PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Menuai untung sukulen untuk pesanan suvenir (1) Selasa, 04 Juli 2017 / 17:08 WIB
JAKARTA. Tergolong tanaman hias daun, sukulen lazimnya berukuran kecil. Daun tanaman ini biasanya menggembung. Warnanya pun beragam mulai dari hijau, ungu, hingga merah. Selain dijual untuk pecinta tanaman hias, sukulen juga banyak dimanfaatkan sebagai suvenir.
Peluang ini sontak menjadi angin segar bagi Salah satunya, Cecep Kurnia. Sejak tahun 2000, Cecep sudah memperbanyak beragam jenis sukulen. Namun, sejak enam tahun terakhir, penjualan sukulen mengalami perkembangan pesat. "Penjualannya meningkat sejak mulai diburu sebagai suvenir, sampai tanaman pengisi terarium," jelasnya.
Cecep memang sudah mengendus adanya peluang besar dari budidaya sukulen sejak terjun ke bisnis ini. Selain harganya terjangkau, sukulen bisa memikat kalangan menengah ke atas.
Cecep sendiri menjual sukulen di rumah sekaligus lahan budidayanya di Lembang, Jawa Barat. Selain itu, ia juga menjual lewat gerai online dan reseller. Saat ini, ada 10 reseller aktif yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, termasuk salah satunya Souvenirbibit.com di Bandung.
Di lahan budidayanya, Cecep memelihara ratusan jenis sukulen. Jumlah tanamannya ada ribuan. Satu pot sukulen, ia jual mulai Rp 3.000. "Paling mahal bisa ratusan ribu. Harganya bergantung jenis, kadang ada yang langka dan digemari banyak orang," tuturnya.
Cecep tak bisa menyebut angka pasti penjualan sukulen per bulannya. Namun, ia bilang, satu reseller, bisa memesan hingga 6.000 pot dalam sekali pesan. Penjualannya menjangkau seluruh Indonesia, bahkan hingga Raja Ampat.
Pembudidaya lain yaitu Erik Ariyanto di Bandung, Jawa Barat. Menanam sukulen sejak tahun 2005, dia menyebut tanaman ini secara ilmiah adalah kaktus. "Arti sukulen sendiri yaitu kelompok tanaman yang mampu menyimpan air dalam batang/daunnya sehingga mampu hidup pada habitat ekstrem seperti gurun," ujarnya.
Varietas sukulen sudah banyak ditemukan di Lembang, Jawa Barat. Tetapi sudah banyak dibudidaya di Thailand, Korea dan Amerika. Kebanyakan ditanam, dikoleksi dan diimpor petani.
Ada tiga produk tanaman sukulen yang Erik jual. Yakni dalam pot tanaman hias seharga Rp 5.000, dalam bentuk suvenir Rp 5.250 per unit, dan dalam bentuk paket tanaman seharga Rp 150.000.
Untuk bentuk paket ini, Anda bisa menjumpai di sejumlah gerai Ace Hardware di Jakarta dan Tangerang. Selain itu, Erik juga menjual secara lewat gerai online dan offline.
Dalam sebulan, Erik bisa menjual lebih dari 15.000 pot tanaman sukulen. Pembelinya banyak datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
(Bersambung)
Reporter Jane Aprilyani, Nisa Dwiresya Putri Editor Havid Vebri
Menuai untung sukulen untuk pesanan suvenir (1)
PELUANG USAHA / AGRIBISNIS Menuai untung sukulen untuk pesanan suvenir (1) Selasa, 04 Juli 2017 / 17:08 WIB
JAKARTA. Tergolong tanaman hias daun, sukulen lazimnya berukuran kecil. Daun tanaman ini biasanya menggembung. Warnanya pun beragam mulai dari hijau, ungu, hingga merah. Selain dijual untuk pecinta tanaman hias, sukulen juga banyak dimanfaatkan sebagai suvenir.
Peluang ini sontak menjadi angin segar bagi Salah satunya, Cecep Kurnia. Sejak tahun 2000, Cecep sudah memperbanyak beragam jenis sukulen. Namun, sejak enam tahun terakhir, penjualan sukulen mengalami perkembangan pesat. "Penjualannya meningkat sejak mulai diburu sebagai suvenir, sampai tanaman pengisi terarium," jelasnya.
Cecep memang sudah mengendus adanya peluang besar dari budidaya sukulen sejak terjun ke bisnis ini. Selain harganya terjangkau, sukulen bisa memikat kalangan menengah ke atas.
Cecep sendiri menjual sukulen di rumah sekaligus lahan budidayanya di Lembang, Jawa Barat. Selain itu, ia juga menjual lewat gerai online dan reseller. Saat ini, ada 10 reseller aktif yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, termasuk salah satunya Souvenirbibit.com di Bandung.
Di lahan budidayanya, Cecep memelihara ratusan jenis sukulen. Jumlah tanamannya ada ribuan. Satu pot sukulen, ia jual mulai Rp 3.000. "Paling mahal bisa ratusan ribu. Harganya bergantung jenis, kadang ada yang langka dan digemari banyak orang," tuturnya.
Cecep tak bisa menyebut angka pasti penjualan sukulen per bulannya. Namun, ia bilang, satu reseller, bisa memesan hingga 6.000 pot dalam sekali pesan. Penjualannya menjangkau seluruh Indonesia, bahkan hingga Raja Ampat.
Pembudidaya lain yaitu Erik Ariyanto di Bandung, Jawa Barat. Menanam sukulen sejak tahun 2005, dia menyebut tanaman ini secara ilmiah adalah kaktus. "Arti sukulen sendiri yaitu kelompok tanaman yang mampu menyimpan air dalam batang/daunnya sehingga mampu hidup pada habitat ekstrem seperti gurun," ujarnya.
Varietas sukulen sudah banyak ditemukan di Lembang, Jawa Barat. Tetapi sudah banyak dibudidaya di Thailand, Korea dan Amerika. Kebanyakan ditanam, dikoleksi dan diimpor petani.
Ada tiga produk tanaman sukulen yang Erik jual. Yakni dalam pot tanaman hias seharga Rp 5.000, dalam bentuk suvenir Rp 5.250 per unit, dan dalam bentuk paket tanaman seharga Rp 150.000.
Untuk bentuk paket ini, Anda bisa menjumpai di sejumlah gerai Ace Hardware di Jakarta dan Tangerang. Selain itu, Erik juga menjual secara lewat gerai online dan offline.
Dalam sebulan, Erik bisa menjual lebih dari 15.000 pot tanaman sukulen. Pembelinya banyak datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
(Bersambung)
Reporter Jane Aprilyani, Nisa Dwiresya Putri Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x