PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mencicipi gurihnya peluang bisnis ayam crispy Rabu, 15 Maret 2017 / 14:02 WIB
JAKARTA. Hampir semua kalangan masyarakat menyukai makanan olahan ayam. Terlebih sekarang menu olahan ayam semakin beragam. Punya banyak penggemar, tawaran kemitraan olahan ayam terus berdatangan.
Tawaran terbaru datang dari Erik Rio Hutagaol yang mengusung brand Willys Fried Chicken di Bandung. Berdiri Januari 2017, satu bulan kemudian Erik resmi menawarkan kemitraan. Kini sudah ada 10 mitra di Bandung, Tasikmalaya dan Bekasi yang bergabung. Sementara gerai pusat ada 12 di Bandung.
Willys Fried Chicken menawarkan paket investasi senilai Rp 13,5 juta. Mitra mendapat booth, bahan baku ayam 20 kilogram (kg), tepung 8 kg, kemasan 100 pieces, peralatan usaha, sertifikat keanggotaan mitra, seragam, marketing tools dan pelatihan karyawan.
Kerjasama kemitraan ini berlangsung dua tahun. Setelah itu mitra cukup membayar Rp 250.000 untuk perpanjang kemitraan. Pusat tidak mengutip biaya royalti, hanya mitra wajib memasok bahan baku tepung ke pusat.
Menurut Erik, kelebihan Willys terletak pada rasa ayam yang mampu bersaing dengan merek ayam goreng lainnya dengan harga jual terjangkau. "Di antara banyaknya usaha ayam, baru Willys yang menyajikan dengan saus keju," ucap Erik.
Ada berbagai menu yang dijual Willys Fried Chicken, seperti paha bawah, sayap, dada, paha atas dengan tambahan nasi dan saus keju. Harga yang dibanderol untuk paha bawah dan sayap
Rp 7.000 per potong, sementara dada dan paha atas Rp 8.500 per potong. Sementara nasi putih dihargai Rp 4.000 dan saus keju Rp 2.000.
Mitra ditargetkan menjual 6 ekor ayam per hari. Dari situ bisa mengantongi omzet Rp 4 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih 40% dari omzet per bulan. Mitra bisa balik modal sekitar delapan bulan.
Erik menyarankan mitra yang menjalankan usaha ini memilih lokasi di tempat strategis, seperti kampus, perumahan dan pusat keramaian. Luas tempat yang dibutuhkan cukup 2 meter x 2 meter dibantu oleh satu orang pegawai.
Mencicipi gurihnya peluang bisnis ayam crispy
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Mencicipi gurihnya peluang bisnis ayam crispy Rabu, 15 Maret 2017 / 14:02 WIB
JAKARTA. Hampir semua kalangan masyarakat menyukai makanan olahan ayam. Terlebih sekarang menu olahan ayam semakin beragam. Punya banyak penggemar, tawaran kemitraan olahan ayam terus berdatangan.
Tawaran terbaru datang dari Erik Rio Hutagaol yang mengusung brand Willys Fried Chicken di Bandung. Berdiri Januari 2017, satu bulan kemudian Erik resmi menawarkan kemitraan. Kini sudah ada 10 mitra di Bandung, Tasikmalaya dan Bekasi yang bergabung. Sementara gerai pusat ada 12 di Bandung.
Willys Fried Chicken menawarkan paket investasi senilai Rp 13,5 juta. Mitra mendapat booth, bahan baku ayam 20 kilogram (kg), tepung 8 kg, kemasan 100 pieces, peralatan usaha, sertifikat keanggotaan mitra, seragam, marketing tools dan pelatihan karyawan.
Kerjasama kemitraan ini berlangsung dua tahun. Setelah itu mitra cukup membayar Rp 250.000 untuk perpanjang kemitraan. Pusat tidak mengutip biaya royalti, hanya mitra wajib memasok bahan baku tepung ke pusat.
Menurut Erik, kelebihan Willys terletak pada rasa ayam yang mampu bersaing dengan merek ayam goreng lainnya dengan harga jual terjangkau. "Di antara banyaknya usaha ayam, baru Willys yang menyajikan dengan saus keju," ucap Erik.
Ada berbagai menu yang dijual Willys Fried Chicken, seperti paha bawah, sayap, dada, paha atas dengan tambahan nasi dan saus keju. Harga yang dibanderol untuk paha bawah dan sayap
Rp 7.000 per potong, sementara dada dan paha atas Rp 8.500 per potong. Sementara nasi putih dihargai Rp 4.000 dan saus keju Rp 2.000.
Mitra ditargetkan menjual 6 ekor ayam per hari. Dari situ bisa mengantongi omzet Rp 4 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih 40% dari omzet per bulan. Mitra bisa balik modal sekitar delapan bulan.
Erik menyarankan mitra yang menjalankan usaha ini memilih lokasi di tempat strategis, seperti kampus, perumahan dan pusat keramaian. Luas tempat yang dibutuhkan cukup 2 meter x 2 meter dibantu oleh satu orang pegawai.
Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x