PELUANG USAHA / SENTRA USAHA Balada Sentra Meja dan Kursi di Kranji (1) Rabu, 10 Mei 2017 / 08:05 WIB
MEBEL atau furnitur merupakan perlengkapan rumah tangga yang sangat dibutuhkan. Tingginya permintaan mendorong banyak orang menekuni usaha ini. Bahkan, banyak dari mereka yang berkelompok hingga membentuk semacam sentra usaha.
Terbukti, kita bisa menjumpai sentra mebel hampir di setiap tempat. Salah satunya berada di kawasan Kranji, Bekasi Barat. Di daerah ini terdapat deretan produsen mebel yang memajang produknya.
Lapak para produsen mebel ini bertebaran di sekitar Jalan I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Jenderal Sudirman. Sebagian pelaku usaha juga memajang dagangannya di bawah jalan layang Kranji.
Berada persis di pinggir jalan, lokasi sentra ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Bagi pengunjung yang datang dari Jakarta maupun Tangerang, dapat pula mengunjungi kawasan sentra ini dengan menggunakan commuter line tujuan Bekasi.
Sentra ini hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Stasiun Kranji. Di sentra ini setidaknya ada delapan pelaku usaha yang aktif memproduksi dan menjual berbagai perabot. Sebagian dari mereka menjual mebel untuk keperluan rumah tangga. Sebagian lainnya membuat meja, kursi, dan lemari untuk kebutuhan sekolah, kantor maupun rumah makan.
Salah satu pelaku usaha yang sudah puluhan tahun berjualan di lokasi tersebut adalah Imas. Wanita paruh baya ini sudah berjualan mebel di Kranji sejak tahun 1978. Di lapak itu ia menjual aneka perlengkapan rumah tangga. Produk utama yang dipasarkan oleh Imas adalah satu set furnitur untuk kamar pengantin, seperti tempat tidur, lemari dan meja rias. Di samping itu, tersedia pula kursi-kursi tamu, serta beberapa meja.
Imas menjelaskan, harga jual produk furnitur tergantung unit, jenis kayu serta ukurannya. Kepada KONTAN, Imas mengaku bisa menjual satu set perabotan yang terdiri dari tempat tidur, lemari dan meja rias seharga Rp 5 juta. Bagi pembelian dalam jumlah banyak, Imas juga memberikan potongan harga.
Pelaku usaha lainnya adalah Ipin Arifin atau biasa disapa Iing. Mengelola lapak yang bersebelahan dengan Imas, Iing menjual perabotan untuk sekolah dan kantor. Produknya berupa meja sekolah berbagai ukuran, lemari, serta loker.
Semua perabot yang dia jual berbahan kayu. "Sasaran kami memang sekolah dan kantor," ujar Iing. Ia mulai terjun ke industri mebel sejak tahun 2005. Selain perabotan kantor dan sekolah, Iing juga menerima pesanan pembuatan kitchen set, furnitur kosan, maupun aksesori dari kayu.
Selain daerah Bekasi, Jakarta, dan berbagai wilayah lain di Jawa, hasil produksi para pengrajin kayu di daerah Kranji ini pernah dikirim ke beberapa pulau lain di Indonesia. Iing misalnya, pernah menerima pesanan 2.000 unit boks kayu dari Pontianak, Kalimantan Barat. Meski sistem penjualan masih konvensional, skala penjualan pedagang mebel di Kranji sudah cukup besar. Imas bilang, seminggu ia bisa mengantongi omzet sebesar Rp 15 juta.
Balada Sentra Meja dan Kursi di Kranji (1)
PELUANG USAHA / SENTRA USAHA Balada Sentra Meja dan Kursi di Kranji (1) Rabu, 10 Mei 2017 / 08:05 WIB
MEBEL atau furnitur merupakan perlengkapan rumah tangga yang sangat dibutuhkan. Tingginya permintaan mendorong banyak orang menekuni usaha ini. Bahkan, banyak dari mereka yang berkelompok hingga membentuk semacam sentra usaha.
Terbukti, kita bisa menjumpai sentra mebel hampir di setiap tempat. Salah satunya berada di kawasan Kranji, Bekasi Barat. Di daerah ini terdapat deretan produsen mebel yang memajang produknya.
Lapak para produsen mebel ini bertebaran di sekitar Jalan I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Jenderal Sudirman. Sebagian pelaku usaha juga memajang dagangannya di bawah jalan layang Kranji.
Berada persis di pinggir jalan, lokasi sentra ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Bagi pengunjung yang datang dari Jakarta maupun Tangerang, dapat pula mengunjungi kawasan sentra ini dengan menggunakan commuter line tujuan Bekasi.
Sentra ini hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Stasiun Kranji. Di sentra ini setidaknya ada delapan pelaku usaha yang aktif memproduksi dan menjual berbagai perabot. Sebagian dari mereka menjual mebel untuk keperluan rumah tangga. Sebagian lainnya membuat meja, kursi, dan lemari untuk kebutuhan sekolah, kantor maupun rumah makan.
Salah satu pelaku usaha yang sudah puluhan tahun berjualan di lokasi tersebut adalah Imas. Wanita paruh baya ini sudah berjualan mebel di Kranji sejak tahun 1978. Di lapak itu ia menjual aneka perlengkapan rumah tangga.
Produk utama yang dipasarkan oleh Imas adalah satu set furnitur untuk kamar pengantin, seperti tempat tidur, lemari dan meja rias. Di samping itu, tersedia pula kursi-kursi tamu, serta beberapa meja.
Imas menjelaskan, harga jual produk furnitur tergantung unit, jenis kayu serta ukurannya. Kepada KONTAN, Imas mengaku bisa menjual satu set perabotan yang terdiri dari tempat tidur, lemari dan meja rias seharga Rp 5 juta. Bagi pembelian dalam jumlah banyak, Imas juga memberikan potongan harga.
Pelaku usaha lainnya adalah Ipin Arifin atau biasa disapa Iing. Mengelola lapak yang bersebelahan dengan Imas, Iing menjual perabotan untuk sekolah dan kantor. Produknya berupa meja sekolah berbagai ukuran, lemari, serta loker.
Semua perabot yang dia jual berbahan kayu. "Sasaran kami memang sekolah dan kantor," ujar Iing.
Ia mulai terjun ke industri mebel sejak tahun 2005. Selain perabotan kantor dan sekolah, Iing juga menerima pesanan pembuatan kitchen set, furnitur kosan, maupun aksesori dari kayu.
Selain daerah Bekasi, Jakarta, dan berbagai wilayah lain di Jawa, hasil produksi para pengrajin kayu di daerah Kranji ini pernah dikirim ke beberapa pulau lain di Indonesia. Iing misalnya, pernah menerima pesanan 2.000 unit boks kayu dari Pontianak, Kalimantan Barat. Meski sistem penjualan masih konvensional, skala penjualan pedagang mebel di Kranji sudah cukup besar. Imas bilang, seminggu ia bisa mengantongi omzet sebesar Rp 15 juta.
(Bersambung)
Reporter Nisa Dwiresya Putri Editor Johana K.
0
Feedback ↑ x Feedback ↓ x