PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Laba ringan menggelinding dari Bola Ubi Kopong Jumat, 10 November 2017 / 11:05 WIB
KONTAN.CO.ID – Bisnis di dunia kuliner terus berputar dengan kreasi terkini. Seperti bola-bola ubi. Penganan dari Jawa Barat ini kembali naik daun menjadi peluang bisnis menjanjikan.
Salah satu penjual bola ubi ini adalah Michael. Ia membuka gerai Bola – bola Ubi Kopong (Bobopong) sejak Maret 2017. Kini, sudah ada empat gerainya. "Saya tertarik buka usaha ini karena banyak yang suka dan pembuatannya sederhana," ungkap Michael.
Ia pun menawarkan kemitraan Bobopong. Dua paket investasinya, yakni paket Rp 5 juta dan Rp 10 juta. Dengan modal Rp 5 juta, mitra akan mendapatkan fasilitas satu unit gerobak, kompor gas satu tungku dan bahan baku awal berupa adonan sebanyak 200 butir.
Sedangkan, untuk paket Rp 10 juta, mitra akan mendapat fasilitas gerobak, kompor low preasure, peralatan memasak lain seperti wajan baja, panci, tabung gas, saringan dan sebagainya. Mitra juga mendapat kemasan dan bahan baku awal berupa adonan 200 butir, 2 liter minyak goreng, media promosi berupa banner dan resep membuat adonan. "Khusus paket Rp 10 juta, saya beri resep dan ada pelatihannya," terang Michael.
Selain original, Bobopong menawarkan varian topping, yakni rasa green tea, tiramisu dan dark chocolate. Satu porsi berisi 10 butir bola obi rasa original dibanderol Rp 15.000. Sedangkan, varian topping Rp 20.000 per porsi.
Michael bilang satu gerai Bobopong bisa menjual 3.000 butir bola-bola ubi atau 300 porsi tiap bulan. Maka, perkiraan omzet yang dapat dikantongi tiap gerai sekitar Rp 4,5 juta – Rp 5 juta per bulan. Laba bersih yang dikantongi mitra biasanya mencapai 40% – 50%. Dengan demikian, mitra diperkirakan bisa mencapai balik modal antara 5 – 7 bulan.
"Kami tidak menarik biaya royalti atau biaya franchise. Semua keuntungan murni untuk mitra," jelas Michael. Hanya, mitra paket Rp 5 juta wajib membeli adonan bola-bola ubi ke pusat setiap bahan baku habis. Sedangkan mitra paket Rp 10 juta bisa opsional karena ada resep.
Soal target penambahahan gerai Bobopong di tahun depan, Michael mengaku belum menetapkan target tertentu. Namun, jika ada calon mitra yang tertarik untuk bergabung, dengan senang hati akan dibantu. "Yang jelas mau fokus dulu mengembangkan empat gerai awal ini. Tapi kalau ada yang minat untuk bergabung ya saya layani dengan baik," ungkapnya.
Laba ringan menggelinding dari Bola Ubi Kopong
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Laba ringan menggelinding dari Bola Ubi Kopong Jumat, 10 November 2017 / 11:05 WIB
KONTAN.CO.ID – Bisnis di dunia kuliner terus berputar dengan kreasi terkini. Seperti bola-bola ubi. Penganan dari Jawa Barat ini kembali naik daun menjadi peluang bisnis menjanjikan.
Salah satu penjual bola ubi ini adalah Michael. Ia membuka gerai Bola – bola Ubi Kopong (Bobopong) sejak Maret 2017. Kini, sudah ada empat gerainya. "Saya tertarik buka usaha ini karena banyak yang suka dan pembuatannya sederhana," ungkap Michael.
Ia pun menawarkan kemitraan Bobopong. Dua paket investasinya, yakni paket Rp 5 juta dan Rp 10 juta. Dengan modal Rp 5 juta, mitra akan mendapatkan fasilitas satu unit gerobak, kompor gas satu tungku dan bahan baku awal berupa adonan sebanyak 200 butir.
Sedangkan, untuk paket Rp 10 juta, mitra akan mendapat fasilitas gerobak, kompor low preasure, peralatan memasak lain seperti wajan baja, panci, tabung gas, saringan dan sebagainya. Mitra juga mendapat kemasan dan bahan baku awal berupa adonan 200 butir, 2 liter minyak goreng, media promosi berupa banner dan resep membuat adonan. "Khusus paket Rp 10 juta, saya beri resep dan ada pelatihannya," terang Michael.
Selain original, Bobopong menawarkan varian topping, yakni rasa green tea, tiramisu dan dark chocolate. Satu porsi berisi 10 butir bola obi rasa original dibanderol Rp 15.000. Sedangkan, varian topping Rp 20.000 per porsi.
Michael bilang satu gerai Bobopong bisa menjual 3.000 butir bola-bola ubi atau 300 porsi tiap bulan. Maka, perkiraan omzet yang dapat dikantongi tiap gerai sekitar Rp 4,5 juta – Rp 5 juta per bulan. Laba bersih yang dikantongi mitra biasanya mencapai 40% – 50%. Dengan demikian, mitra diperkirakan bisa mencapai balik modal antara 5 – 7 bulan.
"Kami tidak menarik biaya royalti atau biaya franchise. Semua keuntungan murni untuk mitra," jelas Michael. Hanya, mitra paket Rp 5 juta wajib membeli adonan bola-bola ubi ke pusat setiap bahan baku habis. Sedangkan mitra paket Rp 10 juta bisa opsional karena ada resep.
Soal target penambahahan gerai Bobopong di tahun depan, Michael mengaku belum menetapkan target tertentu. Namun, jika ada calon mitra yang tertarik untuk bergabung, dengan senang hati akan dibantu. "Yang jelas mau fokus dulu mengembangkan empat gerai awal ini. Tapi kalau ada yang minat untuk bergabung ya saya layani dengan baik," ungkapnya.
Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.
KEMITRAAN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=f7snp7QHGlE]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]