PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menumpas habis sarang laba ayam bebek mafia Minggu, 10 Desember 2017 / 11:00 WIB
KONTAN.CO.ID – Menu olahan daging ayam dan bebek masih menjadi favorit konsumen. Rasanya yang gurih serta harganya yang terjangkau membuat kedua lauk ini menjadi pilihan banyak orang.
Melihat besarnya potensi tersebut, Cheux Chiho menjajal bisnis ini dengan membuka Ayam Bebek Mafia pada September 2017 lalu. "Sekitar 80% pasar di Indonesia itu menyukai ayam dan bebek sehingga kami melihat potensi usaha bagus dalam jangka waktu yang lama," terang Hendri Syamsul, pemilik Ayam Bebek Mafia yang menjadi partner bisnis Chiho.
Mendapatkan respon pasar yang baik, Hendri juga menawarkan kerjasama usai gerai keduanya dibuka. Kini, sudah ada lima calon mitra yang ingin bergabung.
Harga paket kemitraan Ayam Bebek Mafia sebesar Rp 30 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah penggunaan merek usaha, perlengkapan memasak, lemari pendingin, bahan baku awal 40 porsi ayam dan 20 porsi bebek dan pelatihan. Untuk menjaga kualitas dan standar produk, mitra mengambil bahan baku utama yang berupa sambal, ayam, dan bebek dari pusat.
Ada 20 menu yang disiapkan Ayam Bebek Mafia. Harga per porsi mulai Rp 13.000 sampai Rp 21.000 per porsi. Andalannya, ayam gepuk dan bebek gepuk.
Hendri mengklaim, kelebihan produknya adalah tekstur daging ayam dan bebeknya yang lebih lembut bila dibandingkan produk sejenis lainnya. Selain itu, semuanya dibuat ketika dalam kondisi segar, sambalnya pun dibuat dari cabai asli.
Tingkat kepedasan sambal Ayam Bebek Mafia juga disesuaikan dengan konsumen. Asal tahu saja, untuk setiap levelnya terdiri dari lima cabai.
Berdasarkan perhitungan Hendri, waktu balik modal mitra sekitar 15 bulan. Asalkan, mitra bisa meraih target penjualan minimal Rp 1,7 juta per hari. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 25% dari omzet saban bulannya.
Hendri mengingatkan, saat harga cabai naik, otomatis keuntungan yang dikantongi mitra berkurang lantaran harga produk tidak naik. "Bila cabai sedang mahal keuntungan bersih paling hanya sekitar 17% dari omzet," jelasnya.
Hanya, sampai akhir tahun ini, mereka masih terus menguatkan sistem manajemen untuk menjamin usaha pribadi dan mitra nantinya dapat berjalan lancar.
Menumpas habis sarang laba ayam bebek mafia
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menumpas habis sarang laba ayam bebek mafia Minggu, 10 Desember 2017 / 11:00 WIB
KONTAN.CO.ID – Menu olahan daging ayam dan bebek masih menjadi favorit konsumen. Rasanya yang gurih serta harganya yang terjangkau membuat kedua lauk ini menjadi pilihan banyak orang.
Melihat besarnya potensi tersebut, Cheux Chiho menjajal bisnis ini dengan membuka Ayam Bebek Mafia pada September 2017 lalu. "Sekitar 80% pasar di Indonesia itu menyukai ayam dan bebek sehingga kami melihat potensi usaha bagus dalam jangka waktu yang lama," terang Hendri Syamsul, pemilik Ayam Bebek Mafia yang menjadi partner bisnis Chiho.
Mendapatkan respon pasar yang baik, Hendri juga menawarkan kerjasama usai gerai keduanya dibuka. Kini, sudah ada lima calon mitra yang ingin bergabung.
Harga paket kemitraan Ayam Bebek Mafia sebesar Rp 30 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah penggunaan merek usaha, perlengkapan memasak, lemari pendingin, bahan baku awal 40 porsi ayam dan 20 porsi bebek dan pelatihan. Untuk menjaga kualitas dan standar produk, mitra mengambil bahan baku utama yang berupa sambal, ayam, dan bebek dari pusat.
Ada 20 menu yang disiapkan Ayam Bebek Mafia. Harga per porsi mulai Rp 13.000 sampai Rp 21.000 per porsi. Andalannya, ayam gepuk dan bebek gepuk.
Hendri mengklaim, kelebihan produknya adalah tekstur daging ayam dan bebeknya yang lebih lembut bila dibandingkan produk sejenis lainnya. Selain itu, semuanya dibuat ketika dalam kondisi segar, sambalnya pun dibuat dari cabai asli.
Tingkat kepedasan sambal Ayam Bebek Mafia juga disesuaikan dengan konsumen. Asal tahu saja, untuk setiap levelnya terdiri dari lima cabai.
Berdasarkan perhitungan Hendri, waktu balik modal mitra sekitar 15 bulan. Asalkan, mitra bisa meraih target penjualan minimal Rp 1,7 juta per hari. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 25% dari omzet saban bulannya.
Hendri mengingatkan, saat harga cabai naik, otomatis keuntungan yang dikantongi mitra berkurang lantaran harga produk tidak naik. "Bila cabai sedang mahal keuntungan bersih paling hanya sekitar 17% dari omzet," jelasnya.
Hanya, sampai akhir tahun ini, mereka masih terus menguatkan sistem manajemen untuk menjamin usaha pribadi dan mitra nantinya dapat berjalan lancar.
Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
KEMITRAAN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=TDRHQ2B_E0I]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]