KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Besarnya animo masyarakat Indonesia dalam berbelanja dalam jaringan dimanfaatkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) guna menaikan kelas Industri Kecil dan Menengah (IKM) Indonesia. Adapun langkah yang dilakukan oleh Kemenperin adalah mendorong pelaku IKM go online melalui program e-smart. "Tahun ini kita sudah bekerja sama dengan Bukalapak dan Belanja.com. Tahun depan e-smart bakal gandeng Blibli.com dan Tokopedia," jelas Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih kepada Kontan.co.id pada Senin (23/10). Gati bilang saat ini sudah 1.200 IKM terhubung dengan Bukalapak dan Belanja.com. Gati menyatakan terdapat beberapa manfaat dari program e-smart IKM.
Pertama menaikan omzet IKM. Gati bilang berdasarkan hasil kajian program e-smart, IKM dapat menaikan omzet hingga tujuh kali lipat bila mengikuti program e-smart. Kedua, Gari bilang mendorong realisasi kredit usaha rakyat (KUR). Kemenperin sendiri sudah bekerja sama dengan BNI untuk menjalurkan KUR bagi pelaku IKM. "Ada yang bisa dapat sampai Rp 500 juta. Yang sudah dapat KUR dari 1.265 IKM ada dua di Sukoarjo, di Makassar ada dua, di Sidoarjo tiga. Jadi sudah ada 10 IKM yang dapat KUR. Selain dengan BNI kita juga kerja sama dengan HIMBARA," terang Gati. Adapun daerah yang sudah disosialisasikan mengenai e-smart adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Makassar, Balik Papan, Medan, Lampung, Palembang, Bali, Lombok. Gati mengatakan program e-smart hanya untuk sektor unggulan seperti makanan dan minuman, kayu dan furniture, logam, perhiasan, fesyen, kerajinan, kosmetik, dan industri kreatif. Guna menyukseskan program e-smart, Gati menyusun skema anggaran Ditjen IKM berupa pelatihan pendampingan. Bila selama ini Ditjen IKM mengarahkan angaran untuk bimbingan teknis, namun saat ini Gati lebih ke sosialisasi. "Kita revisi jadi sosialisasi selama dua hari. Kalau dulu sosialisasi KUR setengah hari saat ini kita jadiin 1 hari. 1 hari itu sosialisasi HAKI, kemasan, restruturisasi. Saya bisa ngirit 4 kegiatan dalam 1 hari. Ternyata ini efketif dimana banyak teman-teman IKM merasa program ini benar-benar berguna," tutur Gati. E-smart merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang terintegrasi dengan marketplace yang telah ada. Tujuannya untuk meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.
Kemenperin akan gaet Tokopedia dan Blibli.com
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA, START UP Kemenperin akan gaet Tokopedia dan Blibli.com Senin, 23 Oktober 2017 / 19:58 WIB BERITA TERKAIT
UKM didorong goes international lewat e-Smart IKM
UKM didorong manfaatkan teknologi via e-Smart IKM
Kemenperin gelar workshop e-Smart IKM di Sukoharjo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Besarnya animo masyarakat Indonesia dalam berbelanja dalam jaringan dimanfaatkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) guna menaikan kelas Industri Kecil dan Menengah (IKM) Indonesia. Adapun langkah yang dilakukan oleh Kemenperin adalah mendorong pelaku IKM go online melalui program e-smart.
"Tahun ini kita sudah bekerja sama dengan Bukalapak dan Belanja.com. Tahun depan e-smart bakal gandeng Blibli.com dan Tokopedia," jelas Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih kepada Kontan.co.id pada Senin (23/10).
Gati bilang saat ini sudah 1.200 IKM terhubung dengan Bukalapak dan Belanja.com. Gati menyatakan terdapat beberapa manfaat dari program e-smart IKM.
Pertama menaikan omzet IKM. Gati bilang berdasarkan hasil kajian program e-smart, IKM dapat menaikan omzet hingga tujuh kali lipat bila mengikuti program e-smart.
Kedua, Gari bilang mendorong realisasi kredit usaha rakyat (KUR). Kemenperin sendiri sudah bekerja sama dengan BNI untuk menjalurkan KUR bagi pelaku IKM.
"Ada yang bisa dapat sampai Rp 500 juta. Yang sudah dapat KUR dari 1.265 IKM ada dua di Sukoarjo, di Makassar ada dua, di Sidoarjo tiga. Jadi sudah ada 10 IKM yang dapat KUR. Selain dengan BNI kita juga kerja sama dengan HIMBARA," terang Gati.
Adapun daerah yang sudah disosialisasikan mengenai e-smart adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Makassar, Balik Papan, Medan, Lampung, Palembang, Bali, Lombok.
Gati mengatakan program e-smart hanya untuk sektor unggulan seperti makanan dan minuman, kayu dan furniture, logam, perhiasan, fesyen, kerajinan, kosmetik, dan industri kreatif.
Guna menyukseskan program e-smart, Gati menyusun skema anggaran Ditjen IKM berupa pelatihan pendampingan. Bila selama ini Ditjen IKM mengarahkan angaran untuk bimbingan teknis, namun saat ini Gati lebih ke sosialisasi.
"Kita revisi jadi sosialisasi selama dua hari. Kalau dulu sosialisasi KUR setengah hari saat ini kita jadiin 1 hari. 1 hari itu sosialisasi HAKI, kemasan, restruturisasi. Saya bisa ngirit 4 kegiatan dalam 1 hari. Ternyata ini efketif dimana banyak teman-teman IKM merasa program ini benar-benar berguna," tutur Gati.
E-smart merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang terintegrasi dengan marketplace yang telah ada. Tujuannya untuk meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.
BACA JUGA :
Reporter Maizal Walfajri Editor Dessy Rosalina
USAHA IKM
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=Z76KqbJTbOs]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]