Inovasi menu penting bila ingin bersaing dan eksis di bisnis kuliner. Hal ini pula yang dilakukan oleh Hengky Suryo Sumarno. Di tengah ketatnya persaingan, dia menggabungkan menu nasi goreng dengan kebab.
Hengky mulai membuka usaha dengan nama Kebab Nasi Goreng Sultan pada Desember 2015. Saat itu penjualan masih dilakukan secara online. Bulan April 2016, ia pun mulai berjualan offline dengan membuka gerai pertama di jalan Sigura-Gura, Malang, Jawa Timur.
Sampai sekarang, gerai pribadinya sudah ada lima dan semuanya berada di Malang. Banyak permintaan untuk menjalin kerjasama dari pelanggan, Agustus 2016 Hengky mulai membuka kemitraan. "Sampai sekarang sudah ada tiga mitra yang semuanya berada di Malang," kata Hengky.
Membidik konsumen kelas menengah ke bawah, dia menjual menu Rp 10.000-Rp 20.000 per porsi. Agar tampak menarik, nasi goreng diberikan berbagai pilihan taburan seperti chili tuna, keju mozarella, sosis panggang, daging asap dan daging kebab. Untuk pencinta pedas, disediakan pula tingkat kepedasan dari level satu sampai lima. Untuk menu lainnya ada kebab daging dan burger kebab.
Hengky mengklaim, kelebihan produknya adalah racikan bumbu nasi goreng dan kebab dengan citarasa khas. Kebab Nasi Goreng Sultan menawarkan kemitraan dengan dua paket investasi. Pertama, paket full operation senilai Rp 15 juta. Untuk model ini, operasional dilakukan sepenuhnya oleh manajemen pusat. Dalam sistem ini, diterapkan sistem bagi hasil 50% untuk mitra dan 50% sisanya untuk manajemen pusat.
Kedua, paket mandiri senilai Rp 20 juta. Fasilitas yang didapatkan satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku awal sebanyak 150 porsi, branding, pelatihan dan perlengkapan tambahan lainnya.
Agar rasa produk sama tiap gerainya, mitra wajib mengambil tiga bahan baku utama yaitu daging kebab, saus yoghurt dan bumbu nasi goreng dari pusat.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang diperlukan mitra sekitar 10 bulan. Dengan catatan, setiap harinya mampu mengantongi omzet sekitar Rp 250.000.
Bila dihitung, dalam sebulan mitra mendapatkan total penjualan sekitar Rp 7,5 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 30% dari omzet.
Icip-icip gurih cuan nasi goreng kebab
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Icip-icip gurih cuan nasi goreng kebab Selasa, 09 Mei 2017 / 12:00 WIB
Inovasi menu penting bila ingin bersaing dan eksis di bisnis kuliner. Hal ini pula yang dilakukan oleh Hengky Suryo Sumarno. Di tengah ketatnya persaingan, dia menggabungkan menu nasi goreng dengan kebab.
Hengky mulai membuka usaha dengan nama Kebab Nasi Goreng Sultan pada Desember 2015. Saat itu penjualan masih dilakukan secara online. Bulan April 2016, ia pun mulai berjualan offline dengan membuka gerai pertama di jalan Sigura-Gura, Malang, Jawa Timur.
Sampai sekarang, gerai pribadinya sudah ada lima dan semuanya berada di Malang. Banyak permintaan untuk menjalin kerjasama dari pelanggan, Agustus 2016 Hengky mulai membuka kemitraan. "Sampai sekarang sudah ada tiga mitra yang semuanya berada di Malang," kata Hengky.
Membidik konsumen kelas menengah ke bawah, dia menjual menu Rp 10.000-Rp 20.000 per porsi. Agar tampak menarik, nasi goreng diberikan berbagai pilihan taburan seperti chili tuna, keju mozarella, sosis panggang, daging asap dan daging kebab. Untuk pencinta pedas, disediakan pula tingkat kepedasan dari level satu sampai lima. Untuk menu lainnya ada kebab daging dan burger kebab.
Hengky mengklaim, kelebihan produknya adalah racikan bumbu nasi goreng dan kebab dengan citarasa khas. Kebab Nasi Goreng Sultan menawarkan kemitraan dengan dua paket investasi. Pertama, paket full operation senilai Rp 15 juta. Untuk model ini, operasional dilakukan sepenuhnya oleh manajemen pusat. Dalam sistem ini, diterapkan sistem bagi hasil 50% untuk mitra dan 50% sisanya untuk manajemen pusat.
Kedua, paket mandiri senilai Rp 20 juta. Fasilitas yang didapatkan satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku awal sebanyak 150 porsi, branding, pelatihan dan perlengkapan tambahan lainnya.
Agar rasa produk sama tiap gerainya, mitra wajib mengambil tiga bahan baku utama yaitu daging kebab, saus yoghurt dan bumbu nasi goreng dari pusat.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang diperlukan mitra sekitar 10 bulan. Dengan catatan, setiap harinya mampu mengantongi omzet sekitar Rp 250.000.
Bila dihitung, dalam sebulan mitra mendapatkan total penjualan sekitar Rp 7,5 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 30% dari omzet.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
0
Feedback ↑ x Feedback ↓ x