KONTAN.CO.ID – Banyak jalur yang dapat ditempuh untuk menjadi seorang pengusaha. Tak hanya mendirikan usaha secara mandiri, peluang untuk berbisnis lewat sistem kemitraan pun kini terbuka lebar. Pilihan sistem kemitraan yang bisa dijajaki pun kini beragam, seperti franchise atau waralaba atau bisnis keagenan/reseller.
Salah satu yang bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tak mau repot adalah kemitraan bagi hasil. Sebagai contoh, saat ingin membuka sebuah cabang restoran, mitra hanya perlu tanam investasi. Pengelolaan gerai sepenuhnya diserahkan pada pihak pusat. Setiap bulan, mitra tinggal nikmati laba dengan porsi tertentu yang sudah disepakati.
Di satu sisi, tawaran kemitraan ini terasa menarik. Tinggal tanam modal, dalam kurun waktu beberapa bulan sudah bisa mengapit untung. Mitra pun tak perlu pusing urusi berbagai persoalan operasional dan ulah sumber daya manusia.
Hal ini juga dibenarkan oleh pengamat waralaba Djoko Kurniawan. Namun, menurut Djoko, sistem kemitraan bagi hasil juga cukup beresiko. Kedua belah pihak, baik mitra maupun yang menawarkan kemitraan, bisa tergelincir jika kurang hati-hati. "Apalagi ada yang tidak komit, ini akan sangat beresiko, " tutur Djoko.
Salah satu resiko yang perlu diwaspadai kedua belah pihak, adalah jika usaha yang dijalankan belum bisa hasilkan profit. Apalagi, jika masih merugi.
Djoko pun menegaskan, kondisi ini harus dipikirkan sejak awal. "Akan minim resiko jika biaya ditanggung bersama jika belum profit, " saran Djoko.
Dalam hal ini, para calon pebisnis patut meneliti kembali berbagai tawaran peluang usaha yang ada. Pilah dan pilih peluang yang usaha yang potensial dan terpercaya.
Menimbang konsep bisnis bagi hasil
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menimbang konsep bisnis bagi hasil Kamis, 07 September 2017 / 19:35 WIB
KONTAN.CO.ID – Banyak jalur yang dapat ditempuh untuk menjadi seorang pengusaha. Tak hanya mendirikan usaha secara mandiri, peluang untuk berbisnis lewat sistem kemitraan pun kini terbuka lebar. Pilihan sistem kemitraan yang bisa dijajaki pun kini beragam, seperti franchise atau waralaba atau bisnis keagenan/reseller.
Salah satu yang bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tak mau repot adalah kemitraan bagi hasil. Sebagai contoh, saat ingin membuka sebuah cabang restoran, mitra hanya perlu tanam investasi. Pengelolaan gerai sepenuhnya diserahkan pada pihak pusat. Setiap bulan, mitra tinggal nikmati laba dengan porsi tertentu yang sudah disepakati.
Di satu sisi, tawaran kemitraan ini terasa menarik. Tinggal tanam modal, dalam kurun waktu beberapa bulan sudah bisa mengapit untung. Mitra pun tak perlu pusing urusi berbagai persoalan operasional dan ulah sumber daya manusia.
Hal ini juga dibenarkan oleh pengamat waralaba Djoko Kurniawan. Namun, menurut Djoko, sistem kemitraan bagi hasil juga cukup beresiko. Kedua belah pihak, baik mitra maupun yang menawarkan kemitraan, bisa tergelincir jika kurang hati-hati. "Apalagi ada yang tidak komit, ini akan sangat beresiko, " tutur Djoko.
Salah satu resiko yang perlu diwaspadai kedua belah pihak, adalah jika usaha yang dijalankan belum bisa hasilkan profit. Apalagi, jika masih merugi.
Djoko pun menegaskan, kondisi ini harus dipikirkan sejak awal. "Akan minim resiko jika biaya ditanggung bersama jika belum profit, " saran Djoko.
Dalam hal ini, para calon pebisnis patut meneliti kembali berbagai tawaran peluang usaha yang ada. Pilah dan pilih peluang yang usaha yang potensial dan terpercaya.
Reporter Nisa Dwiresya Putri Editor Johana K.
KEMITRAAN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=GDUlEJF8ZHg]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]