KONTAN.CO.ID – Meski bukan kuliner asli Indonesia, stik punya banyak penggemar di negeri ini. Tengok saja, gerai penjaja stik ada di berbagai tempat. Dengan mudah, Anda bisa menjumpainya, mulai di pinggir jalan, pusat jajan hingga mal bergengsi.
Prasetya Hendro Purwanto pun ikut meramaikan bisnis kuliner ini. Ia membuka Steak Roso di Bandung pada 2011. Tak tanggung-tanggung, kini, dia sudah membuka 54 cabang Steak Roso di kota yang ada di Jawa Barat.
Harga yang terjangkau menjadi daya tarik kedai ini. Kualitasnya juga tak bikin kecewa. Steak Roso menyajikan stik ayam, stik daging, stik ikan dan cumi dengan harga berkisar Rp 15.000-Rp 30.000.
Melihat tingginya respon konsumen, Prasetyo pun menawarkan peluang kemitraan pada 2014 lalu. Kini, sudah ada tiga mitra yang membuka gerainya di Bandung, Indramayu dan Majalaya.
Ada tiga paket kemitraan Steak Roso. Paket pertama, Paket Food Court atau Mini Delicious senilai Rp 195 juta. Mitra akan mendapat peralatan restoran, bahan baku, pelatihan, seragam dan pendukung lainnya.
Paket kedua, Paket Medium Steak senilai Rp 210 juta. Dan ketiga, Paket Extra Delicious dengan harga Rp 240 juta. Fasilitas untuk mitra sama. Yang berbeda, pada paket kedua dan ketiga, pusat akan membantu mitra untuk mencari lokasi gerai. Namun, mitra juga dibebaskan untuk mencari lokasi sendiri.
Kerjasama kemitraan ini berlaku selama tiga tahun. Selanjutnya, mitra akan dikenakan franchise fee Rp 50 juta per tiga tahun. Ada juga royalti
fee 4% dari omzet per bulan. Prasetya bilang, perkiraan balik modal sekitar 20-36 bulan. Asal, mitra bisa menjual 100 porsi per hari. Erwin Halim, Pengamat Waralaba dari Proverb Consulting menilai potensi bisnis stik masih bagus. "Ke depan juga masih bagus," kata dia. Namun, pemilik dan calon mitra tetap harus memperhatikan keunikan gerai, kualitas sajian dan pelayan untuk pengunjung.
Aroma gurih bisnis kedai Steak Roso
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Aroma gurih bisnis kedai Steak Roso Kamis, 14 September 2017 / 09:10 WIB
KONTAN.CO.ID – Meski bukan kuliner asli Indonesia, stik punya banyak penggemar di negeri ini. Tengok saja, gerai penjaja stik ada di berbagai tempat. Dengan mudah, Anda bisa menjumpainya, mulai di pinggir jalan, pusat jajan hingga mal bergengsi.
Prasetya Hendro Purwanto pun ikut meramaikan bisnis kuliner ini. Ia membuka Steak Roso di Bandung pada 2011. Tak tanggung-tanggung, kini, dia sudah membuka 54 cabang Steak Roso di kota yang ada di Jawa Barat.
Harga yang terjangkau menjadi daya tarik kedai ini. Kualitasnya juga tak bikin kecewa. Steak Roso menyajikan stik ayam, stik daging, stik ikan dan cumi dengan harga berkisar Rp 15.000-Rp 30.000.
Melihat tingginya respon konsumen, Prasetyo pun menawarkan peluang kemitraan pada 2014 lalu. Kini, sudah ada tiga mitra yang membuka gerainya di Bandung, Indramayu dan Majalaya.
Ada tiga paket kemitraan Steak Roso. Paket pertama, Paket Food Court atau Mini Delicious senilai Rp 195 juta. Mitra akan mendapat peralatan restoran, bahan baku, pelatihan, seragam dan pendukung lainnya.
Paket kedua, Paket Medium Steak senilai Rp 210 juta. Dan ketiga, Paket Extra Delicious dengan harga Rp 240 juta. Fasilitas untuk mitra sama. Yang berbeda, pada paket kedua dan ketiga, pusat akan membantu mitra untuk mencari lokasi gerai. Namun, mitra juga dibebaskan untuk mencari lokasi sendiri.
Kerjasama kemitraan ini berlaku selama tiga tahun. Selanjutnya, mitra akan dikenakan franchise fee Rp 50 juta per tiga tahun. Ada juga royalti
fee 4% dari omzet per bulan. Prasetya bilang, perkiraan balik modal sekitar 20-36 bulan. Asal, mitra bisa menjual 100 porsi per hari.
Erwin Halim, Pengamat Waralaba dari Proverb Consulting menilai potensi bisnis stik masih bagus. "Ke depan juga masih bagus," kata dia. Namun, pemilik dan calon mitra tetap harus memperhatikan keunikan gerai, kualitas sajian dan pelayan untuk pengunjung.
Waroeng Steak Roso
Jl. Pesanggrahan Indah No. 5 Blok 8, Cilengkrang, Bandung
HP. 087821383895
Reporter Venny Suryanto Editor Johana K.
WARALABA
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=FQcw1hdOc7A]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]