KONTAN.CO.ID – Berbagai kalangan, khususnya kaum hawa, mulai dari remaja hingga dewasa gemar menggunakan anting panjang. Apalagi, saat menghadiri pesta atau acara-acara tertentu. Potensi pasar inilah yang coba digarap oleh sejumlah pelaku usaha aksesoris.
Salah satunya adalah Ulfa Saras asal Semarang, Jawa Tengah. Ia menggeluti usaha pembuatan aksesoris anting sejak 2014 lalu. “Saya melihat peluang besar dari pembuatan anting-anting. Karena saat itu aksesoris wanita masih sangat sedikit pesaingnya,” tuturnya.
Setahun belakangan, Ulfa mengaku membuat anting panjang menjuntai karena peminatnya makin banyak. Tak jarang, ia kebanjiran pesanan. Maka dari itu, ada tiga orang temannya yang juga membantu. “Setap hari kami bisa memproduksi 50-60 pasang anting,” ujarnya.
Harga yang dibanderol untuk anting buatan Ulfa pun beragam, mulai Rp 12.000 – Rp 28.000 per pasang. Harga tersebut bergantung pada modelnya. Jika pembuatannya lebih rumit, tentu harganya bisa lebih tinggi.
Dalam sehari, Ulfa mengaku bisa mengirim pesanan anting mulai 5 sampai 25 pasang. Rata-rata dalam sebulan, Ia bisa mengantongi omzet Rp 5 juta–Rp 9 juta dari penjualan anting.
Ulfa memasarkan beragam model antingnya lewat akun Instagram Id.myfavgril. Untuk varian anting panjang, Id.myfavgril menjual anting jenis pompom dan tassel. “Anting pompom yang di bawahnya bulat dan ada bulu-bulu. Kalau anting tassel yang bawahnya berbagai bentuk, bisa kotak, segitiga. Model itu sedang banyak peminatnya. Yang jelas semua anting di sini dijual di bawah Rp 30.000 per pasang,” katanya.
Pelaku usaha lain yang juga tertarik memanfaatkan peluang dari tren anting panjang adalah Angela Natalia asal Jakarta. Ia menggarap peluang anting panjang sejak Mei 2017. “Karena lagi nge-tren, saya iseng ikut jualan dan ternyata hasilnya lumayan,” tuturnya.
Sama seperti Ulfa, Angel menjual berbagai model anting panjang lewat akun instagram Vinetta.id. Ada beberapa varian anting yang dijualnya, seperti anting pompom, anting dior, anting hoops (bulat), anting berbentuk bunga, anting tassel, anting berbentuk pita, anting jepit dan sebagainya.
“Intinya sih saya jual anting dari Korea. Bentuknya ada yang sederhana, ada juga yang panjang. Tapi memang sekarang yang sedang tren yang anting panjang,” kata Angel.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai daeri Rp 30.000–Rp 70.000 per pasang. Anting panjang menjuntai rata-rata dibanderol mulai Rp 45.000 ke atas per pasang. Dalam sebulan, Angel mengaku bisa menjual 300 pasang anting. “Pembelinya darimana-mana sih, mulai Jabodetabek, Surabaya, Jawa Tengah, Yogyakarta dan kota-kota lainya,” ungkapnya.
Selanjutnya Halaman 12 Reporter Elisabeth Adventa, Mia Chiara Editor Johana K.
Menguntai cuan tren anting panjang
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menguntai cuan tren anting panjang Minggu, 08 Oktober 2017 / 10:35 WIB
KONTAN.CO.ID – Berbagai kalangan, khususnya kaum hawa, mulai dari remaja hingga dewasa gemar menggunakan anting panjang. Apalagi, saat menghadiri pesta atau acara-acara tertentu. Potensi pasar inilah yang coba digarap oleh sejumlah pelaku usaha aksesoris.
Salah satunya adalah Ulfa Saras asal Semarang, Jawa Tengah. Ia menggeluti usaha pembuatan aksesoris anting sejak 2014 lalu. “Saya melihat peluang besar dari pembuatan anting-anting. Karena saat itu aksesoris wanita masih sangat sedikit pesaingnya,” tuturnya.
Setahun belakangan, Ulfa mengaku membuat anting panjang menjuntai karena peminatnya makin banyak. Tak jarang, ia kebanjiran pesanan. Maka dari itu, ada tiga orang temannya yang juga membantu. “Setap hari kami bisa memproduksi 50-60 pasang anting,” ujarnya.
Harga yang dibanderol untuk anting buatan Ulfa pun beragam, mulai Rp 12.000 – Rp 28.000 per pasang. Harga tersebut bergantung pada modelnya. Jika pembuatannya lebih rumit, tentu harganya bisa lebih tinggi.
Dalam sehari, Ulfa mengaku bisa mengirim pesanan anting mulai 5 sampai 25 pasang. Rata-rata dalam sebulan, Ia bisa mengantongi omzet Rp 5 juta–Rp 9 juta dari penjualan anting.
Ulfa memasarkan beragam model antingnya lewat akun Instagram Id.myfavgril. Untuk varian anting panjang, Id.myfavgril menjual anting jenis pompom dan tassel. “Anting pompom yang di bawahnya bulat dan ada bulu-bulu. Kalau anting tassel yang bawahnya berbagai bentuk, bisa kotak, segitiga. Model itu sedang banyak peminatnya. Yang jelas semua anting di sini dijual di bawah Rp 30.000 per pasang,” katanya.
Pelaku usaha lain yang juga tertarik memanfaatkan peluang dari tren anting panjang adalah Angela Natalia asal Jakarta. Ia menggarap peluang anting panjang sejak Mei 2017. “Karena lagi nge-tren, saya iseng ikut jualan dan ternyata hasilnya lumayan,” tuturnya.
Sama seperti Ulfa, Angel menjual berbagai model anting panjang lewat akun instagram Vinetta.id. Ada beberapa varian anting yang dijualnya, seperti anting pompom, anting dior, anting hoops (bulat), anting berbentuk bunga, anting tassel, anting berbentuk pita, anting jepit dan sebagainya.
“Intinya sih saya jual anting dari Korea. Bentuknya ada yang sederhana, ada juga yang panjang. Tapi memang sekarang yang sedang tren yang anting panjang,” kata Angel.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai daeri Rp 30.000–Rp 70.000 per pasang. Anting panjang menjuntai rata-rata dibanderol mulai Rp 45.000 ke atas per pasang. Dalam sebulan, Angel mengaku bisa menjual 300 pasang anting. “Pembelinya darimana-mana sih, mulai Jabodetabek, Surabaya, Jawa Tengah, Yogyakarta dan kota-kota lainya,” ungkapnya.
Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Elisabeth Adventa, Mia Chiara Editor Johana K.
BISNIS FESYEN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=f7snp7QHGlE]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]