KONTAN.CO.ID – Menu ayam geprek tengah. Tengok saja, banyak gerai makan baru yang menawarkan ayam geprek sebagai andalannya. Anda juga bisa dengan mudah menemukan penjaja sajian khas Kota Yogya ini dalam aplikasi jualan online. Maklum saja, besarnya potensi pasar, membuat pengusaha kuliner berbondong-bondong menjajal bisnis ini.
Salah satunya adalah Cahyaningtyas yang membesut Prekju Mbois di Solo, Jawa Tengah. Usaha kuliner ini sudah dibuka pada November 2016 lalu. Namun, Ulil Tyas, sapaannya, hanya melayani pembelian lewat online. Setelah mendapatkan respon positif dari konsumen, pada Januari 2017, Ulil Tyas ini membuka gerai fisiknya. Lantaran ingin mengembangkan usahanya, setelah hari raya Idul Fitri lalu, dia mulai membuka tawaran kemitraan. Meski masih baru, sudah ada dua mitra yang bergabung dan membuka gerainya di Padang dan Jakarta. Ada 10 menu yang disiapkan. Diantaranya, ayam geprek original, ayam geprek keju mozarela (akurela), terong mozarela (terajana), dan nasi goreng mozarela. Menyasar konsumen kelas menengah ke bawah, harganya dibuat ramah dikantong, yaitu mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 27.000 per porsi. "Selain menggunakan mozarela kami juga menggunakan keju chedar, yang semuanya berkualitas sehingga rasanya gurih," katanya pada KONTAN. Prekju Mbois, menawarkan kemitraan dengan paket investasi senilai Rp 20 juta. Fasilitas yang didapatkan oleh mitra antara lain, satu unit gerobak, perlengkapan memasak, bahan baku, branding, pelatihan, dan perlengkapan lainnya. Untuk menjaga kualitas produk dan standarisasi rasa, Ulil Tyas mewajibkan mitra memasok bumbu racik dari pusat. Berdasarkan perhitungannya, mitra Prekju Mbois sudah bisa mengembalikan modalnya dalam waktu tiga bulan. Asalkan, saban hari, mitra mampu mencapai target penjualan sebesar 80 porsi. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, mitra masih bisa mengantongi keuntungan bersih sekitar 20%-30% dari omzet saban bulannya. Selain lokasi gerai strategis, mitra juga sebaiknya rajin ikuti bazar. Menjelang akhir tahun ini, dia menargetkan bakal meluncurkan menu dan produk ukuran anak-anak. Tujuannya, agar ukuran produknya pas bila dikonsumsi anak. Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
Menggeprek fulus ayam Prekju Mbois
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menggeprek fulus ayam Prekju Mbois Kamis, 07 Desember 2017 / 11:50 WIB
KONTAN.CO.ID – Menu ayam geprek tengah. Tengok saja, banyak gerai makan baru yang menawarkan ayam geprek sebagai andalannya. Anda juga bisa dengan mudah menemukan penjaja sajian khas Kota Yogya ini dalam aplikasi jualan online. Maklum saja, besarnya potensi pasar, membuat pengusaha kuliner berbondong-bondong menjajal bisnis ini.
Salah satunya adalah Cahyaningtyas yang membesut Prekju Mbois di Solo, Jawa Tengah. Usaha kuliner ini sudah dibuka pada November 2016 lalu. Namun, Ulil Tyas, sapaannya, hanya melayani pembelian lewat online. Setelah mendapatkan respon positif dari konsumen, pada Januari 2017, Ulil Tyas ini membuka gerai fisiknya. Lantaran ingin mengembangkan usahanya, setelah hari raya Idul Fitri lalu, dia mulai membuka tawaran kemitraan. Meski masih baru, sudah ada dua mitra yang bergabung dan membuka gerainya di Padang dan Jakarta. Ada 10 menu yang disiapkan. Diantaranya, ayam geprek original, ayam geprek keju mozarela (akurela), terong mozarela (terajana), dan nasi goreng mozarela. Menyasar konsumen kelas menengah ke bawah, harganya dibuat ramah dikantong, yaitu mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 27.000 per porsi. "Selain menggunakan mozarela kami juga menggunakan keju chedar, yang semuanya berkualitas sehingga rasanya gurih," katanya pada KONTAN. Prekju Mbois, menawarkan kemitraan dengan paket investasi senilai Rp 20 juta. Fasilitas yang didapatkan oleh mitra antara lain, satu unit gerobak, perlengkapan memasak, bahan baku, branding, pelatihan, dan perlengkapan lainnya. Untuk menjaga kualitas produk dan standarisasi rasa, Ulil Tyas mewajibkan mitra memasok bumbu racik dari pusat. Berdasarkan perhitungannya, mitra Prekju Mbois sudah bisa mengembalikan modalnya dalam waktu tiga bulan. Asalkan, saban hari, mitra mampu mencapai target penjualan sebesar 80 porsi. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, mitra masih bisa mengantongi keuntungan bersih sekitar 20%-30% dari omzet saban bulannya. Selain lokasi gerai strategis, mitra juga sebaiknya rajin ikuti bazar. Menjelang akhir tahun ini, dia menargetkan bakal meluncurkan menu dan produk ukuran anak-anak. Tujuannya, agar ukuran produknya pas bila dikonsumsi anak.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
WARALABA
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=f7snp7QHGlE]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]