KONTAN.CO.ID – Memasuki penghujung tahun tandanya sudah masuk musim hujan. Hampir tiap hari, hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi turun mengguyur banyak wilayah di Indonesia.
Saat cuaca seperti ini, jas hujan selalu menjadi perlengkapan yang wajib dibawa, khususnya bagi pengendara motor. Model jas hujan jaket dengan celana atau kelelawar model merupakan model yang paling banyak dimiliki.
Sayangnya, kedua model ini dianggap tidak ramah bagi para pengguna hijab. Desain celana tak sesuai dengan busana syar'i yang mereka pakai.
Melihat permasalah tersebut, Ruri Rahayu pemilik Abyan Collection mendapatkan ide untuk membuat jas hujan khusus muslimah. "Awalnya saya buat untuk sendiri tapi ada teman yang mulai tertarik," katanya.
Sejatinya, Ruri mulai menawarkan jas hujan ini sejak 2006. Namun, pada 2010 dia memutuskan berhenti sementara lantaran keterbatasan tenaga kerja. Pada 2013, Rusi pun kembali menekuni bisnisnya setelah merasa sudah siap.
Produknya pun laris manis karena dianggap modis serta lebih nyaman digunakan untuk kaum hawa. Selama musim hujan, permintaan bisa naik hingga 50% dari bulan-bulan biasanya. Tiap bulan, penjualan jas hujan ini berksiar 50-100 pieces.
Ruri menjual jas hujannya Rp 230.000 sampai Rp 250.000 per pieces. Tersedia lima desain jas hujan muslimah yang dapat dipilih.
Konsumen berasal dari baerbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Bali, Balikpapan, dan lainnya. Maklum saja, dia menggunakan media digital untuk pemasarannya.
Eka Riski Indriyani, produsen jas hujan muslimah merek Sheba asal Tangerang, Jawa Barat mengatakan model jas hujan ini mulai naik daun sejak tahun lalu. Sejurus kemudian, permintaan pasar naiknya sampai tiga kali lipat. "Sekarang permintaan juga naik dari musim hujan tahun lalu," ujarnya.
Bahkan, kini stoknya sudah habis. Alhasil, pelanggan harus rela memesan dengan sistem pre-order selama satu minggu. Kebanyakan konsumennya adalah para ibu muda yang menggunakan busana syar'i.
Eka menjual Sheba dengan harga Rp 325.000 sampai Rp 375.000 per pieces. Dalam seminggu total produksinya mencapai 200-400 pieces. Dia melibatkan 20 orang penjahit di bagian produksi.
Sama dengan sebelumnya, Eka juga menggunakan media digital untuk menjual produknya. Alhasil, pasarnya cukup luas, yakni datang dari Sabang sampai Marauke. Selain itu, dia juga menggunakan sistem penjualan reseller. Sampai sekarang dia sudah menjalin kerjasama dengan lebih 55 reseller.
Sekedar info, perempuan berusia 26 tahun ini memulai usaha jas hujan muslimah pada tahun 2011 lalu. Pada tahun 2013 dia melakukan branding dengan menggunakan merek Sheba serta memperbaiki kualitas bahan baku.
Selanjutnya Halaman 12 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
Berkah melimpah dari jas hujan muslimah
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA, INDUSTRI KREATIF Berkah melimpah dari jas hujan muslimah Senin, 11 Desember 2017 / 10:10 WIB
KONTAN.CO.ID – Memasuki penghujung tahun tandanya sudah masuk musim hujan. Hampir tiap hari, hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi turun mengguyur banyak wilayah di Indonesia.
Saat cuaca seperti ini, jas hujan selalu menjadi perlengkapan yang wajib dibawa, khususnya bagi pengendara motor. Model jas hujan jaket dengan celana atau kelelawar model merupakan model yang paling banyak dimiliki.
Sayangnya, kedua model ini dianggap tidak ramah bagi para pengguna hijab. Desain celana tak sesuai dengan busana syar'i yang mereka pakai.
Melihat permasalah tersebut, Ruri Rahayu pemilik Abyan Collection mendapatkan ide untuk membuat jas hujan khusus muslimah. "Awalnya saya buat untuk sendiri tapi ada teman yang mulai tertarik," katanya.
Sejatinya, Ruri mulai menawarkan jas hujan ini sejak 2006. Namun, pada 2010 dia memutuskan berhenti sementara lantaran keterbatasan tenaga kerja. Pada 2013, Rusi pun kembali menekuni bisnisnya setelah merasa sudah siap.
Produknya pun laris manis karena dianggap modis serta lebih nyaman digunakan untuk kaum hawa. Selama musim hujan, permintaan bisa naik hingga 50% dari bulan-bulan biasanya. Tiap bulan, penjualan jas hujan ini berksiar 50-100 pieces.
Ruri menjual jas hujannya Rp 230.000 sampai Rp 250.000 per pieces. Tersedia lima desain jas hujan muslimah yang dapat dipilih.
Konsumen berasal dari baerbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Bali, Balikpapan, dan lainnya. Maklum saja, dia menggunakan media digital untuk pemasarannya.
Eka Riski Indriyani, produsen jas hujan muslimah merek Sheba asal Tangerang, Jawa Barat mengatakan model jas hujan ini mulai naik daun sejak tahun lalu. Sejurus kemudian, permintaan pasar naiknya sampai tiga kali lipat. "Sekarang permintaan juga naik dari musim hujan tahun lalu," ujarnya.
Bahkan, kini stoknya sudah habis. Alhasil, pelanggan harus rela memesan dengan sistem pre-order selama satu minggu. Kebanyakan konsumennya adalah para ibu muda yang menggunakan busana syar'i.
Eka menjual Sheba dengan harga Rp 325.000 sampai Rp 375.000 per pieces. Dalam seminggu total produksinya mencapai 200-400 pieces. Dia melibatkan 20 orang penjahit di bagian produksi.
Sama dengan sebelumnya, Eka juga menggunakan media digital untuk menjual produknya. Alhasil, pasarnya cukup luas, yakni datang dari Sabang sampai Marauke. Selain itu, dia juga menggunakan sistem penjualan reseller. Sampai sekarang dia sudah menjalin kerjasama dengan lebih 55 reseller.
Sekedar info, perempuan berusia 26 tahun ini memulai usaha jas hujan muslimah pada tahun 2011 lalu. Pada tahun 2013 dia melakukan branding dengan menggunakan merek Sheba serta memperbaiki kualitas bahan baku.
Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
BISNIS FESYEN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=TDRHQ2B_E0I]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]