jakarta. Komoditas kakao atau cokelat tak lagi hanya bisa dinikmati sebagai camilan. Kini, cokelat sudah kian populer dan dikonsumsi sebagai minuman dingin maupun panas. Beberapa tahun berjalan, kemitraan minuman cokelat masih tetap segar, peminatnya pun kian banyak. Review minggu ini, akan mengulas tiga pelaku usaha kemitraan minuman cokelat, yakni Coklat Magic, Coklat Wow dan I Cocoa. Simak ulasannya berikut ini :
Coklat Magic
Dari Malang, Fahrul Ubed menawarkan Coklat Magic. Fahrul merintisnya sejak 2015 dan resmi menawarkan kemitraan awal Januari 2016.
Saat KONTAN mengulasnya pada April 2016, gerai Coklat Magic sudah ada tujuh. Lima diantaranya adalah gerai mitra. Setahun berlalu, Coklat Magic kini sudah memiliki 410 gerai. Milik Fahrul ada 10 gerai, sisanya dimiliki mitra yang menjangkau seluruh kota besar di Indonesia.
Fahrul tetap menawarkan empat paket kemitraan. Namun, nilai investasinya berubah. Kini harga empat paket tersebut,
Paket Super Hemat Rp 3,5 juta, Paket Reguler Rp 7,5 juta, Paket Silver Rp 10 juta dan Paket Gold Rp 15 juta. “Perbedaan fasilitas paket terletak pada bahan dasar gerobak, bentuk dan ukurannya, kelengkapan peralatan usaha dan jumlah bahan bakunya,” terang Fahrul.
Paket Super Hemat tanpa gerobak mendapatkan bahan baku berupa bubuk cokelat (ice/ hot) sebanyak 250 sachet dan banner. Paket Reguler mendapatkan gerobak portable dengan bahan kokoh dan 350 sachet bubuk cokelat.
Sedangkan, Paket Silver mendapat gerobak permanen dari kayu dan bubuk cokelat 450 sachet. Dan yang terakhir, Paket Gold mendapatkan bahan baku 500 sachet serta gerobak permanen dengan desain outdoor minimalis.
“Mitra bebas biaya royalti, hanya perlu membeli bahan baku ke pusat. Kami juga tidak membatasi harga jual, mitra bisa sesuaikan dengan kondisi gerainya," jelas Fahrul. Rata-rata harga jualnya Rp 6.000–Rp 7.000 per cup.
Penjualan mitra bisa mencapai 1.000–1.500 cup per bulan. Alhasil, perolehan omzet berkisar Rp 6 juta–Rp 10,5 juta per bulan.
Ditanya soal kendala, Fahrul tidak menyebut rinci kendala yang dialami. Yang pasti, ia dan tim tetap berupaya menghadapinya. Buktinya, omzet Coklat Magic meningkat hingga 200% dibandingkan tahun lalu.
Untuk menjalin komunikasi dengan mitra, dia buat grup Whatsapp. Dan, ada juga group diskusi "Jadi, setiap kendala mitra, kami berusaha beri solusi,” pungkas Fahrul.
Selanjutnya Halaman 1234 Reporter Elisabeth Adventa, Mia Chiara, Venny Suryanto, Yovi Syarifa Editor Johana K.
Bisnis minuman cokelat kian legit
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Bisnis minuman cokelat kian legit Sabtu, 07 Oktober 2017 / 14:05 WIB
KONTAN.CO.ID –
jakarta. Komoditas kakao atau cokelat tak lagi hanya bisa dinikmati sebagai camilan. Kini, cokelat sudah kian populer dan dikonsumsi sebagai minuman dingin maupun panas. Beberapa tahun berjalan, kemitraan minuman cokelat masih tetap segar, peminatnya pun kian banyak.
Review minggu ini, akan mengulas tiga pelaku usaha kemitraan minuman cokelat, yakni Coklat Magic, Coklat Wow dan I Cocoa. Simak ulasannya berikut ini :
Coklat Magic
Dari Malang, Fahrul Ubed menawarkan Coklat Magic. Fahrul merintisnya sejak 2015 dan resmi menawarkan kemitraan awal Januari 2016.
Saat KONTAN mengulasnya pada April 2016, gerai Coklat Magic sudah ada tujuh. Lima diantaranya adalah gerai mitra. Setahun berlalu, Coklat Magic kini sudah memiliki 410 gerai. Milik Fahrul ada 10 gerai, sisanya dimiliki mitra yang menjangkau seluruh kota besar di Indonesia.
Fahrul tetap menawarkan empat paket kemitraan. Namun, nilai investasinya berubah. Kini harga empat paket tersebut,
Paket Super Hemat Rp 3,5 juta, Paket Reguler Rp 7,5 juta, Paket Silver Rp 10 juta dan Paket Gold Rp 15 juta. “Perbedaan fasilitas paket terletak pada bahan dasar gerobak, bentuk dan ukurannya, kelengkapan peralatan usaha dan jumlah bahan bakunya,” terang Fahrul.
Paket Super Hemat tanpa gerobak mendapatkan bahan baku berupa bubuk cokelat (ice/ hot) sebanyak 250 sachet dan banner. Paket Reguler mendapatkan gerobak portable dengan bahan kokoh dan 350 sachet bubuk cokelat.
Sedangkan, Paket Silver mendapat gerobak permanen dari kayu dan bubuk cokelat 450 sachet. Dan yang terakhir, Paket Gold mendapatkan bahan baku 500 sachet serta gerobak permanen dengan desain outdoor minimalis.
“Mitra bebas biaya royalti, hanya perlu membeli bahan baku ke pusat. Kami juga tidak membatasi harga jual, mitra bisa sesuaikan dengan kondisi gerainya," jelas Fahrul. Rata-rata harga jualnya Rp 6.000–Rp 7.000 per cup.
Penjualan mitra bisa mencapai 1.000–1.500 cup per bulan. Alhasil, perolehan omzet berkisar Rp 6 juta–Rp 10,5 juta per bulan.
Ditanya soal kendala, Fahrul tidak menyebut rinci kendala yang dialami. Yang pasti, ia dan tim tetap berupaya menghadapinya. Buktinya, omzet Coklat Magic meningkat hingga 200% dibandingkan tahun lalu.
Untuk menjalin komunikasi dengan mitra, dia buat grup Whatsapp. Dan, ada juga group diskusi "Jadi, setiap kendala mitra, kami berusaha beri solusi,” pungkas Fahrul.
Selanjutnya Halaman 1 2 3 4 Reporter Elisabeth Adventa, Mia Chiara, Venny Suryanto, Yovi Syarifa Editor Johana K.
REVIEW WARALABA
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=E4Y-jxDz90M]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]