Catatan kecil tentang program pendukung 1 juta rumah
Catatan kecil tentang program pendukung 1 juta rumah
Program 1 juta rumah yang telah groudbreaking, ternyata ternyata program ini ada banyak program pendukungnya. Program pendukung tersebut tentunya dikeluarkan untuk memperbesar kemungkinan/probabilitas kesuksesan program 1 juta rumah. Saling dukung jadinya ya..?. Mudah-mudahlah gak buat malah ribet dan gontok-gontokan ya..
Nah mari kita telaah sedikit program-program pendukung 1 juta rumah khusus yang dikeluarkan bersamaan dengan groundbreaking program 1 juta rumah tersebut. Sebagai catatan program tersebut groundbreaking pada tanggal 30 Mei 2015 di Semarang, Jawa Tengah.
O iya, apakah ada program-program pendukung 1 juta rumah lain yang dikeluarkan selain program yang diluncurkan pada saat groundbreaking?. Membaca media ada beberapa program lainya namun tidak kita bahas di artikel ini.
Adapun program-program pendukung 1 juta rumah tersebut adalah sebagai berikut:
Program pendukung 1 juta rumah berupa penurunan suku bunga KPR-FLPP
1. Penurunan suku bunga KPR-FLPP dari 7,25% menjadi 5% dengan masa kredit sampai dengan 20 tahun bagi MBR
Ingat tidak ada wacana sebelumnya untuk menghapus FLPP?. Ternyata skema ini dipertahankan ya. Sebagai informasi saja KPR adalah kependekan dari kredit kepemilikan Rumah dan FLPP adalah kependekan dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Intinya rumah yang mendapat fasilitas FLPP, suku bunga untuk memilikinya secara mengangsur adalah 5% pertahun dengan jangka waktu pembayaran bisa sampai dengan 20 tahun.
Sederhananya, kalau di tahun 2013 rumah dengan fasilitas FLPP seharga 88 juta rupiah. Dengan uang muka 5%, Rp88.000.000,- x 5/100, ya kira-kira dengan 4,4 juta rupiah sudah bisa punya rumah. Nah kalau ambil 20 tahun, angsurannya adalah ((1+(5%*20))*83.600.000)/20 = 696.667,-. Ya gampangnya 700rb lah sebulan. Asyik gak?. Punya duit 5 juta ngutang mertua, ngangsur 700rb sebulan, punya rumah deh.
Tapi di tahun 2015 ini, kalau tidak salah kutip, kisaran KPR-FLPP untuk setiap daerah berbeda-beda, namun dikisaran 110an juta. Kita coba copas di artikel lain untuk lebih detailnya.
Program pendukung 1 juta rumah berupa bantuan uang muka
2. Pemberian Bantuan Uang Muka sebesar Rp 4 juta kepada MBR yang akan membeli rumah pertamanya melalui KPR-FLPP.
Eh dapat pula bantuan 4 juta untuk uang muka, kalau memakai angka rumah tapak FLPP di tahun 2015 propinsi Lampung adalah 110 juta maka punya uang 1,5juta punya rumah dong. Karen 4 juta diberi bantuan oleh pemerintah. Syarat MBR kalau tidak salah adalah penghasil 4juta/bulan yang dibuktikan oleh SPT.
3. Penurunan pembayaran uang muka oleh MBR kepada Bank Pelaksana dari 5% menjadi 1% untuk KPR FLPP Rumah Susun.
Nah loch, kalau misalkan KPR FLPP Rumah Susun adalah 220juta. 1% dari KPR FLPPnya adalah 2,2 juta. Dapat bantuan 4 juta. Bati iki judule. Nanti coba lihat ah lebih detail untuk poin ini.
4. Penandatanganan MOU antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, tentang Percepatan Penyediaan Rumah Umum Bagi PNS di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah Daerah.
Asyik nich… PNS gak ada yang gak punya rumah nantinya. Sayang terlambat saya jadi PNS.
5. Program pembiayaan untuk pelaksaan Program 1 Juta Rumah itu sendiri.
Pemerintah mencoba berkolaborasi memakai dana dari berbagai sumber. Dan yang terbesar ternyata dari BPJS-T loch. Nah program pembiayaan untuk pelaksanaan program 1 juta rumah tersebut terdiri dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 8,1 triliun, BPJS Ketenagakerjaan Rp 48,5 triliun, Bapertarum-PNS Rp 3,1 triliun, PT Taspen Rp 2 triliun, Perum Perumnas Rp 1 triliun dan FLPP Rp 5,1 triliun.
Mudah-mudahan segala program pendukung 1 juta rumah bisa terlaksana di lapangan bukan cuma di atas kertas.
Sumber utama : http://finance.detik.com/read/2015/04/29/080342/2900964/4/2/3-proyek-infrastruktur-raksasa-jokowi-kick-off-pekan-ini#bigpic
Catatan kecil tentang program pendukung 1 juta rumah
Catatan kecil tentang program pendukung 1 juta rumah
Program 1 juta rumah yang telah groudbreaking, ternyata ternyata program ini ada banyak program pendukungnya. Program pendukung tersebut tentunya dikeluarkan untuk memperbesar kemungkinan/probabilitas kesuksesan program 1 juta rumah. Saling dukung jadinya ya..?. Mudah-mudahlah gak buat malah ribet dan gontok-gontokan ya..
Nah mari kita telaah sedikit program-program pendukung 1 juta rumah khusus yang dikeluarkan bersamaan dengan groundbreaking program 1 juta rumah tersebut. Sebagai catatan program tersebut groundbreaking pada tanggal 30 Mei 2015 di Semarang, Jawa Tengah.
O iya, apakah ada program-program pendukung 1 juta rumah lain yang dikeluarkan selain program yang diluncurkan pada saat groundbreaking?. Membaca media ada beberapa program lainya namun tidak kita bahas di artikel ini.
Adapun program-program pendukung 1 juta rumah tersebut adalah sebagai berikut:
Program pendukung 1 juta rumah berupa penurunan suku bunga KPR-FLPP
1. Penurunan suku bunga KPR-FLPP dari 7,25% menjadi 5% dengan masa kredit sampai dengan 20 tahun bagi MBR
Ingat tidak ada wacana sebelumnya untuk menghapus FLPP?. Ternyata skema ini dipertahankan ya. Sebagai informasi saja KPR adalah kependekan dari kredit kepemilikan Rumah dan FLPP adalah kependekan dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Intinya rumah yang mendapat fasilitas FLPP, suku bunga untuk memilikinya secara mengangsur adalah 5% pertahun dengan jangka waktu pembayaran bisa sampai dengan 20 tahun.
Tapi di tahun 2015 ini, kalau tidak salah kutip, kisaran KPR-FLPP untuk setiap daerah berbeda-beda, namun dikisaran 110an juta. Kita coba copas di artikel lain untuk lebih detailnya.
Program pendukung 1 juta rumah berupa bantuan uang muka
2. Pemberian Bantuan Uang Muka sebesar Rp 4 juta kepada MBR yang akan membeli rumah pertamanya melalui KPR-FLPP.
Eh dapat pula bantuan 4 juta untuk uang muka, kalau memakai angka rumah tapak FLPP di tahun 2015 propinsi Lampung adalah 110 juta maka punya uang 1,5juta punya rumah dong. Karen 4 juta diberi bantuan oleh pemerintah. Syarat MBR kalau tidak salah adalah penghasil 4juta/bulan yang dibuktikan oleh SPT.
3. Penurunan pembayaran uang muka oleh MBR kepada Bank Pelaksana dari 5% menjadi 1% untuk KPR FLPP Rumah Susun.
Nah loch, kalau misalkan KPR FLPP Rumah Susun adalah 220juta. 1% dari KPR FLPPnya adalah 2,2 juta. Dapat bantuan 4 juta. Bati iki judule. Nanti coba lihat ah lebih detail untuk poin ini.
4. Penandatanganan MOU antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, tentang Percepatan Penyediaan Rumah Umum Bagi PNS di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah Daerah.
Asyik nich… PNS gak ada yang gak punya rumah nantinya. Sayang terlambat saya jadi PNS.
5. Program pembiayaan untuk pelaksaan Program 1 Juta Rumah itu sendiri.
Pemerintah mencoba berkolaborasi memakai dana dari berbagai sumber. Dan yang terbesar ternyata dari BPJS-T loch. Nah program pembiayaan untuk pelaksanaan program 1 juta rumah tersebut terdiri dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 8,1 triliun, BPJS Ketenagakerjaan Rp 48,5 triliun, Bapertarum-PNS Rp 3,1 triliun, PT Taspen Rp 2 triliun, Perum Perumnas Rp 1 triliun dan FLPP Rp 5,1 triliun.
Mudah-mudahan segala program pendukung 1 juta rumah bisa terlaksana di lapangan bukan cuma di atas kertas.
Sumber utama : http://finance.detik.com/read/2015/04/29/080342/2900964/4/2/3-proyek-infrastruktur-raksasa-jokowi-kick-off-pekan-ini#bigpic