KONTAN.CO.ID – Sajian ayam geprek sedang naik daun. Kian banyak pelaku usaha kuliner yang menggarapnya, termasuk menawarkan kemitraan.
Tawaran kemitraan kali ini, datang dari Ayam Geprek Si Boss asal Cengkareng, Jakarta Barat. Berdiri sejak Juli 2017, Ayam Geprek Si Boss langsung menawarkan kemitraan dua bulan berselang. Kini, ada satu gerai pusat dan tiga gerai milik mitra di sekitar Jakarta dan Tangerang.
Ada tiga paket kemitraannya. Mulai dari paket Rp 35 juta, paket Rp 50 juta dan paket Rp 100 juta. Fasilitas yang diperoleh mitra berupa kerjasama selama lima tahun, booth atau gerobak, peralatan usaha, perlengkapan usaha, sistem online, karyawan, pelatihan karyawan, sistem online, SOP manajemen dan bahan baku awal.
Irma Febriani, Personal Asisten Ayam Geprek Si Boss menjelaskan, perbedaan ketiga paket investasi ada pada jumlah peralatan dan perlengkapan, ukuran gerobak dan jumlah bahan baku.
Pusat akan membantu mitra mencari lokasi usaha mitra. Selain itu, karyawan juga bakal disediakan oleh pusat. “Kalau mitra sudah memiliki rekomendasi sendiri untuk tempat usaha dan karyawan, ya boleh saja,” papar Irma.
Ayam Geprek Si Boss menawarkan aneka menu, yakni paket ayam geprek biasa, paket ayam geprek keju, paket ayam geprek leleh, tahu geprek, tempe geprek, terong geprek, jamur geprek dan kulit geprek. Harganya mulai dari Rp 15.000–Rp 25.000 per paket.
“Keunggulan ayam geprek kami, ayam dan sambalnya lebih gurih dibanding ayam geprek yang lainnya. Dan ayam kami digoreng renyah,” kata Irma. Ia mengatakan omzet tiap gerai berkisar Rp 50 juta – Rp 90 juta. Dengan perkiraan omzet tersebut, mitra diperkirakan bisa balik modal kurang dari setahun.
Pusat memberikan pilihan mitra untuk memilih sistem bagi hasil atau royalti. "Kalau bagi hasil, bisnisnya kami yang jalankan. Sedangkan sistem royalti, mitra kelola gerai sendiri,” ujar Irma.
Bagi hasil dihitung dari laba bersih. Mitra mendapat bagian 30%. Sedangkan, besar biaya royalti 5% dari omzet per bulan. Selain itu, mitra juga wajib membeli bahan baku berupa bumbu ke pusat.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit berpendapat kuliner ayam geprek memang tengah booming saat ini. “Menu ayam geprek ini sedang tren kan, jadi semestinya membuat menu ini lebih gampang untuk terjual,” jelas Levita.
Menurutnya, pelaku usaha tinggal memperhatikan keunikan sajiannya, kualitas pelayanan, cara penyajian, varian menu serta lokasi penjualan. Jadi, ada baiknya, calon mitra datang saja ke gerai pusat untuk melihat respon pasar dan operasional gerai.
Ayam Geprek Si Boss Jl Kamal Raya, Cengkareng Mall Taman Palem Lt. 2 Blok A 53/57 Jakarta Barat HP. 087883855089
Cuil gurih bisnis Ayam Geprek Si Boss
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Cuil gurih bisnis Ayam Geprek Si Boss Sabtu, 16 Desember 2017 / 10:15 WIB BERITA TERKAIT
Menakar Gebrak Bisnis Ayam Geprek Mahasiswa
KONTAN.CO.ID – Sajian ayam geprek sedang naik daun. Kian banyak pelaku usaha kuliner yang menggarapnya, termasuk menawarkan kemitraan.
Tawaran kemitraan kali ini, datang dari Ayam Geprek Si Boss asal Cengkareng, Jakarta Barat. Berdiri sejak Juli 2017, Ayam Geprek Si Boss langsung menawarkan kemitraan dua bulan berselang. Kini, ada satu gerai pusat dan tiga gerai milik mitra di sekitar Jakarta dan Tangerang.
BACA JUGA :
Ada tiga paket kemitraannya. Mulai dari paket Rp 35 juta, paket Rp 50 juta dan paket Rp 100 juta. Fasilitas yang diperoleh mitra berupa kerjasama selama lima tahun, booth atau gerobak, peralatan usaha, perlengkapan usaha, sistem online, karyawan, pelatihan karyawan, sistem online, SOP manajemen dan bahan baku awal.
Irma Febriani, Personal Asisten Ayam Geprek Si Boss menjelaskan, perbedaan ketiga paket investasi ada pada jumlah peralatan dan perlengkapan, ukuran gerobak dan jumlah bahan baku.
Pusat akan membantu mitra mencari lokasi usaha mitra. Selain itu, karyawan juga bakal disediakan oleh pusat. “Kalau mitra sudah memiliki rekomendasi sendiri untuk tempat usaha dan karyawan, ya boleh saja,” papar Irma.
Ayam Geprek Si Boss menawarkan aneka menu, yakni paket ayam geprek biasa, paket ayam geprek keju, paket ayam geprek leleh, tahu geprek, tempe geprek, terong geprek, jamur geprek dan kulit geprek. Harganya mulai dari Rp 15.000–Rp 25.000 per paket.
“Keunggulan ayam geprek kami, ayam dan sambalnya lebih gurih dibanding ayam geprek yang lainnya. Dan ayam kami digoreng renyah,” kata Irma. Ia mengatakan omzet tiap gerai berkisar Rp 50 juta – Rp 90 juta. Dengan perkiraan omzet tersebut, mitra diperkirakan bisa balik modal kurang dari setahun.
Pusat memberikan pilihan mitra untuk memilih sistem bagi hasil atau royalti. "Kalau bagi hasil, bisnisnya kami yang jalankan. Sedangkan sistem royalti, mitra kelola gerai sendiri,” ujar Irma.
Bagi hasil dihitung dari laba bersih. Mitra mendapat bagian 30%. Sedangkan, besar biaya royalti 5% dari omzet per bulan. Selain itu, mitra juga wajib membeli bahan baku berupa bumbu ke pusat.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit berpendapat kuliner ayam geprek memang tengah booming saat ini. “Menu ayam geprek ini sedang tren kan, jadi semestinya membuat menu ini lebih gampang untuk terjual,” jelas Levita.
Menurutnya, pelaku usaha tinggal memperhatikan keunikan sajiannya, kualitas pelayanan, cara penyajian, varian menu serta lokasi penjualan. Jadi, ada baiknya, calon mitra datang saja ke gerai pusat untuk melihat respon pasar dan operasional gerai.
Ayam Geprek Si Boss
Jl Kamal Raya, Cengkareng Mall Taman Palem Lt. 2
Blok A 53/57 Jakarta Barat
HP. 087883855089
Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.
WARALABA
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=NlBJJUu7JsQ]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x