Jumlah orang pemilik uang Rp11.400 Triliun di Luar Negeri yang hanya parkir
Menteri Keuangan kabinet Mr. Jokowi, Bambang Brodjonegoro menyebutkan setidaknya lebih dari terdapat uang Rp 11.400 triliun di Luar Negeri milik WNI sedang parkir. Mungkin karena uangnya dalam posisi diam saja maka dianalogikan sedang parkir . Maksudnya uang yang tidak produktif. Atau mungkin pak menteri mau bilang parkir karena menyimpan uang itu malah bayar. Entahlah. Mungkin saja begitu, karena mana ada tukang parkir gratis walaupun cuma modal ngomong “terus-terus-ooop”.
Uang Rp11.400 triliun di luar negeri tersebut disebutkan sebagai angka minimal. Gamblangnya uang parkir di luar negeri itu lebih besar dari produk domestik bruto (PDB) Negara Republik Indonesia tahun 2015.
Sebagai catatan berdasarkan data dari Bank Dunia, GDP (gross Domestic Product) alias PDB Indonesia pada tahun 2015 adalah 858,953 milliar dollar. Jika 1 dollar US disamakan dengan Rp13.400 maka hampir cucok angkanya, Rp11.400 triliun.
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). Jadi pendapatan 1 tahun semua-semuanya di Negara Republik ini hampir sama dengan dana yang diparkir segelintir rakyat Indonesia di Luar Negeri itu.
Lah ndalah…., begitu toch persamaannya?.
Orang awam seperti saya, tidak tahu kenapa ketika disuguhi data dan persamaan di atas timbul efek galau. Kemungkinan karena gak ngerti he he. Dan timbul pertanyaan-pertanyaan di benak saya.
Coba saya tulis daftar pertanyaan-pertanyaan yang mencuit dari otak saya ketika membaca pernyataan menteri tersebut:
a. Itu duit semua? gak campur daun..?. (Pertanyaan klasik dan ciri khas orang bokek seperti saya?– hadehhhh)
b. Gimana caranya yahhhhh bisa mereka punya duit sebanyak itu?, (Angsuran rumah tipe 36 aja sering nunggak saya—. hadehhh).
c. Kalau namanya simpanan, itu biasanya SISA-SISA. Nah yang utamanya seberapa om duitnya? — tambah hadehhh.
d. Terus disimpan di luar negeri karena apa ya?. Bosen kali ya jalan-jalan ke luar negeri, ampe uangnya juga disuruh jalan-jalan juga. — hadehhhhh.
e. Dimana sih luar negerinya ?.. Disini masih ribut urusan bisnis lahan parkir motor, di Luar Negeri urusannya bisnis lahan parkir uang — hadehhh…
Kalau yang ini harapan —- Kenapa gak saya jalanin aja duitnya dari pada parkir itu duit?. Harapan bisa menggober (istilah ini mungkin hanya dikenal oleh anak-anak di tahun 1980an). Motor dan sepeda obyeknya. Untuk diketahui dari proposal ke proposal cari dana, kadang kala terpaksa ku gadaikan proyekku — hadehhh… ITU 11 RIBU TRILIUN NGANGGURRRRR !!!.
OK, berhenti berharap yang enggak-enggak, yang iya iya aja.
Di atas adalah beberapa pertanyaan yang otak saya mampu ajukan. Ya mungkin disitu tergambar jelas ada otak gak saya ya kalau pertanyaan-pertanyaan saya cuma begitu?. Tapi gpp, ada gak ada (otaknya) yang penting kumpul.
Nah timbul juga pertanyaan menggelitik buat saya, dari 300 juta penduduk Indonesia segelintirnya ini berapakah ya?. Asyik banget ini orang-orang. Saya akan coba jawab jumlah orang-orang asyik ini dengan metode tersendiri.
Atas pertanyaan-pertanyaan otak saya tadi yang saya tulis di atas, sembari mencari tahu jawaban jumlah orang yang menyimpan uang Rp11.400 Triliun di Luar Negeri. Kira-kira setelah saya berpikir super keras.., kira-kira begini jawaban yang mampu saya utarakan :
a. Jelas itu DUIT SEMUA, atau benda/surat berharga yang bisa disamakan nilainya dengan uang. Kalau nyimpen daun, apalagi lagi daun pintu, kurang masuk akal dan apalagi di luar negeri.
b. Caranya gampang mau banyak duit kayak gitu… caranya ya MIKIRRRRR!!.
c. ITU BUKAN SIMPANAN BIASA, Bisa dianalogikan HAMPIR SAMA DENGAN ISTRI ATAU PACAR SIMPANAN. Bukan sisa-sisa, biasanya lebih wowww, dan disembunyikan.
d. Disimpan jauh-jauh karena memang rumusnya : JAUHIN SEBISANYA MUNGKIN. Ya kalau simpanan kayak gitu di simpan di dalam negeri, REPOT KALAU KETAHUAN-BABAK BELUR.
e. Untuk jawaban yang ini agak repot, belum berpengalaman. Tapi kata-katanya sih NARUHNYA biasanya di desa-desa , di kamar-kamar sewa (kost-an), atau di kawasan lokalisasi. LOKASI yang NYEMPIL-NYEMPIL pokoknya. Luar Negerinya hampir samalah sepertinya.
OK…, sepertinya jawaban itulah yang cuma bisa saya pikirkan.
Dan untuk inti dari tulisan ini yaitu berapa jumlah orang yang memarkir uang Rp11.400 Triliun di Luar Negeri. Orang yang tega dengan segala motifnya, terutama ITU 11 RIBU TRILIUN NGANGGURRRRR !!! yang membuat saya hampa. Jumlah orangnya adalah yang menaruh di bawah 20.000 orang atau sekitar 0,0067% dari jumlah penduduk Indonesia.
Metode yang saya pakai adalah metode TEBAK-TEBAKAN. Saya tebak saja segitu. Darimana rumusnya jumlah itu, ya nebak bro… Kalau ada jawaban lain silahkan isi komenter artikel ini ya he he.
Sedikit penguat atas jawaban saya tersebut, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “segelintir”, artinya satuan untuk jumlah manusia yang sangat sedikit dan tidak tentu he he. Jadi ya tidak tentu khan?..
Maaf kalau tulisan ini kacau balau adanya. Saya paksakan menulis – copas dari sana sini, karena ternyata website ini sudah 1 tahun tidak ada artikel baru. Saya maksudkan agar kembali bisa mengisi website ini saja. Jika anda menyesal membuang waktu membacanya, kepada anda saya minta maaf. Dan jika anda percaya, resiko tanggung sendiri.
Jumlah orang pemilik uang Rp11.400 Triliun di Luar Negeri yang hanya parkir
Menteri Keuangan kabinet Mr. Jokowi, Bambang Brodjonegoro menyebutkan setidaknya lebih dari terdapat uang Rp 11.400 triliun di Luar Negeri milik WNI sedang parkir. Mungkin karena uangnya dalam posisi diam saja maka dianalogikan sedang parkir . Maksudnya uang yang tidak produktif. Atau mungkin pak menteri mau bilang parkir karena menyimpan uang itu malah bayar. Entahlah. Mungkin saja begitu, karena mana ada tukang parkir gratis walaupun cuma modal ngomong “terus-terus-ooop”.
Uang Rp11.400 triliun di luar negeri tersebut disebutkan sebagai angka minimal. Gamblangnya uang parkir di luar negeri itu lebih besar dari produk domestik bruto (PDB) Negara Republik Indonesia tahun 2015.
Sebagai catatan berdasarkan data dari Bank Dunia, GDP (gross Domestic Product) alias PDB Indonesia pada tahun 2015 adalah 858,953 milliar dollar. Jika 1 dollar US disamakan dengan Rp13.400 maka hampir cucok angkanya, Rp11.400 triliun.
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). Jadi pendapatan 1 tahun semua-semuanya di Negara Republik ini hampir sama dengan dana yang diparkir segelintir rakyat Indonesia di Luar Negeri itu.
Lah ndalah…., begitu toch persamaannya?.
Orang awam seperti saya, tidak tahu kenapa ketika disuguhi data dan persamaan di atas timbul efek galau. Kemungkinan karena gak ngerti he he. Dan timbul pertanyaan-pertanyaan di benak saya.
Coba saya tulis daftar pertanyaan-pertanyaan yang mencuit dari otak saya ketika membaca pernyataan menteri tersebut:
a. Itu duit semua? gak campur daun..?. (Pertanyaan klasik dan ciri khas orang bokek seperti saya?– hadehhhh)
b. Gimana caranya yahhhhh bisa mereka punya duit sebanyak itu?, (Angsuran rumah tipe 36 aja sering nunggak saya—. hadehhh).
c. Kalau namanya simpanan, itu biasanya SISA-SISA. Nah yang utamanya seberapa om duitnya? — tambah hadehhh.
d. Terus disimpan di luar negeri karena apa ya?. Bosen kali ya jalan-jalan ke luar negeri, ampe uangnya juga disuruh jalan-jalan juga. — hadehhhhh.
e. Dimana sih luar negerinya ?.. Disini masih ribut urusan bisnis lahan parkir motor, di Luar Negeri urusannya bisnis lahan parkir uang — hadehhh…
Kalau yang ini harapan —- Kenapa gak saya jalanin aja duitnya dari pada parkir itu duit?. Harapan bisa menggober (istilah ini mungkin hanya dikenal oleh anak-anak di tahun 1980an). Motor dan sepeda obyeknya. Untuk diketahui dari proposal ke proposal cari dana, kadang kala terpaksa ku gadaikan proyekku — hadehhh… ITU 11 RIBU TRILIUN NGANGGURRRRR !!!.
OK, berhenti berharap yang enggak-enggak, yang iya iya aja.
Di atas adalah beberapa pertanyaan yang otak saya mampu ajukan. Ya mungkin disitu tergambar jelas ada otak gak saya ya kalau pertanyaan-pertanyaan saya cuma begitu?. Tapi gpp, ada gak ada (otaknya) yang penting kumpul.
Nah timbul juga pertanyaan menggelitik buat saya, dari 300 juta penduduk Indonesia segelintirnya ini berapakah ya?. Asyik banget ini orang-orang. Saya akan coba jawab jumlah orang-orang asyik ini dengan metode tersendiri.
Atas pertanyaan-pertanyaan otak saya tadi yang saya tulis di atas, sembari mencari tahu jawaban jumlah orang yang menyimpan uang Rp11.400 Triliun di Luar Negeri. Kira-kira setelah saya berpikir super keras.., kira-kira begini jawaban yang mampu saya utarakan :
a. Jelas itu DUIT SEMUA, atau benda/surat berharga yang bisa disamakan nilainya dengan uang. Kalau nyimpen daun, apalagi lagi daun pintu, kurang masuk akal dan apalagi di luar negeri.
b. Caranya gampang mau banyak duit kayak gitu… caranya ya MIKIRRRRR!!.
c. ITU BUKAN SIMPANAN BIASA, Bisa dianalogikan HAMPIR SAMA DENGAN ISTRI ATAU PACAR SIMPANAN. Bukan sisa-sisa, biasanya lebih wowww, dan disembunyikan.
d. Disimpan jauh-jauh karena memang rumusnya : JAUHIN SEBISANYA MUNGKIN. Ya kalau simpanan kayak gitu di simpan di dalam negeri, REPOT KALAU KETAHUAN-BABAK BELUR.
e. Untuk jawaban yang ini agak repot, belum berpengalaman. Tapi kata-katanya sih NARUHNYA biasanya di desa-desa , di kamar-kamar sewa (kost-an), atau di kawasan lokalisasi. LOKASI yang NYEMPIL-NYEMPIL pokoknya. Luar Negerinya hampir samalah sepertinya.
OK…, sepertinya jawaban itulah yang cuma bisa saya pikirkan.
Dan untuk inti dari tulisan ini yaitu berapa jumlah orang yang memarkir uang Rp11.400 Triliun di Luar Negeri. Orang yang tega dengan segala motifnya, terutama ITU 11 RIBU TRILIUN NGANGGURRRRR !!! yang membuat saya hampa. Jumlah orangnya adalah yang menaruh di bawah 20.000 orang atau sekitar 0,0067% dari jumlah penduduk Indonesia.
Metode yang saya pakai adalah metode TEBAK-TEBAKAN. Saya tebak saja segitu. Darimana rumusnya jumlah itu, ya nebak bro… Kalau ada jawaban lain silahkan isi komenter artikel ini ya he he.
Sedikit penguat atas jawaban saya tersebut, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “segelintir”, artinya satuan untuk jumlah manusia yang sangat sedikit dan tidak tentu he he. Jadi ya tidak tentu khan?..
Maaf kalau tulisan ini kacau balau adanya. Saya paksakan menulis – copas dari sana sini, karena ternyata website ini sudah 1 tahun tidak ada artikel baru. Saya maksudkan agar kembali bisa mengisi website ini saja. Jika anda menyesal membuang waktu membacanya, kepada anda saya minta maaf. Dan jika anda percaya, resiko tanggung sendiri.
1 Comment