PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Kini, kian banyak pilihan model gendongan bayi Jumat, 15 September 2017 / 15:10 WIB
KONTAN.CO.ID – Anda masih memiliki anak usia balita? Tentu tak ingin jauh-jauh dengannya dengan berbagai kekhawatiran. Ke mana pun pergi, anak harus tetap dalam dekapan.
Inilah yang membuka peluang bisnis gendongan bayi. Gendongan menjadi pilihan, selain troli, karena lebih nyaman fleksibel. Seperti, Galih Suci Menganti yang mengaku lebih suka menggunakan gendongan kerana mengutamakan kenyaman. Selain itu, dia juga bisa bergantian dengan sang suami.
Perkembangan jaman membuat jenis gendongan bayi makin beragam. Mulai dari model selendang, kangooroo, sampai ransel. Irmawati Widjaja pemilik Adikbayi.com mengaku disain baru ini dipengaruhi oleh model gendongan dari luar negeri.
Pasar yang makin besar membuat Irma, panggilan Irmawati, bisa menjual puluhan unit gendongan dalam sebulan. Harganya mulai Rp 60.000-Rp 500.000 per unit. Tak hanya konsumen lokal, gerai online Irma juga dikunjungi pembeli asal Malaysia dan Singapura.
Irma menjajakan puluhan model gendongan. Untuk memenuhi permintaan, dia bekerjasama dengan para pemasok lokal.
Meski ragam gendongan sudah berkembang, Irma bilang, jenis gendongan selendang masih diminati. Khususnya oleh ibu-ibu berusia diatas 35 tahun. Sedangkan, untuk model kangooroo dan ransel yang dilengkapi dudukan lebih diminati oleh ibu-ibu berusia 20 sampai 30 tahun.
Irma mengawali bisnisnya sejak 2008, saat kesulitan mencari perlengkapan bayi untuk anaknya yang kedua. Selain menjual gendongan, dia juga menjual seluruh keperluan bayi mulai dari gendongan bayu, susu, sampai dengan mainan.
Pengusaha gendongan lainnya adalah Elis Lisniavati dan Melisa Kirana, pemilik Hanaroo. Elis mengaku permintaan gendongan memang sedang naik tajam. "Tiap bulan jumlah permintaan konsumen terus naik," katanya. Sayangnya, dia enggan menyebutkan besar kenaikan tersebut.
Berbeda dari gerai milik Irma, di Hanaroo gendongan model kangoroo justru paling banyak dibeli konsumen. Alasannya, modelnya lebih aman untuk si bayi karena melindungi seluruh badan bayi dan lebih rapat dengan dada si ibu.
Elis bilang gendongan ini juga lebih disarankan oleh dokter terutama untuk ibu-ibu yang mempunyai anak prematur. Pasalnya, sang anak bisa lebih dekat serta merasakan kehangatan suhu badan ibu.
Dia mematok harga produknya mulai dari Rp 80.000-Rp 172.500 per unit. Konsumennya pun tersebar diseluruh wilayah seperti Kalimantan, Sumatra, Jawa dan lainnya.
Selain menggunakan media sosial sebagai media berjualan, dia juga membuka kerjasama dengan mitra sebagai reseller. Hingga saat ini jumlahnya sudah mencapai puluhan.
Selanjutnya Halaman 12 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
Kini, kian banyak pilihan model gendongan bayi
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Kini, kian banyak pilihan model gendongan bayi Jumat, 15 September 2017 / 15:10 WIB
KONTAN.CO.ID – Anda masih memiliki anak usia balita? Tentu tak ingin jauh-jauh dengannya dengan berbagai kekhawatiran. Ke mana pun pergi, anak harus tetap dalam dekapan.
Inilah yang membuka peluang bisnis gendongan bayi. Gendongan menjadi pilihan, selain troli, karena lebih nyaman fleksibel. Seperti, Galih Suci Menganti yang mengaku lebih suka menggunakan gendongan kerana mengutamakan kenyaman. Selain itu, dia juga bisa bergantian dengan sang suami.
Perkembangan jaman membuat jenis gendongan bayi makin beragam. Mulai dari model selendang, kangooroo, sampai ransel. Irmawati Widjaja pemilik Adikbayi.com mengaku disain baru ini dipengaruhi oleh model gendongan dari luar negeri.
Pasar yang makin besar membuat Irma, panggilan Irmawati, bisa menjual puluhan unit gendongan dalam sebulan. Harganya mulai Rp 60.000-Rp 500.000 per unit. Tak hanya konsumen lokal, gerai online Irma juga dikunjungi pembeli asal Malaysia dan Singapura.
Irma menjajakan puluhan model gendongan. Untuk memenuhi permintaan, dia bekerjasama dengan para pemasok lokal.
Meski ragam gendongan sudah berkembang, Irma bilang, jenis gendongan selendang masih diminati. Khususnya oleh ibu-ibu berusia diatas 35 tahun. Sedangkan, untuk model kangooroo dan ransel yang dilengkapi dudukan lebih diminati oleh ibu-ibu berusia 20 sampai 30 tahun.
Irma mengawali bisnisnya sejak 2008, saat kesulitan mencari perlengkapan bayi untuk anaknya yang kedua. Selain menjual gendongan, dia juga menjual seluruh keperluan bayi mulai dari gendongan bayu, susu, sampai dengan mainan.
Pengusaha gendongan lainnya adalah Elis Lisniavati dan Melisa Kirana, pemilik Hanaroo. Elis mengaku permintaan gendongan memang sedang naik tajam. "Tiap bulan jumlah permintaan konsumen terus naik," katanya. Sayangnya, dia enggan menyebutkan besar kenaikan tersebut.
Berbeda dari gerai milik Irma, di Hanaroo gendongan model kangoroo justru paling banyak dibeli konsumen. Alasannya, modelnya lebih aman untuk si bayi karena melindungi seluruh badan bayi dan lebih rapat dengan dada si ibu.
Elis bilang gendongan ini juga lebih disarankan oleh dokter terutama untuk ibu-ibu yang mempunyai anak prematur. Pasalnya, sang anak bisa lebih dekat serta merasakan kehangatan suhu badan ibu.
Dia mematok harga produknya mulai dari Rp 80.000-Rp 172.500 per unit. Konsumennya pun tersebar diseluruh wilayah seperti Kalimantan, Sumatra, Jawa dan lainnya.
Selain menggunakan media sosial sebagai media berjualan, dia juga membuka kerjasama dengan mitra sebagai reseller. Hingga saat ini jumlahnya sudah mencapai puluhan.
Selanjutnya Halaman 1 2 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
0
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=FfVEn5gUgRo]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]