PELUANG USAHA / START UP Menjadi tempat para pasien berinteraksi Senin, 17 April 2017 / 16:21 WIB
JAKARTA. Hampir semua aktivitas manusia sekarang sangat tergantung dengan koneksi internet di ponsel. Lewat koneksi internet di ponsel pintar atau tablet, masyarakat kini semakin mudah melakukan aktivitasnya.
Bukan hanya orang sehat, mereka yang tengah menderita penyakit tertentu juga semakin dimudahkan dengan adanya fasilitas ponsel pintar ini. Lewat internet di ponsel, mereka bisa berselancar mencari tahu lebih jauh seputar penyakit yang sedang dideritanya.
Bahkan, berkat aplikasi bernama Pasienia, mereka juga bisa saling berbagi pengetahuan dan informasi terkait penyakit yang tengah dideritanya. Aplikasi dengan fungsi layaknya media sosial ini kemudian menjadi ruang untuk saling curhat dan memberikan semangat satu sama lain di antara pasien.
Aplikasi startup Pasienia ini memang diluncurkan untuk membantu pasien saling berkomunikasi. Situs ini resmi melayani pasien sejak awal Februari 2016.
Aplikasi ini dirintis oleh Fadli Wilihandarwo yang pernah menempuh pendidikan di bidang kedokteran di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. "Lewat aplikasi ini kami ingin menunjukkan bahwa teknologi kesehatan Indonesia bisa lebih baik" ujar pria 29 tahun ini.
Saat merintis aplikasi ini, ia mengajak serta beberapa temannya, seperti Haydar Ali Ismail dan Dimas Ragil Mumpuni yang memiliki latar belakang di bidang Teknologi Informasi (TI) dan Manajemen Bisnis. Mereka lalu membangun platform Pasienia.com pada 1 Februari 2016.
Seiring berjalannya waktu, platfom ini terus melebarkan sayap dengan menjalin kerjasama dengan apotek dan laboratorium di Yogyakarta. Usaha start up yang terbilang berjalan satu tahun ini mengeluarkan modal Rp 500.000 untuk biaya server dan domain. “Modal tidak banyak karena menggunakan kemampuan teman-teman di bidangnya,” ungkapnya.
Aplikasi Pasienia yang dapat diunduh melalui ponsel berbasis android dan ios ini memberikan layanan bagi sesama pasien untuk berkomunikasi, baik itu memberi komentar, dukungan ataupun pesan pengalaman medis.
Pasien yang mengunduh atau menggunakan aplikasi ini hanyalah pasien yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti jantung, hepatitis, diabetes, paru-paru, kanker, fungsi hati atau lainnya.
Fasilitas
Tidak hanya memberikan ruang bagi para pasien untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman medis, aplikasi Pasienia juga memberikan manfaat lain bagi para pasien. Yaitu, fasilitas potongan harga atau diskon 25% saat membeli obat ataupun cek kesehatan di apotek dan laboratorium yang sudah bekerja sama dengan Pasienia.
Untuk terdaftar sebagai member Pasienia, pasien harus mengisi biodata, email, password serta kategori penyakit yang diderita. Tidak hanya itu, pasien harus melampirkan hasil laboratorium ke pihak Pasienia.
Setelah itu, pasien akan terdeteksi dengan beberapa pasien dengan kategori penyakit yang sama. Tidak hanya pasien yang bisa mengunduh aplikasi ini, pihak keluarga, teman atau care giver juga bisa bergabung dan memberi semangat dengan pasien atau keluarga pasien lain.
Seluruh unduhan aplikasi tidak terkena biaya sampai seterusnya. Nantinya pendapatan akan diperoleh dari kerjasama dengan laboratorium dan apotek.
Saat ini, sudah ada 7.000 pendaftar di Pasienia. Dari jumlah itu, sekitar 60% dari Jakarta, 5% dari luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, Arab Saudi dan sisanya luar kota. Sementara itu, ada juga 20 tenaga medis yang bergabung dengan Pasienia.
Ke depannya, Fadli ingin menggandeng tenaga medis khususnya dokter rumah sakit di berbagai daerah. Dan dalam waktu dekat, dia juga akan merilis aplikasi Pasienia Pay untuk membantu pasien tidak mampu mendapat bantuan dana dari orang lain. “Rencana setelah Lebaran diluncurkan,” tuturnya.
Fadli bilang, meski aplikasi sudah menjangkau luar negeri, Pasienia masih mengalami kendala. Antara lain kurangnya kesadaran pasien untuk saling berbagi informasi. Maka itu, Pasienia gencar mengedukasi pasien bahwa aplikasi ini berguna untuk komunikasi antar masyarakat khususnya pasien. “Jadi tidak anti sosial dan memedam penyakit sendiri,” kata Fadli.
Menjadi tempat para pasien berinteraksi
PELUANG USAHA / START UP Menjadi tempat para pasien berinteraksi Senin, 17 April 2017 / 16:21 WIB
JAKARTA. Hampir semua aktivitas manusia sekarang sangat tergantung dengan koneksi internet di ponsel. Lewat koneksi internet di ponsel pintar atau tablet, masyarakat kini semakin mudah melakukan aktivitasnya.
Bukan hanya orang sehat, mereka yang tengah menderita penyakit tertentu juga semakin dimudahkan dengan adanya fasilitas ponsel pintar ini. Lewat internet di ponsel, mereka bisa berselancar mencari tahu lebih jauh seputar penyakit yang sedang dideritanya.
Bahkan, berkat aplikasi bernama Pasienia, mereka juga bisa saling berbagi pengetahuan dan informasi terkait penyakit yang tengah dideritanya. Aplikasi dengan fungsi layaknya media sosial ini kemudian menjadi ruang untuk saling curhat dan memberikan semangat satu sama lain di antara pasien.
Aplikasi startup Pasienia ini memang diluncurkan untuk membantu pasien saling berkomunikasi. Situs ini resmi melayani pasien sejak awal Februari 2016.
Aplikasi ini dirintis oleh Fadli Wilihandarwo yang pernah menempuh pendidikan di bidang kedokteran di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. "Lewat aplikasi ini kami ingin menunjukkan bahwa teknologi kesehatan Indonesia bisa lebih baik" ujar pria 29 tahun ini.
Saat merintis aplikasi ini, ia mengajak serta beberapa temannya, seperti Haydar Ali Ismail dan Dimas Ragil Mumpuni yang memiliki latar belakang di bidang Teknologi Informasi (TI) dan Manajemen Bisnis. Mereka lalu membangun platform Pasienia.com pada 1 Februari 2016.
Seiring berjalannya waktu, platfom ini terus melebarkan sayap dengan menjalin kerjasama dengan apotek dan laboratorium di Yogyakarta. Usaha start up yang terbilang berjalan satu tahun ini mengeluarkan modal Rp 500.000 untuk biaya server dan domain. “Modal tidak banyak karena menggunakan kemampuan teman-teman di bidangnya,” ungkapnya.
Aplikasi Pasienia yang dapat diunduh melalui ponsel berbasis android dan ios ini memberikan layanan bagi sesama pasien untuk berkomunikasi, baik itu memberi komentar, dukungan ataupun pesan pengalaman medis.
Pasien yang mengunduh atau menggunakan aplikasi ini hanyalah pasien yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti jantung, hepatitis, diabetes, paru-paru, kanker, fungsi hati atau lainnya.
Fasilitas
Tidak hanya memberikan ruang bagi para pasien untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman medis, aplikasi Pasienia juga memberikan manfaat lain bagi para pasien. Yaitu, fasilitas potongan harga atau diskon 25% saat membeli obat ataupun cek kesehatan di apotek dan laboratorium yang sudah bekerja sama dengan Pasienia.
Untuk terdaftar sebagai member Pasienia, pasien harus mengisi biodata, email, password serta kategori penyakit yang diderita. Tidak hanya itu, pasien harus melampirkan hasil laboratorium ke pihak Pasienia.
Setelah itu, pasien akan terdeteksi dengan beberapa pasien dengan kategori penyakit yang sama. Tidak hanya pasien yang bisa mengunduh aplikasi ini, pihak keluarga, teman atau care giver juga bisa bergabung dan memberi semangat dengan pasien atau keluarga pasien lain.
Seluruh unduhan aplikasi tidak terkena biaya sampai seterusnya. Nantinya pendapatan akan diperoleh dari kerjasama dengan laboratorium dan apotek.
Saat ini, sudah ada 7.000 pendaftar di Pasienia. Dari jumlah itu, sekitar 60% dari Jakarta, 5% dari luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, Arab Saudi dan sisanya luar kota. Sementara itu, ada juga 20 tenaga medis yang bergabung dengan Pasienia.
Ke depannya, Fadli ingin menggandeng tenaga medis khususnya dokter rumah sakit di berbagai daerah. Dan dalam waktu dekat, dia juga akan merilis aplikasi Pasienia Pay untuk membantu pasien tidak mampu mendapat bantuan dana dari orang lain. “Rencana setelah Lebaran diluncurkan,” tuturnya.
Fadli bilang, meski aplikasi sudah menjangkau luar negeri, Pasienia masih mengalami kendala. Antara lain kurangnya kesadaran pasien untuk saling berbagi informasi. Maka itu, Pasienia gencar mengedukasi pasien bahwa aplikasi ini berguna untuk komunikasi antar masyarakat khususnya pasien. “Jadi tidak anti sosial dan memedam penyakit sendiri,” kata Fadli.
Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x