Menu olahan ayam, menjadi salah satu makanan favorit konsumen di negeri ini. Rasanya yang gurih dan mudah dipadukan dengan masakan lainnya menjadikan ayam jadi pilihan ini menarik.
Maka tak heran bila saat ini kian banyak gerai ayam yang bermunculan. Seperti Chick's N Roll yang baru buka tahun lalu di Malang, Jawa Timur.
Meski baru setahun berdiri, perkembangan usaha ini relatif pesat. Kini, usaha tersebut sudah memiliki 23 gerai, 11 unit di antaranya milik mitra. Gerai itu tersebar di Jakarta, Surabaya, Batam, Bali dan Makassar.
Chick's N Roll memadukan menu barat dan timur. Bernard Ngantung, Franchise Supervisor Chick's N Roll, menyatakan, menu di gerai ini tak menggunakan perisa makanan (MSG).
Membidik pasar menengah atas, gerai ini membanderol harga jualnya mulai Rp 7.000 sampai Rp 250.000 per porsi. Ada 11 menu yang ditawarkan. Misalnya sup ayam, burger dan siomay.
Chick's N Roll menawarkan tiga paket kemitraan. Pertama, tipe Island dengan investasi Rp 500 juta. Kedua, paket Foodcourt senilai Rp 700 juta. Ketiga, paket Restaurant dengan investasi sekitar Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar. Fasilitas untuk ketiga paket ini adalah peralatan, SOP, saus, branding, pelatihan dan perlengkapan lainnya.
Mitra dikenakan royalty fee sebesar 5% dari omzet tiap bulannya. Sebagai catatan, mitra harus menyiapkan tempat seluas 100 m2-120 m2 dan karyawan.
Namun, mitra tak mendapat bahan baku, seperti ayam dan tepung. "Kami memberi keleluasaan untuk mencari pemasok tepung dan ayam dari luar," jelasnya. Yang harus dibeli dari pusat hanya enam jenis saus untuk ayam.
Selain itu, mitra wajib mengikuti pelatihan memasak sampai dengan penyajian produk. Sebab, klaim Bernard, rahasia produknya berada pada cara memasak.
Berdasarkan perhitungannya, mitra sudah bisa balik modal sekitar 18 bulan. Asal, tiap hari menjual 150- 200 porsi yang setara dengan omzet Rp 5 juta-Rp 7 juta per hari. Labanya 35% .
Djoko Kurniawan menilai potensi bisnis olahan ayam masih bagus. Sebab pasar dalam negeri memang besar. Lagi pula, olahan ayam termasuk menu favorit banyak kalangan.
Meski begitu, pelaku usaha harus mempertahankan kualitas serta fokus dalam pelayanan serta bisnis. Untuk mencapai target omzet yang cukup tinggi, dia menyarankan tim manajemen terus menggenjot promosi untuk memperkuat brand image. Selain itu, mereka juga harus mengedukasi konsumen terkait produk yang dijual.
Chik's N Roll Gd Graha Metalindo Lt 3 Jl Buncit Raya No 68 Jakarta 12740
Menggulung fulus dengan Chick’s N Roll
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menggulung fulus dengan Chick's N Roll Jumat, 04 Agustus 2017 / 08:10 WIB
Menu olahan ayam, menjadi salah satu makanan favorit konsumen di negeri ini. Rasanya yang gurih dan mudah dipadukan dengan masakan lainnya menjadikan ayam jadi pilihan ini menarik.
Maka tak heran bila saat ini kian banyak gerai ayam yang bermunculan. Seperti Chick's N Roll yang baru buka tahun lalu di Malang, Jawa Timur.
Meski baru setahun berdiri, perkembangan usaha ini relatif pesat. Kini, usaha tersebut sudah memiliki 23 gerai, 11 unit di antaranya milik mitra. Gerai itu tersebar di Jakarta, Surabaya, Batam, Bali dan Makassar.
Chick's N Roll memadukan menu barat dan timur. Bernard Ngantung, Franchise Supervisor Chick's N Roll, menyatakan, menu di gerai ini tak menggunakan perisa makanan (MSG).
Membidik pasar menengah atas, gerai ini membanderol harga jualnya mulai Rp 7.000 sampai Rp 250.000 per porsi. Ada 11 menu yang ditawarkan. Misalnya sup ayam, burger dan siomay.
Chick's N Roll menawarkan tiga paket kemitraan. Pertama, tipe Island dengan investasi Rp 500 juta. Kedua, paket Foodcourt senilai Rp 700 juta. Ketiga, paket Restaurant dengan investasi sekitar Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar. Fasilitas untuk ketiga paket ini adalah peralatan, SOP, saus, branding, pelatihan dan perlengkapan lainnya.
Mitra dikenakan royalty fee sebesar 5% dari omzet tiap bulannya. Sebagai catatan, mitra harus menyiapkan tempat seluas 100 m2-120 m2 dan karyawan.
Namun, mitra tak mendapat bahan baku, seperti ayam dan tepung. "Kami memberi keleluasaan untuk mencari pemasok tepung dan ayam dari luar," jelasnya. Yang harus dibeli dari pusat hanya enam jenis saus untuk ayam.
Selain itu, mitra wajib mengikuti pelatihan memasak sampai dengan penyajian produk. Sebab, klaim Bernard, rahasia produknya berada pada cara memasak.
Berdasarkan perhitungannya, mitra sudah bisa balik modal sekitar 18 bulan. Asal, tiap hari menjual 150- 200 porsi yang setara dengan omzet Rp 5 juta-Rp 7 juta per hari. Labanya 35% .
Djoko Kurniawan menilai potensi bisnis olahan ayam masih bagus. Sebab pasar dalam negeri memang besar. Lagi pula, olahan ayam termasuk menu favorit banyak kalangan.
Meski begitu, pelaku usaha harus mempertahankan kualitas serta fokus dalam pelayanan serta bisnis. Untuk mencapai target omzet yang cukup tinggi, dia menyarankan tim manajemen terus menggenjot promosi untuk memperkuat brand image. Selain itu, mereka juga harus mengedukasi konsumen terkait produk yang dijual.
Chik's N Roll
Gd Graha Metalindo Lt 3
Jl Buncit Raya No 68
Jakarta 12740
Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
PELUANG USAHA
Saksikan video "Mengapa Harus Investasi?":
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=E4Y-jxDz90M]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]