PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menggigit renyah peluang kemitraan Taw Taw Tahu Kamis, 06 April 2017 / 12:30 WIB
Gurihnya rasa tahu dan renyahnya tepung membuat banyak konsumen ketagihan. Maklum saja, camilan bercitarasa gurih banyak dipilih untuk dijadikan teman kala sore hari atau berkumpul dengan teman-teman.
Populernya makanan ini membuat usaha berbasis tahu banyak bermunculan salah satunya Taw Taw Tahu yang berada dibawah bendera Indorata. Bisnis makanan ini mulai dibuka sejak tahun 2016 lalu, dan lokasi gerai pertama di Kota Baru Kalimantan Selatan.
Akhir tahun lalu, Indorata pun mulai menawarkan kemitraan. Saat ini sudah ada dua mitra yang bergabung. "Jadi sudah dipastikan, potensi usaha kuliner ini sangat bagus baik tahun ini maupun tahun-tahun kedepan," tutur Yanti, Manager Operasional Indorata.
Ada sembilan varian rasa tahu goreng ini, yakni ayam bakar, ayam bawang pedas, barbeque, garlic, dan sapi panggang. Untuk para penyuka pedas, ada pilihan lima level kepedasan. Harga per porsi Rp 4.000 per porsi.
Tersedia dua paket investasi Taw Taw Tahu. Pertama, paket tanpa gerobak senilai Rp 3,3 juta. Fasilitas yang didapatkan oleh mitra adalah seluruh perlengkapan memasak, perlengkapan branding, standar operasi dan prosedur, bahan baku awal, dan perlengkapan lainnya.
Kedua, paket gerobak Rp 4,9 juta. Fasilitas yang diperoleh sama dengan paket pertama, hanya mitra mendapatkan tambahan booth. Untuk menjaga kualitas rasa dan produk, mitra diwajibkan untuk membeli bahan baku utama yaitu tepung di gerai pusat.
Berdasarkan perhitungan Indorata, dalam waktu sekitar dua sampai tiga bulan mitra sudah dapat balik modal. Dengan catatan, mitra dapat menjual sekitar 25 sampai 35 bungkus Taw Taw Tahu. Keuntungan bersih yang dapat dikantongi mitra sekitar 40%-50% dari omzet tiap bulannya.
Agar tidak terlindas dengan usaha lainnya, Yanti mengatakan, Indorata akan terus berinovasi untuk menciptakan varian rasa baru mengikuti selera dan tren pasar. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan promosi dengan gencar. Baik secara online atau offline untuk memperkenalkan dan menguatkan merek usahanya.
Menggigit renyah peluang kemitraan Taw Taw Tahu
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menggigit renyah peluang kemitraan Taw Taw Tahu Kamis, 06 April 2017 / 12:30 WIB
Gurihnya rasa tahu dan renyahnya tepung membuat banyak konsumen ketagihan. Maklum saja, camilan bercitarasa gurih banyak dipilih untuk dijadikan teman kala sore hari atau berkumpul dengan teman-teman.
Populernya makanan ini membuat usaha berbasis tahu banyak bermunculan salah satunya Taw Taw Tahu yang berada dibawah bendera Indorata. Bisnis makanan ini mulai dibuka sejak tahun 2016 lalu, dan lokasi gerai pertama di Kota Baru Kalimantan Selatan.
Akhir tahun lalu, Indorata pun mulai menawarkan kemitraan. Saat ini sudah ada dua mitra yang bergabung. "Jadi sudah dipastikan, potensi usaha kuliner ini sangat bagus baik tahun ini maupun tahun-tahun kedepan," tutur Yanti, Manager Operasional Indorata.
Ada sembilan varian rasa tahu goreng ini, yakni ayam bakar, ayam bawang pedas, barbeque, garlic, dan sapi panggang. Untuk para penyuka pedas, ada pilihan lima level kepedasan. Harga per porsi Rp 4.000 per porsi.
Tersedia dua paket investasi Taw Taw Tahu. Pertama, paket tanpa gerobak senilai Rp 3,3 juta. Fasilitas yang didapatkan oleh mitra adalah seluruh perlengkapan memasak, perlengkapan branding, standar operasi dan prosedur, bahan baku awal, dan perlengkapan lainnya.
Kedua, paket gerobak Rp 4,9 juta. Fasilitas yang diperoleh sama dengan paket pertama, hanya mitra mendapatkan tambahan booth. Untuk menjaga kualitas rasa dan produk, mitra diwajibkan untuk membeli bahan baku utama yaitu tepung di gerai pusat.
Berdasarkan perhitungan Indorata, dalam waktu sekitar dua sampai tiga bulan mitra sudah dapat balik modal. Dengan catatan, mitra dapat menjual sekitar 25 sampai 35 bungkus Taw Taw Tahu. Keuntungan bersih yang dapat dikantongi mitra sekitar 40%-50% dari omzet tiap bulannya.
Agar tidak terlindas dengan usaha lainnya, Yanti mengatakan, Indorata akan terus berinovasi untuk menciptakan varian rasa baru mengikuti selera dan tren pasar. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan promosi dengan gencar. Baik secara online atau offline untuk memperkenalkan dan menguatkan merek usahanya.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana Ani K.
WARALABA
Feedback ↑ x Feedback ↓ x