Pamor martabak tak pernah redup dimakan waktu. Ikuti tren terkini, penjual martabak juga menyajikan berbagai rasa dan taburan. Tak hanya itu, penjual juga berinovasi dengan ukuran martabak.
Seperti Venny Junafiah pemilik Martabak Mini Medan alias Mamime. Agar tampak beda, Venny membuat baby martabak dengan diameter 8 cm dan 3 cm.
Taburan juga bervariasi, mulai dari coklat, Ovomaltine, marsmellow, es krim, keju dan lainnya. Totalnya ada 30 topping. Harga jualnya Rp 4.000-Rp 8.000 per biji atau Rp 15.000 per kotak yang berisi enam baby martabak.
Asal tahu saja, gerai martabak ini berawal dari bisnis online pada 2014 lalu. Lantas, pada Januari 2015, Venny membuka gerai pertamanya di Medan, Sumatra Utara. "Konsep untuk gerai pusat seperti kafe, jadi sekalian dibuat tempat nongkrong," katanya. Kini, sudah membuka tiga gerai Mamine di Medan.
Sudah dua tahun berjalan, Venny baru menawarkan kemitraan pada Juni 2017. Meski baru, sudah ada tiga mitra yang bergabung. Gerai mitra ini ada di Binjai, Palembang dan Malaysia.
Mamime menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket non booth dengan nilai sebesar Rp 13,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah bahan baku, branding, pelatihan dan peralatan.
Kedua, paket booth dengan modal awal Rp 25 juta. Mitra mendapat satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku utama, branding, palatihan dan perlengkapan tambahan lainnya.
Mitra wajib mengambil bahan baku utama berupa bumbu resep dan kemasan dari pusat. Dalam satu bulan, mitra ditargetkan pembelian minimal bumbu resep sebanyak 40 bungkus.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra hanya sekitar tiga bulan. Dengan catatan, dalam sehari total bisa mengantongi omzet sekitar Rp 700.000. Bila dikalkulasi, dalam sebulan total penjualannya mencapai Rp 21 juta. Laba bersihnya bisa mencapai 45% dari omzet.
Untuk tahun ini, Venny enggan menargetkan jumlah pembukaan gerai baru. Yang pasti dia berharap, bisa menjaring mitra di kota-kota besar di Indonesia. Untuk promosi dan menjaring konsumen baru, dia banyak menggunakan media digital seperti website dan media sosial.
Menggigit manis cuan mamine
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menggigit manis cuan mamine Jumat, 04 Agustus 2017 / 08:40 WIB BERITA TERKAIT
Mencicip gurih cuan Martabak Apin
Pamor martabak tak pernah redup dimakan waktu. Ikuti tren terkini, penjual martabak juga menyajikan berbagai rasa dan taburan. Tak hanya itu, penjual juga berinovasi dengan ukuran martabak.
Seperti Venny Junafiah pemilik Martabak Mini Medan alias Mamime. Agar tampak beda, Venny membuat baby martabak dengan diameter 8 cm dan 3 cm.
BACA JUGA :
Taburan juga bervariasi, mulai dari coklat, Ovomaltine, marsmellow, es krim, keju dan lainnya. Totalnya ada 30 topping. Harga jualnya Rp 4.000-Rp 8.000 per biji atau Rp 15.000 per kotak yang berisi enam baby martabak.
Asal tahu saja, gerai martabak ini berawal dari bisnis online pada 2014 lalu. Lantas, pada Januari 2015, Venny membuka gerai pertamanya di Medan, Sumatra Utara. "Konsep untuk gerai pusat seperti kafe, jadi sekalian dibuat tempat nongkrong," katanya. Kini, sudah membuka tiga gerai Mamine di Medan.
Sudah dua tahun berjalan, Venny baru menawarkan kemitraan pada Juni 2017. Meski baru, sudah ada tiga mitra yang bergabung. Gerai mitra ini ada di Binjai, Palembang dan Malaysia.
Mamime menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket non booth dengan nilai sebesar Rp 13,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah bahan baku, branding, pelatihan dan peralatan.
Kedua, paket booth dengan modal awal Rp 25 juta. Mitra mendapat satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku utama, branding, palatihan dan perlengkapan tambahan lainnya.
Mitra wajib mengambil bahan baku utama berupa bumbu resep dan kemasan dari pusat. Dalam satu bulan, mitra ditargetkan pembelian minimal bumbu resep sebanyak 40 bungkus.
Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra hanya sekitar tiga bulan. Dengan catatan, dalam sehari total bisa mengantongi omzet sekitar Rp 700.000. Bila dikalkulasi, dalam sebulan total penjualannya mencapai Rp 21 juta. Laba bersihnya bisa mencapai 45% dari omzet.
Untuk tahun ini, Venny enggan menargetkan jumlah pembukaan gerai baru. Yang pasti dia berharap, bisa menjaring mitra di kota-kota besar di Indonesia. Untuk promosi dan menjaring konsumen baru, dia banyak menggunakan media digital seperti website dan media sosial.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
KEMITRAAN
Saksikan video "Mengapa Harus Investasi?":
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=Z76KqbJTbOs]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]