Menu ayam goreng krispi masih menjadi pilihan sebagian orang. Terutama, mereka yang mempunyai anak-anak. Tak heran bila tawaran kemitraan olahan ayam ini selalu muncul.
Salah satunya dari Yoseph Handoko yang menawarkan kemitraan Harvest Fried Chicken. Usaha ayam goreng itu ia dirikan tahun 2013 di Surabaya. Satu tahun kemudian, ia memberanikan diri membuka kemitraan.
Hasilnya hingga kini sudah ada tiga mitra yang tergabung dalam Harvest Fried Chicken. Mitra tersebut tersebar di Sidoarjo, Surabaya dan Denpasar. Adapun Yoseph sendiri sudah mendirikan dua gerai Harvest Fried Chicken.
Bila Anda tertarik, Yoseph menawarkan empat paket investasi. Pertama, paket chicken fillet, dengan investasi antara Rp 3 juta dan Rp 10 juta.
Untuk paket Rp 3 juta, mita bakal mendapat pelatihan karyawan dan pasokan bumbu ayam 10 kilogram. Untuk yang Rp 10 juta, ada tambahan berupa rombong dan peralatan usaha.
Kedua, paket fried chicken, yaitu senilai Rp 15 juta dan Rp 18 juta. Untuk investasi Rp 15 juta mitra mendapat rombong, bahan baku ayam goreng krispi dan nasi, peralatan usaha, serta pelatihan karyawan.
Sedangkan untuk investasi Rp 18 juta bakal mendapat fasilitas yang sama tapi ini ditujukan untuk mitra dari luar Surabaya.
Kerjasama kemitraan berlangsung selama empat tahun. Setelah itu, mitra yang ingin memperpanjang cukup memasok bumbu ayam dan wajib menggunakan merek Harvest Fried Chicken. Selain itu mitra tidak dikutip biaya royalti dari pusat. "Ini yang membedakan kami dengan pelaku usaha yang lain," tukas Yoseph kepada KONTAN.
Adapun harga jual dari gerai ini bervariasi. Misalnya untuk chicken fillet Rp 15.000 per porsi, adapun menu ayam goreng alias fried chicken Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per porsi.
Supaya target bisnis bisa tercapai, Yoseph menargetkan mitra harus sanggup menjual 300 hingga 400 porsi per hari. Ini setara dengan omzet minimal Rp 100.000 per hari atau sekitar Rp 3 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat laba bersih 30% untuk paket investasi fried chicken dan 50% di paket investasi chicken fillet. Balik modal sekitar tujuh sampai sepuluh bulan.
Sebagai catatan, target ini bisa tercapai bila lokasi gerai strategis, seperti di area dekat sekolah, kampus atau persimpangan jalan. Luasnya minimal 3 m x 3 m. Yoseph sendiri masih mencari dua sampai tiga mitra tahun ini.
Menakar Renyah Laba Harvest Fried Chicken
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menakar Renyah Laba Harvest Fried Chicken Rabu, 19 Juli 2017 / 08:10 WIB
Menu ayam goreng krispi masih menjadi pilihan sebagian orang. Terutama, mereka yang mempunyai anak-anak. Tak heran bila tawaran kemitraan olahan ayam ini selalu muncul.
Salah satunya dari Yoseph Handoko yang menawarkan kemitraan Harvest Fried Chicken. Usaha ayam goreng itu ia dirikan tahun 2013 di Surabaya. Satu tahun kemudian, ia memberanikan diri membuka kemitraan.
Hasilnya hingga kini sudah ada tiga mitra yang tergabung dalam Harvest Fried Chicken. Mitra tersebut tersebar di Sidoarjo, Surabaya dan Denpasar. Adapun Yoseph sendiri sudah mendirikan dua gerai Harvest Fried Chicken.
Bila Anda tertarik, Yoseph menawarkan empat paket investasi. Pertama, paket chicken fillet, dengan investasi antara Rp 3 juta dan Rp 10 juta.
Untuk paket Rp 3 juta, mita bakal mendapat pelatihan karyawan dan pasokan bumbu ayam 10 kilogram. Untuk yang Rp 10 juta, ada tambahan berupa rombong dan peralatan usaha.
Kedua, paket fried chicken, yaitu senilai Rp 15 juta dan Rp 18 juta. Untuk investasi Rp 15 juta mitra mendapat rombong, bahan baku ayam goreng krispi dan nasi, peralatan usaha, serta pelatihan karyawan.
Sedangkan untuk investasi Rp 18 juta bakal mendapat fasilitas yang sama tapi ini ditujukan untuk mitra dari luar Surabaya.
Kerjasama kemitraan berlangsung selama empat tahun. Setelah itu, mitra yang ingin memperpanjang cukup memasok bumbu ayam dan wajib menggunakan merek Harvest Fried Chicken. Selain itu mitra tidak dikutip biaya royalti dari pusat. "Ini yang membedakan kami dengan pelaku usaha yang lain," tukas Yoseph kepada KONTAN.
Adapun harga jual dari gerai ini bervariasi. Misalnya untuk chicken fillet Rp 15.000 per porsi, adapun menu ayam goreng alias fried chicken Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per porsi.
Supaya target bisnis bisa tercapai, Yoseph menargetkan mitra harus sanggup menjual 300 hingga 400 porsi per hari. Ini setara dengan omzet minimal Rp 100.000 per hari atau sekitar Rp 3 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat laba bersih 30% untuk paket investasi fried chicken dan 50% di paket investasi chicken fillet. Balik modal sekitar tujuh sampai sepuluh bulan.
Sebagai catatan, target ini bisa tercapai bila lokasi gerai strategis, seperti di area dekat sekolah, kampus atau persimpangan jalan. Luasnya minimal 3 m x 3 m. Yoseph sendiri masih mencari dua sampai tiga mitra tahun ini.
Reporter Jane Aprilyani Editor Johana K.
KEMITRAAN
Feedback ↑ x Feedback ↓ x