PELUANG USAHA / START UP Amalan cari klien yang terjerat utang Senin, 17 Juli 2017 / 18:00 WIB
BANYAK orang terlilit utang lantaran punya persoalan. Seperti kehilangan pekerjaan, sakit, hingga usaha yang mulai kedodoran. Kondisi ini membuat orang mulai kesulitan untuk bisa melunasi utang tersebut.
Melihat fenomena ini, warga Jerman, Arne Hartmann merintis layanan berbasis teknologi untuk membantu masyarakat keluar dari persoalan utang sejak dua tahun lalu dengan label Amalan. Ide ini muncul tatkala Arne ikut kelas kewirausahaan di Graduate School of Business. Maklum, ia punya mimpi berbisnis secara sosial seperti berbisnis pengelolaan utang konsumen.
Apalagi ia melihat kecenderungan bank kerap memberikan tawaran produk bank, termasuk kredit ke kelas menengah di negara berkembang. Tapi, banyak dari kelas menengah itu justru terjerat utang lantaran tidak mampu membayar.
Setelah lulus, ia menyelidiki bisnis seperti ini di Asia Tenggara, apakah masih layak atau tidak. Akhirnya pilihan jatuh ke Indonesia setelah melihat fakta bawah cukup banyak nasabah bank di Indonesia, terutama dari kalangan menengah yang terjebak dalam persoalan utang ke bank. "Kami perkirakan ada sekitar 16 juta nasabah pemegang kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) di Indonesia, dan sekitar 5% merupakan nasabah yang bermasalah," tutur Arne kepada KONTAN, Jumat (14/7).
Arne menghitung nasabah yang terlambat membayar utang yang meminjam tanpa jaminan baik itu lewat kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA) cukup besar. Bisa mencapai Rp 20 triliun.Nah, Amalan hadir memberikan solusi bagi para nasabah yang kesulitan untuk mencicil utang.
Caranya, Amalan memberikan layanan negosiasi utang kepada pemilik utang. Seperti negosiasi terhadap persyaratan pembayaran utang supaya besaran cicilan utang sesuai kemampuan nasabah. Tak cuma itu, kata Arne, pihaknya juga memberikan edukasi mengenai berbagai peluang untuk meningkatkan pendapatan dan menekan pengeluaran.
Nah, tawaran ini berlaku bagi nasabah yang punya utang minimal Rp 10 juta. Jika tertarik, Anda bisa bisa mengakses www.amalan.com atau mengunduh aplikasi Amalan di Google App atau App Store. Setelah itu melengkapi berbagai dokumen guna menunjang negosiasi. Bila negosiasi selesai, pemilik utang dapat membayar cicilan utang dengan berbagai potongan hasil negosiasi.
Sebelum bernegosiasi, tim Amalan akan menganalisis isi perut keuangan dari klien sebelum memetakan langkah yang bakal diambil. Yang jadi perhitungan analisis adalah total utang di setiap bank, kemampuan membayar utang, negosiasi yang cocok di bank tertentu dan pemberian solusi.
Lewat analisis ini, tim Amalan bisa menetukan prioritas utang yang perlu di selesaikan. Karena biasnya ada juga satu klien punya beberapa utang di bank. Nah bentuk solusinya adalah berupa potongan langsung, pelunasan dengan cicilan, atau gabungan antara potongan dan cicilan.
Potongan langsung merupakan hasil negosiasi sehingga beban utang berkurang. Sedangkan pelunasan dengan cicilan merupakan hasil negosiasi Amalan dengan pihak bank supaya utang dapat dicicil setiap bulan dengan ada potongan bunga.
Supaya negosiasi bisa berlangsung, pemilik utang harus meneken dokumen kerjasama dengan Amalan.Untuk itu si pengutang harus bayar biaya deposit sebagai tanda jadi kerjasama sebesar Rp 250.000. Biaya deposit akan terus ditarik per tiga bulan selama proses negosiasi antara Amalan dan pihak Bank berlangsung.
Namun, biaya deposit akan kembali dengan dua kondisi yakni ketika klien setuju dengan hasil negosiasi antara Amalan dengan pihak Bank. Kondisi kedua, ketika pemilik utang membatalkan kerjasama sebelum proses dimulai.
Tatkala hasil negosiasi disetujui, maka pemilik utang bakal dikenai biaya administrasi 25% dari total penghematan dana utang. Misal seseorang ada utang Rp 10 juta. Ketika ditangani Amalan mendapat potongan utang 3 juta. Maka ia dikenakan biaya administrasi Rp 750.000.
Siap ekspansi
Meski terlihat sepele, Arne mengakui tak mudah merintis usaha ini. Terutama menemukan klien yaitu orang yang punya utang. "Ada jutaan orang Indonesia yang memiliki hutang. Namun tidak ada data siapa saja orang tersebut, apalagi utang adalah hal sensitif. Orang tidak suka bila ada pihak lain mendekat terkait utang," ungkap Arne.
Belum lagi untuk menumbuhkan kepercayaan dari pihak lain. Sebab apa yang Amalan tawarkan seolah manis di bibir. Bahkan banyak orang mengira Amalan adalah praktik penipuan. "Hampir semua klien bersikeras untuk bertemu dengan kami secara pribadi di kantor untuk memastikan bahwa Amalan itu nyata," kenang Arne.
Arne mengungkapkan kendala yang dihadapi Amalan hingga saat ini adalah ketika seseorang mendatangi Amalan dengan kondisi terjerat utang tapi tidak punya uang. Sebab rata-rata orang Indonesia rajin membayar utang meski harus menguras harta benda. Nah, kondisi seperti ini butuh waktu negosiasi yang lama.Berbeda halnya jika si pengutang itu terkena pemutusan hubungan kerja atau musibah dan langsung tidak punya penghasilan sama sekali.
Setelah berjalan kurang dari dua tahun, Amalan kini sudah memiliki 500 klien dan sudah menegosiasikan utang ke pihak bank sebanyak 300 kerjasama. Adapun dana yang sudah terselamatkan sekitar Rp 1,6 miliar.
Saban hari ada sekitar empat sampai lima klien anyar datang ke Amalan untuk meminta bantuan. Klien tersebut datang dari segala penjuru Indonesia. "Tapi pelanggan terbanyak kami berasal dari Jabodetabek," tuturnya.
Supaya layanan ke nasabah makin cepat dan berkembang, Arne berencana menambah sekitar 20 sampai 30 konsultan sampai akhir tahun ini. Apalagi jumlah klien Amalan makin banyak.
Upaya lain adalah memperbanyak fungsi di aplikasi seluler. Seperti rencana menambah fitur di aplikasi Amalan. Sayang, Arne tidak merinci jenis aplikasi yang dimaksud. Yang jelas, aplikasi tersebut diyakini bisa memberi potongan pinjaman yang lebih besar dari yang sekarang.
Kalau aplikasi ini berjalan, maka Amalan dengan mudah bisa ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara mulai tahun depan.
Reporter Maizal Walfajri Editor Markus Sumartomjon
Amalan cari klien yang terjerat utang
PELUANG USAHA / START UP Amalan cari klien yang terjerat utang Senin, 17 Juli 2017 / 18:00 WIB
BANYAK orang terlilit utang lantaran punya persoalan. Seperti kehilangan pekerjaan, sakit, hingga usaha yang mulai kedodoran. Kondisi ini membuat orang mulai kesulitan untuk bisa melunasi utang tersebut.
Melihat fenomena ini, warga Jerman, Arne Hartmann merintis layanan berbasis teknologi untuk membantu masyarakat keluar dari persoalan utang sejak dua tahun lalu dengan label Amalan. Ide ini muncul tatkala Arne ikut kelas kewirausahaan di Graduate School of Business. Maklum, ia punya mimpi berbisnis secara sosial seperti berbisnis pengelolaan utang konsumen.
Apalagi ia melihat kecenderungan bank kerap memberikan tawaran produk bank, termasuk kredit ke kelas menengah di negara berkembang. Tapi, banyak dari kelas menengah itu justru terjerat utang lantaran tidak mampu membayar.
Setelah lulus, ia menyelidiki bisnis seperti ini di Asia Tenggara, apakah masih layak atau tidak. Akhirnya pilihan jatuh ke Indonesia setelah melihat fakta bawah cukup banyak nasabah bank di Indonesia, terutama dari kalangan menengah yang terjebak dalam persoalan utang ke bank. "Kami perkirakan ada sekitar 16 juta nasabah pemegang kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) di Indonesia, dan sekitar 5% merupakan nasabah yang bermasalah," tutur Arne kepada KONTAN, Jumat (14/7).
Arne menghitung nasabah yang terlambat membayar utang yang meminjam tanpa jaminan baik itu lewat kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA) cukup besar. Bisa mencapai Rp 20 triliun.Nah, Amalan hadir memberikan solusi bagi para nasabah yang kesulitan untuk mencicil utang.
Caranya, Amalan memberikan layanan negosiasi utang kepada pemilik utang. Seperti negosiasi terhadap persyaratan pembayaran utang supaya besaran cicilan utang sesuai kemampuan nasabah. Tak cuma itu, kata Arne, pihaknya juga memberikan edukasi mengenai berbagai peluang untuk meningkatkan pendapatan dan menekan pengeluaran.
Nah, tawaran ini berlaku bagi nasabah yang punya utang minimal Rp 10 juta. Jika tertarik, Anda bisa bisa mengakses www.amalan.com atau mengunduh aplikasi Amalan di Google App atau App Store. Setelah itu melengkapi berbagai dokumen guna menunjang negosiasi. Bila negosiasi selesai, pemilik utang dapat membayar cicilan utang dengan berbagai potongan hasil negosiasi.
Sebelum bernegosiasi, tim Amalan akan menganalisis isi perut keuangan dari klien sebelum memetakan langkah yang bakal diambil. Yang jadi perhitungan analisis adalah total utang di setiap bank, kemampuan membayar utang, negosiasi yang cocok di bank tertentu dan pemberian solusi.
Lewat analisis ini, tim Amalan bisa menetukan prioritas utang yang perlu di selesaikan. Karena biasnya ada juga satu klien punya beberapa utang di bank.
Nah bentuk solusinya adalah berupa potongan langsung, pelunasan dengan cicilan, atau gabungan antara potongan dan cicilan.
Potongan langsung merupakan hasil negosiasi sehingga beban utang berkurang. Sedangkan pelunasan dengan cicilan merupakan hasil negosiasi Amalan dengan pihak bank supaya utang dapat dicicil setiap bulan dengan ada potongan bunga.
Supaya negosiasi bisa berlangsung, pemilik utang harus meneken dokumen kerjasama dengan Amalan.Untuk itu si pengutang harus bayar biaya deposit sebagai tanda jadi kerjasama sebesar Rp 250.000. Biaya deposit akan terus ditarik per tiga bulan selama proses negosiasi antara Amalan dan pihak Bank berlangsung.
Namun, biaya deposit akan kembali dengan dua kondisi yakni ketika klien setuju dengan hasil negosiasi antara Amalan dengan pihak Bank. Kondisi kedua, ketika pemilik utang membatalkan kerjasama sebelum proses dimulai.
Tatkala hasil negosiasi disetujui, maka pemilik utang bakal dikenai biaya administrasi 25% dari total penghematan dana utang. Misal seseorang ada utang Rp 10 juta. Ketika ditangani Amalan mendapat potongan utang 3 juta. Maka ia dikenakan biaya administrasi Rp 750.000.
Siap ekspansi
Meski terlihat sepele, Arne mengakui tak mudah merintis usaha ini. Terutama menemukan klien yaitu orang yang punya utang. "Ada jutaan orang Indonesia yang memiliki hutang. Namun tidak ada data siapa saja orang tersebut, apalagi utang adalah hal sensitif. Orang tidak suka bila ada pihak lain mendekat terkait utang," ungkap Arne.
Belum lagi untuk menumbuhkan kepercayaan dari pihak lain. Sebab apa yang Amalan tawarkan seolah manis di bibir. Bahkan banyak orang mengira Amalan adalah praktik penipuan. "Hampir semua klien bersikeras untuk bertemu dengan kami secara pribadi di kantor untuk memastikan bahwa Amalan itu nyata," kenang Arne.
Arne mengungkapkan kendala yang dihadapi Amalan hingga saat ini adalah ketika seseorang mendatangi Amalan dengan kondisi terjerat utang tapi tidak punya uang. Sebab rata-rata orang Indonesia rajin membayar utang meski harus menguras harta benda. Nah, kondisi seperti ini butuh waktu negosiasi yang lama.Berbeda halnya jika si pengutang itu terkena pemutusan hubungan kerja atau musibah dan langsung tidak punya penghasilan sama sekali.
Setelah berjalan kurang dari dua tahun, Amalan kini sudah memiliki 500 klien dan sudah menegosiasikan utang ke pihak bank sebanyak 300 kerjasama. Adapun dana yang sudah terselamatkan sekitar Rp 1,6 miliar.
Saban hari ada sekitar empat sampai lima klien anyar datang ke Amalan untuk meminta bantuan. Klien tersebut datang dari segala penjuru Indonesia. "Tapi pelanggan terbanyak kami berasal dari Jabodetabek," tuturnya.
Supaya layanan ke nasabah makin cepat dan berkembang, Arne berencana menambah sekitar 20 sampai 30 konsultan sampai akhir tahun ini. Apalagi jumlah klien Amalan makin banyak.
Upaya lain adalah memperbanyak fungsi di aplikasi seluler. Seperti rencana menambah fitur di aplikasi Amalan. Sayang, Arne tidak merinci jenis aplikasi yang dimaksud. Yang jelas, aplikasi tersebut diyakini bisa memberi potongan pinjaman yang lebih besar dari yang sekarang.
Kalau aplikasi ini berjalan, maka Amalan dengan mudah bisa ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara mulai tahun depan.
Reporter Maizal Walfajri Editor Markus Sumartomjon
0
Feedback ↑ x Feedback ↓ x