewan peliharaan yang unik. Hampir setiap hari, ada pengiriman ke rumah konsumen. Pelanggan Sawijo berasal dari sekitar Pulau Jawa, bahkan ada yang dari Bali. “Tapi, adakalanya saya juga tak mengirim karena kehabisan stok,” ujarnya.
Pemain lainnya yang juga ikut menjual berang-berang adalah Steven Souw asal Tangerang. Ia mengaku baru sekitar enam bulan belakangan menjual berang-berang. “Kebanyakan berang-berang saya dapat dari masyarakat di desa sekitar kabupaten Tangerang. Mereka menangkap berang-berang karena dianggap sebagai hama,” ungkapnya.
Steven menjual berang-berang usia tiga bulan dengan harga Rp 500.000–Rp 700.000 per ekor. Dalam sebulan Ia bisa menjual sampai tujuh ekor berang-berang. Pelanggan biasanya datang dari sekitar Jabodetabek. “Kadang sampai nolak pelanggan juga, karena berang-berangnya tidak selalu ada,” ujarnya.
Karena terbatasnya stok berang-berang, Steven berencana membuat rumah breeding berang-berang sendiri. “Peminatnya saat ini memang sedang banyak-banyaknya. Tapi masalahnya berang-berang itu satwa langka dan liar. Jadi perlu dilestarikan juga agar tidak punah,” kata Steven.
Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Elisabeth Adventa, Mia Chiara Editor Johana K.
HEWAN PELIHARAAN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=E4Y-jxDz90M]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]