PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Banyak manfaat kesehatan, binahong terus diburu Kamis, 09 November 2017 / 11:25 WIB
KONTAN.CO.ID – Meski tidak berpenampilan cantik seperti tanaman pekarangan lainnya, pohon binahong banyak diburu. Pasalnya, tanaman yang hidup dalam habitat hutan tropis ini banyak mengandung zat yang baik untuk kesehatan.
Kandungan antioksidannya dipercaya bisa menangkal radikal bebas, pemicu sel kanker. Sedangkan, kandungan zat alkoloid dapat menurunkan kadar gula darah.
Dengan mengkonsumsi tanaman rambat ini secara rutin dapat memberikan berbagai efek positif bagi tubuh, seperti menyembuhkan kencing manis, sesak nafas, darah tinggi, memulihkan memar, gatal-gatal, dan juga hidung mimisan.
Yolanda Sari, pemilik Primrose Garden asal Jakarta mengaku tertarik membudidayakan tanaman obat ini karena banyak manfaat yang didapatkan. "Keluarga kami ada turunan darah tinggi, jadi kami tanam untuk dijadikan lalapan," katanya pada KONTAN, Senin (16/10).
Karena banyak teman-temannya yang mencari anakan binahong untuk keperluan bahan baku kosmetik, pada tahun 2015 dia mulai fokus memperbanyak dan menjualnya. Berawal dari satu indukan besar, dia dapat menghasilkan puluhan anakan binahong yang dikembangkan diatas lahan seluas 60 m2.
Menggunakan media sosial sebagai tempat berjualan, konsumen pun datang dari berbagai wilayah seperti Bali, Samarinda dan Jakarta. Kebanyakan, pembelinya ibu rumah tangga.
Khusus untuk pengiriman luar kota, tanaman dikemas dengan wrap sehingga tidak berantakan dan rusak. Sedangkan, untuk sekitaran ibukota dia menggunakan jasa ojek online.
Perempuan yang lebih akrab disapa Yola ini mematok harga jual binahong miliknya tak terlalu mahal sekitar Rp 25.000 untuk anakan dan Rp 70.000 untuk indukan.
Pembudidaya lainnya adalah Puriyani Hasanah pemilik Popon’s Nursery asal Bogor, Jawa Barat. Meski menurutnya tanaman ini belum banyak dikenal, tapi banyak konsumen membeli sebagai tanaman obat. Awalnya, dia mendapatkan bibit ini dari seorang pembudidaya asal Bogor.
Selain dijual secara langsung, tanaman binahong miliknya juga digunakan sebagai keperluan suvenir, yakni berupa bibit mini setinggi 15-20 cm. Harganya, mulai Rp 4.000, Rp 10.000 dan Rp 25.000.
Menggunakan media digital seperti Facebook, Instagram, dan blog untuk promosi produk, konsumennya pun berdatangan dari berbagai wilayah, terutama dari Pulau Jawa.
Penjualannya pun tidak menentu setiap bulannya. Namun, kisarannya 50-100 binahong dikirim dari kebunnya tiap bulan. "Sekali belanja, bisa satu sampai tiga bibit sekaligus," katanya.
Selanjutnya Halaman 12 Reporter Tri Sulistiowati, Venny Suryanto Editor Johana K.
Banyak manfaat kesehatan, binahong terus diburu
PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Banyak manfaat kesehatan, binahong terus diburu Kamis, 09 November 2017 / 11:25 WIB
KONTAN.CO.ID – Meski tidak berpenampilan cantik seperti tanaman pekarangan lainnya, pohon binahong banyak diburu. Pasalnya, tanaman yang hidup dalam habitat hutan tropis ini banyak mengandung zat yang baik untuk kesehatan.
Kandungan antioksidannya dipercaya bisa menangkal radikal bebas, pemicu sel kanker. Sedangkan, kandungan zat alkoloid dapat menurunkan kadar gula darah.
Dengan mengkonsumsi tanaman rambat ini secara rutin dapat memberikan berbagai efek positif bagi tubuh, seperti menyembuhkan kencing manis, sesak nafas, darah tinggi, memulihkan memar, gatal-gatal, dan juga hidung mimisan.
Yolanda Sari, pemilik Primrose Garden asal Jakarta mengaku tertarik membudidayakan tanaman obat ini karena banyak manfaat yang didapatkan. "Keluarga kami ada turunan darah tinggi, jadi kami tanam untuk dijadikan lalapan," katanya pada KONTAN, Senin (16/10).
Karena banyak teman-temannya yang mencari anakan binahong untuk keperluan bahan baku kosmetik, pada tahun 2015 dia mulai fokus memperbanyak dan menjualnya. Berawal dari satu indukan besar, dia dapat menghasilkan puluhan anakan binahong yang dikembangkan diatas lahan seluas 60 m2.
Menggunakan media sosial sebagai tempat berjualan, konsumen pun datang dari berbagai wilayah seperti Bali, Samarinda dan Jakarta. Kebanyakan, pembelinya ibu rumah tangga.
Khusus untuk pengiriman luar kota, tanaman dikemas dengan wrap sehingga tidak berantakan dan rusak. Sedangkan, untuk sekitaran ibukota dia menggunakan jasa ojek online.
Perempuan yang lebih akrab disapa Yola ini mematok harga jual binahong miliknya tak terlalu mahal sekitar Rp 25.000 untuk anakan dan Rp 70.000 untuk indukan.
Pembudidaya lainnya adalah Puriyani Hasanah pemilik Popon’s Nursery asal Bogor, Jawa Barat. Meski menurutnya tanaman ini belum banyak dikenal, tapi banyak konsumen membeli sebagai tanaman obat. Awalnya, dia mendapatkan bibit ini dari seorang pembudidaya asal Bogor.
Selain dijual secara langsung, tanaman binahong miliknya juga digunakan sebagai keperluan suvenir, yakni berupa bibit mini setinggi 15-20 cm. Harganya, mulai Rp 4.000, Rp 10.000 dan Rp 25.000.
Menggunakan media digital seperti Facebook, Instagram, dan blog untuk promosi produk, konsumennya pun berdatangan dari berbagai wilayah, terutama dari Pulau Jawa.
Penjualannya pun tidak menentu setiap bulannya. Namun, kisarannya 50-100 binahong dikirim dari kebunnya tiap bulan. "Sekali belanja, bisa satu sampai tiga bibit sekaligus," katanya.
Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Tri Sulistiowati, Venny Suryanto Editor Johana K.
BUDIDAYA TANAMAN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=E4Y-jxDz90M]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]