PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Banyak diburu, cuan kesemek asia masih tebal (2) Rabu, 17 Mei 2017 / 12:05 WIB
Meskipun tergolong tanaman langka, budidaya kesemek asia tidaklah sulit. Tanaman ini dapat dikembangkan dengan cara vegetatif alami dan buatan. Kesemek asia juga terkenal tahan penyakit, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus.
Umar, salah seorang pembudidaya kesemek asia asal Purworejo, Jawa Tengah menggunakan cara stek akar untuk proses pengembangbiakan bibit. Media yang digunakan untuk stek ini adalah tanah gembur yang ditempatkan dalam polybag. "Ditanam saja dan jangan lupa untuk dikukup (diberikan penutup plastik) untuk melindungi dari hama," katanya kepada KONTAN, Senin (16/5).
Sejak awal ditanam di polybag, tanaman harus disiram setiap hari dan diusahakan terkena sinar matahari langsung. Setelah berumur tiga bulan, tanaman baru dipindahkan ke media baru yang berisikan campuran tanah gembur, sekam dan pupuk organik berupa kotoran kambing. Ada pun perbandingan komposisinya 1:1:1. Setelah satu bulan, baiknya tanaman mulai diberikan pupuk kandang agar tumbuh subur.
Untuk perawatannya, tanaman ini harus disiram dua kali setiap hari, yakni pada pagi dan sore hari. Tanaman juga harus terkena sinar matahari langsung. Saat sudah berumur setahun, tanaman bisa diberikan pupuk kimia untuk merangsang pertumbuhan buah.
Yang perlu dicatat, tanaman ini akan mengugurkan daunnya di momen-momen tertentu. "Meski daunnya habis tanamannya tidak mati terus disiram saja," jelasnya.
Berbeda dengan Umar, Riza Mulana asal Majalengka, Jawa Barat menggunakan teknik okulasi dalam mengembangkan bibit kesemek asia. Sekedar informasi, okulasi adalah cara bertanam dengan menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata dari batang atas pada suatu irisan pada kulit pohon lain dari batang bawah.
Dengan cara ini, kedua tanaman itu akan tumbuh bersatu menjadi tanaman baru. Menurut Riza, tidak sulit dalam merawat pohon kesemek asia. "Perawatan sama dengan pohon-pohon lainnya, secara umum saja dapat sinar matahari yang cukup, disiram dan ditambah dengan pemberian pupuk," kata Riza.
Jika perawatan baik, pohon kesemek asia sudah mulai berbuah setelah umur satu setengah tahun sampai dengan tiga tahun. "Sementara hasil okulasi sudah berbuah pada umur sembilan hingga 14 bulan," kata Riza.
Kualitas perawatan mempengaruhi pertumbuhan ukuran buah kesemek asia. Riza mengatakan, rata-rata kesemek asia memiliki berat 150-300 gram.
Buah yang kebanyakan tumbuh di Taiwan ini memiliki ukuran yang tidak jauh beda dari kesemek lokal. Hanya, Riza menjelaskan, perbedaan kesemek lokal dengan kesemek asia ada pada warna buahnya. Kesemek asia memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan dengan buah kesemek lokal yang memiliki warna lebih gelap.
(Selesai)
Reporter Danielisa Putriadita, Tri Sulistiowati Editor Johana K.
Banyak diburu, cuan kesemek asia masih tebal (2)
PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Banyak diburu, cuan kesemek asia masih tebal (2) Rabu, 17 Mei 2017 / 12:05 WIB
Meskipun tergolong tanaman langka, budidaya kesemek asia tidaklah sulit. Tanaman ini dapat dikembangkan dengan cara vegetatif alami dan buatan. Kesemek asia juga terkenal tahan penyakit, sehingga tidak memerlukan perawatan khusus.
Umar, salah seorang pembudidaya kesemek asia asal Purworejo, Jawa Tengah menggunakan cara stek akar untuk proses pengembangbiakan bibit. Media yang digunakan untuk stek ini adalah tanah gembur yang ditempatkan dalam polybag. "Ditanam saja dan jangan lupa untuk dikukup (diberikan penutup plastik) untuk melindungi dari hama," katanya kepada KONTAN, Senin (16/5).
Sejak awal ditanam di polybag, tanaman harus disiram setiap hari dan diusahakan terkena sinar matahari langsung. Setelah berumur tiga bulan, tanaman baru dipindahkan ke media baru yang berisikan campuran tanah gembur, sekam dan pupuk organik berupa kotoran kambing. Ada pun perbandingan komposisinya 1:1:1. Setelah satu bulan, baiknya tanaman mulai diberikan pupuk kandang agar tumbuh subur.
Untuk perawatannya, tanaman ini harus disiram dua kali setiap hari, yakni pada pagi dan sore hari. Tanaman juga harus terkena sinar matahari langsung. Saat sudah berumur setahun, tanaman bisa diberikan pupuk kimia untuk merangsang pertumbuhan buah.
Yang perlu dicatat, tanaman ini akan mengugurkan daunnya di momen-momen tertentu. "Meski daunnya habis tanamannya tidak mati terus disiram saja," jelasnya.
Berbeda dengan Umar, Riza Mulana asal Majalengka, Jawa Barat menggunakan teknik okulasi dalam mengembangkan bibit kesemek asia. Sekedar informasi, okulasi adalah cara bertanam dengan menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata dari batang atas pada suatu irisan pada kulit pohon lain dari batang bawah.
Dengan cara ini, kedua tanaman itu akan tumbuh bersatu menjadi tanaman baru. Menurut Riza, tidak sulit dalam merawat pohon kesemek asia. "Perawatan sama dengan pohon-pohon lainnya, secara umum saja dapat sinar matahari yang cukup, disiram dan ditambah dengan pemberian pupuk," kata Riza.
Jika perawatan baik, pohon kesemek asia sudah mulai berbuah setelah umur satu setengah tahun sampai dengan tiga tahun. "Sementara hasil okulasi sudah berbuah pada umur sembilan hingga 14 bulan," kata Riza.
Kualitas perawatan mempengaruhi pertumbuhan ukuran buah kesemek asia. Riza mengatakan, rata-rata kesemek asia memiliki berat 150-300 gram.
Buah yang kebanyakan tumbuh di Taiwan ini memiliki ukuran yang tidak jauh beda dari kesemek lokal. Hanya, Riza menjelaskan, perbedaan kesemek lokal dengan kesemek asia ada pada warna buahnya. Kesemek asia memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan dengan buah kesemek lokal yang memiliki warna lebih gelap.
(Selesai)
Reporter Danielisa Putriadita, Tri Sulistiowati Editor Johana K.
AGRIBISNIS
Feedback ↑ x Feedback ↓ x