JAKARTA. Dengan memadukan ayam goreng tepung dengan pizza, Yudha Setiawan memulai bisnisnya. Dia membuka Lazizaa Chicken & Pizza pada 2015 lalu di Sidoarjo, Surabaya, Jawa Timur.
Yudha menyuguhkan dua menu ini untuk menggarap potensi pasar yang lebih besar. "Selain sebagai pendamping ayam, pizza untuk segmen menengah bawah belum banyak pesaingnya," jelas dia.
Setelah membuka 11 gerai milik sendiri, Yudha pun menawarkan kermitraan. Kini, sudah ada 29 gerai mitra yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Sepanjang 2017 ini, Yudha mengincar 60 mitra baru untuk menguasai pasar Jawa Timur.
Lazizza menawarkan 80 menu makanan dan minuman, seperti chicken burger, hot chicken drum, hot pizza, paket burger dan silky puding. Menu-menu ini dijual dalam rentang harga Rp 3.000-Rp 58.000 per porsi.
Yudha mengklaim, kelebihan produknya adalah kandungan minyak yang berkurang dan tekstur yang renyah. Sebab, sebelum disajikan, makanan tersebut dioven lebih dulu.
Asal tahu saja, usaha ini memiliki Tim R&D dan Quality Control yang bertugas mengawal mutu dan keamanan produk. Mereka pun memakai bahan baku dari pemasok terpercaya.
Tiga paket kemitraan
Ada tiga paket kemitraan Lazizaa Chicken & Pizza. Pertama, Paket Ekspresssenilai Rp 500 juta. Untuk paket ini mitra harus menyiapkan lokasi minimal ruko satu lantai.
Kedua, Paket Premium seharga Rp 700 juta. Pada paket ini, mitra harus menyiapkan ruangan seluas 140 m2 atau ruko dua.
Ketiga, Mini Ekspress dengan investasi Rp 800 juta. Mitra akan mendapatkan lima cabang Lazizaa berukuran kecil yang melayani take away.
Yang perlu dicatat, usaha ini menerapkan sistem manajemen terpusat sehingga untuk pengelolaan gerai dijalankan oleh tim pusat. Sementara, mitra akan mendapat laporan keuangan setiap bulannya. Lantas, mitra mendapat bagian laba bersih sebesar 60%. Sebagai catatan, dalam perhitungan laba bersih ini, juga akan dihitung biaya depresiasi (penyusutan, amortisasi dan penyusutan sewa).
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra sekitar 30 bulan dengan target omzet berkisar Rp 5,5 juta per hari.
Djoko Kurniawan pengamat usaha menilai usaha kuliner yang dipilih oleh Yudha memang sedang naik daun dan menargetkan pizza untuk kelas menengah kebawah adalah pilihan yang tepat. Alasannya, belum banyak pemain di segmen tersebut dan konsumennya yang didominasi kalangan muda membuatnya laris manis dan selalu ramai.
Sehingga, target omzet dan waktu balik modal yang ditetapkan cukup realistis untuk dicapai oleh mitra. Hanya saja yang perlu diingat, tim manajemen harus menjamin ketersediaan jumlah karyawan untuk mengisi setaip gerai mitra.
"Karena mereka menggunakan sistem full service, maka mereka harus ada cadangan karyawan bila nanti ditengah jalan ada kekosongan karyawan," katanya pada KONTAN. Agar konsumen tidak bosan, diharapkan manajemen dapat meluncurkan menu baru tiap bulan atau membuat menu by moment yang membuat konsumen ingin datang dan datang lagi.
Cuan berlipat dari paduan ayam & pizza
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Cuan berlipat dari paduan ayam & pizza Selasa, 25 April 2017 / 17:39 WIB
JAKARTA. Dengan memadukan ayam goreng tepung dengan pizza, Yudha Setiawan memulai bisnisnya. Dia membuka Lazizaa Chicken & Pizza pada 2015 lalu di Sidoarjo, Surabaya, Jawa Timur.
Yudha menyuguhkan dua menu ini untuk menggarap potensi pasar yang lebih besar. "Selain sebagai pendamping ayam, pizza untuk segmen menengah bawah belum banyak pesaingnya," jelas dia.
Setelah membuka 11 gerai milik sendiri, Yudha pun menawarkan kermitraan. Kini, sudah ada 29 gerai mitra yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Sepanjang 2017 ini, Yudha mengincar 60 mitra baru untuk menguasai pasar Jawa Timur.
Lazizza menawarkan 80 menu makanan dan minuman, seperti chicken burger, hot chicken drum, hot pizza, paket burger dan silky puding. Menu-menu ini dijual dalam rentang harga Rp 3.000-Rp 58.000 per porsi.
Yudha mengklaim, kelebihan produknya adalah kandungan minyak yang berkurang dan tekstur yang renyah. Sebab, sebelum disajikan, makanan tersebut dioven lebih dulu.
Asal tahu saja, usaha ini memiliki Tim R&D dan Quality Control yang bertugas mengawal mutu dan keamanan produk. Mereka pun memakai bahan baku dari pemasok terpercaya.
Tiga paket kemitraan
Ada tiga paket kemitraan Lazizaa Chicken & Pizza. Pertama, Paket Ekspresssenilai Rp 500 juta. Untuk paket ini mitra harus menyiapkan lokasi minimal ruko satu lantai.
Kedua, Paket Premium seharga Rp 700 juta. Pada paket ini, mitra harus menyiapkan ruangan seluas 140 m2 atau ruko dua.
Ketiga, Mini Ekspress dengan investasi Rp 800 juta. Mitra akan mendapatkan lima cabang Lazizaa berukuran kecil yang melayani take away.
Yang perlu dicatat, usaha ini menerapkan sistem manajemen terpusat sehingga untuk pengelolaan gerai dijalankan oleh tim pusat. Sementara, mitra akan mendapat laporan keuangan setiap bulannya. Lantas, mitra mendapat bagian laba bersih sebesar 60%. Sebagai catatan, dalam perhitungan laba bersih ini, juga akan dihitung biaya depresiasi (penyusutan, amortisasi dan penyusutan sewa).
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra sekitar 30 bulan dengan target omzet berkisar Rp 5,5 juta per hari.
Djoko Kurniawan pengamat usaha menilai usaha kuliner yang dipilih oleh Yudha memang sedang naik daun dan menargetkan pizza untuk kelas menengah kebawah adalah pilihan yang tepat. Alasannya, belum banyak pemain di segmen tersebut dan konsumennya yang didominasi kalangan muda membuatnya laris manis dan selalu ramai.
Sehingga, target omzet dan waktu balik modal yang ditetapkan cukup realistis untuk dicapai oleh mitra. Hanya saja yang perlu diingat, tim manajemen harus menjamin ketersediaan jumlah karyawan untuk mengisi setaip gerai mitra.
"Karena mereka menggunakan sistem full service, maka mereka harus ada cadangan karyawan bila nanti ditengah jalan ada kekosongan karyawan," katanya pada KONTAN. Agar konsumen tidak bosan, diharapkan manajemen dapat meluncurkan menu baru tiap bulan atau membuat menu by moment yang membuat konsumen ingin datang dan datang lagi.
Lazizza Chicken & Pizza Jl. Taruna Kav. 211-D, Wage Sidoarjo, Surabaya HP. 081931500455
Reporter Tri Sulistiowati Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x