JAKARTA. Belakangan, ada banyak sekali kudapan khas luar negeri yang akrab di lidah orang Indonesia. Salah satunya adalah pasta yang merupakan kudapan asal Italia.
Makanan yang dibubuhi potongan daging dengan bumbu-bumbu ini biasa dikonsumsi di restoran atau kafe-kafe di Jakarta. Salah satu pelaku usahanya adalah Venji Hernando di Salemba, Jakarta Pusat.
Mendirikan gerai dengan merek Pasta Kangen pada pertengahan tahun 2013, Venji langsung menawarkan kemitraan usaha. Kini, mitra yang bergabung sudah 231 orang di 54 kota Indonesia. Sementara gerai pusat ada enam di Jakarta.
Jika ingin bergabung dengan kemitraan Pasta Kangen, Venji menawarkan paket investasi senilai Rp 16,8 juta sampai Rp 350 juta. Paket booth hingga paket kafe ini disediakan bagi calon mitra yang ingin membuka gerai khusus nongkrong anak-anak muda.
Mitra mendapat bahan baku makanan, booth, peralatan memasak seperti kompor, panci, satu set alat menggoreng, bantuan marketing selama dua minggu sekali seperti edukasi dan kiat promos usaha, juga pelatihan karyawan. "Khusus paket Rp 350 juta tentu fasilitas yang didapat jauh lebih lengkap," jelasnya.
Kerjasama kemitraan berlangsung selama lima tahun. Setelah itu, mitra yang ingin memperpanjang kemitraan cukup melakukan evaluasi dan tidak dikenakan biaya royalti ataupun franchise fee. Hanya, mitra wajib menyisihkan 2,5% keuntungan untuk disumbangkan ke anak yatim.
Venji menuturkan, selain pasta, nantinya gerai mitra juga menyajikan beberapa menu seperti burger, pizza, kentang goreng, ayam bakar, nasi goreng, pisang bakar, roti bakar. Untuk minumannya ada apple tea, milkshake, dan lainnya.
Harga yang dibanderol untuk menu makanan mulai Rp 8.000 hingga Rp 28.000 perporsi. Sementara minuman dihargai Rp 5.000 hingga Rp 14.000 per gelas.
Untuk ciri khas, penamaan menu pun dibuat seunik mungkin. Contohnya pizza daging selingkuhan, pizza coklat mantan, burger murtad dan banyak lagi.
Omzet Rp 150 juta
Mitra ditargetkan menjual 120-150 porsi makanan per hari dan 200 porsi minuman. Menjelang hari libur atau weekend target penjualan bisa naik dua kali lipat. Bila target itu tercapai, mitra bisa meraup omzet Rp 150 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat laba 35% dari omzet per bulan.
Balik modalnya diprediksi tujuh bulan. "Setelah dua bulan menjalankan usaha biasanya omzet naik," ujarnya. Agar target omzet tercapai, Venji menyarankan mitra mencari lokasi ruko atau kios berukuran 4,5 meter x 12 meter dibantu enam orang pegawai.
Erwin Halim, konsultan waralaba dari Proverb Consulting mengatakan, dari segi produk usaha, kuliner yang menyajikan tempat nongkrong dengan sajian makanan ringan memang banyak diminati masyarakat, terutama di kota-kota besar.
Hanya, menurut Erwin, pusat harus benar-benar memiliki estimasi riil terkait proyeksi omzet dan balik modal. Sebab, ini akan menjadi acuan mitra.
"Pusat juga harus memikirkan bagaimana dukungan untuk memperoleh omzet dengan target yang diatur," sebut Erwin. Menurutnya, sangat penting pusat memberi dukungan pemasaran dan manajemen.
Pasta Kangen Jalan Salemba Tengah no 39 CC Paseban, Jakarta Pusat Tlp. 081281000130
Menjumput peluang hangat gerai pasta
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menjumput peluang hangat gerai pasta Senin, 29 Mei 2017 / 16:30 WIB
JAKARTA. Belakangan, ada banyak sekali kudapan khas luar negeri yang akrab di lidah orang Indonesia. Salah satunya adalah pasta yang merupakan kudapan asal Italia.
Makanan yang dibubuhi potongan daging dengan bumbu-bumbu ini biasa dikonsumsi di restoran atau kafe-kafe di Jakarta. Salah satu pelaku usahanya adalah Venji Hernando di Salemba, Jakarta Pusat.
Mendirikan gerai dengan merek Pasta Kangen pada pertengahan tahun 2013, Venji langsung menawarkan kemitraan usaha. Kini, mitra yang bergabung sudah 231 orang di 54 kota Indonesia. Sementara gerai pusat ada enam di Jakarta.
Jika ingin bergabung dengan kemitraan Pasta Kangen, Venji menawarkan paket investasi senilai Rp 16,8 juta sampai Rp 350 juta. Paket booth hingga paket kafe ini disediakan bagi calon mitra yang ingin membuka gerai khusus nongkrong anak-anak muda.
Mitra mendapat bahan baku makanan, booth, peralatan memasak seperti kompor, panci, satu set alat menggoreng, bantuan marketing selama dua minggu sekali seperti edukasi dan kiat promos usaha, juga pelatihan karyawan. "Khusus paket Rp 350 juta tentu fasilitas yang didapat jauh lebih lengkap," jelasnya.
Kerjasama kemitraan berlangsung selama lima tahun. Setelah itu, mitra yang ingin memperpanjang kemitraan cukup melakukan evaluasi dan tidak dikenakan biaya royalti ataupun franchise fee. Hanya, mitra wajib menyisihkan 2,5% keuntungan untuk disumbangkan ke anak yatim.
Venji menuturkan, selain pasta, nantinya gerai mitra juga menyajikan beberapa menu seperti burger, pizza, kentang goreng, ayam bakar, nasi goreng, pisang bakar, roti bakar. Untuk minumannya ada apple tea, milkshake, dan lainnya.
Harga yang dibanderol untuk menu makanan mulai Rp 8.000 hingga Rp 28.000 perporsi. Sementara minuman dihargai Rp 5.000 hingga Rp 14.000 per gelas.
Untuk ciri khas, penamaan menu pun dibuat seunik mungkin. Contohnya pizza daging selingkuhan, pizza coklat mantan, burger murtad dan banyak lagi.
Omzet Rp 150 juta
Mitra ditargetkan menjual 120-150 porsi makanan per hari dan 200 porsi minuman. Menjelang hari libur atau weekend target penjualan bisa naik dua kali lipat. Bila target itu tercapai, mitra bisa meraup omzet Rp 150 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat laba 35% dari omzet per bulan.
Balik modalnya diprediksi tujuh bulan. "Setelah dua bulan menjalankan usaha biasanya omzet naik," ujarnya. Agar target omzet tercapai, Venji menyarankan mitra mencari lokasi ruko atau kios berukuran 4,5 meter x 12 meter dibantu enam orang pegawai.
Erwin Halim, konsultan waralaba dari Proverb Consulting mengatakan, dari segi produk usaha, kuliner yang menyajikan tempat nongkrong dengan sajian makanan ringan memang banyak diminati masyarakat, terutama di kota-kota besar.
Hanya, menurut Erwin, pusat harus benar-benar memiliki estimasi riil terkait proyeksi omzet dan balik modal. Sebab, ini akan menjadi acuan mitra.
"Pusat juga harus memikirkan bagaimana dukungan untuk memperoleh omzet dengan target yang diatur," sebut Erwin. Menurutnya, sangat penting pusat memberi dukungan pemasaran dan manajemen.
Pasta Kangen Jalan Salemba Tengah no 39 CC Paseban, Jakarta Pusat Tlp. 081281000130
Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]