PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menyeruput segar cuan jus mangga ala Thai Sabtu, 13 Januari 2018 / 12:35 WIB
KONTAN.CO.ID – Tren bisnis minuman asal negeri Gajah Putih masih terus berkembang. Setelah thai tea masuk dan menjadi minuman idola para generasi kekinian, kini, giliran jus mangga ala Thailand atau yang biasa disebut mango thai yang mulai masuk ke pasar Indonesia.
Mango thai ternyata bisa diterima oleh pasar Indonesia, hampir di semua kalangan. Melihat besarnya potensi tersebut, tentu para pelaku usaha baru banyak yang bermunculan. Salah satunya adalah Budy Arianto asal Pamulang, Tangerang Selatan, Banten yang mendirikan Momimi Mango Thai sekitar September 2017.
“Sebelum ada Mango Thai ini, saya sudah mendirikan Momimi Thai Tea dari setahun yang lalu. Mango Thai ini varian baru karena saya lihat sedang banyak peminatnya juga,” tutur Budy.
Meski baru saja berdiri, Momimi Mango Thai sudah membuka tawaran kemitraan. Saat ini Momimi Mango Thai baru memiliki satu gerai sendiri di Pamulang.
Ada satu paket investasi yang ditawarkan, yakni paket Rp 6 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas satu buah gerobak portable, peralatan usaha seperti blender, pisau, talenan (alas untuk memotong), termos es, wadah bubuk, kemudian ada pula sarung tangan, kemasan sejumlah 200 cup plastik, serta bahan baku awal berupa bubuk dan krim khas mango thai untuk 20 porsi.
Budy menjelaskan, Momimi Mango Thai menjual mango thai ukuran kecil dengan harga Rp 13.000 per porsi dan ukuran besar dengan harga Rp 16.000 per porsi. “Satu hari biasanya kami bisa menjual antara 20 – 70 porsi. Kalau sebulannya bisa sampai sekitar 1.000 – 1.500 porsi,” tuturnya.
Dengan jumlah penjualan sebanyak itu, praktis dalam sebulan, satu gerai Momimi Mango Thai bisa mengantongi omzet sekitar Rp 13 juta – Rp 15 juta. Budy memperkirakan, laba bersih yang dapat dikantongi mitra sebesar 40% – 50% dari omzet. Dengan demikian, gerai mitra diperkirakan bisa mendapatkan modalnya kembali dalam waktu dua hingga tiga bulan.
“Kami tidak ada biaya royalti atau biaya franchise per bulan. Tapi mitra wajib membeli bahan baku, terutama untuk bubuk dan krim mango thai ke pusat setiap habis,” kata Budy. Ditanya soal target penambahan mitra, ia mengatakan tidak punya target khusus. Jika ada orang yang tertarik untuk bergabung dengan senang hati akan dibantu.
Menyeruput segar cuan jus mangga ala Thai
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Menyeruput segar cuan jus mangga ala Thai Sabtu, 13 Januari 2018 / 12:35 WIB
KONTAN.CO.ID – Tren bisnis minuman asal negeri Gajah Putih masih terus berkembang. Setelah thai tea masuk dan menjadi minuman idola para generasi kekinian, kini, giliran jus mangga ala Thailand atau yang biasa disebut mango thai yang mulai masuk ke pasar Indonesia.
Mango thai ternyata bisa diterima oleh pasar Indonesia, hampir di semua kalangan. Melihat besarnya potensi tersebut, tentu para pelaku usaha baru banyak yang bermunculan. Salah satunya adalah Budy Arianto asal Pamulang, Tangerang Selatan, Banten yang mendirikan Momimi Mango Thai sekitar September 2017.
“Sebelum ada Mango Thai ini, saya sudah mendirikan Momimi Thai Tea dari setahun yang lalu. Mango Thai ini varian baru karena saya lihat sedang banyak peminatnya juga,” tutur Budy.
Meski baru saja berdiri, Momimi Mango Thai sudah membuka tawaran kemitraan. Saat ini Momimi Mango Thai baru memiliki satu gerai sendiri di Pamulang.
Ada satu paket investasi yang ditawarkan, yakni paket Rp 6 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas satu buah gerobak portable, peralatan usaha seperti blender, pisau, talenan (alas untuk memotong), termos es, wadah bubuk, kemudian ada pula sarung tangan, kemasan sejumlah 200 cup plastik, serta bahan baku awal berupa bubuk dan krim khas mango thai untuk 20 porsi.
Budy menjelaskan, Momimi Mango Thai menjual mango thai ukuran kecil dengan harga Rp 13.000 per porsi dan ukuran besar dengan harga Rp 16.000 per porsi. “Satu hari biasanya kami bisa menjual antara 20 – 70 porsi. Kalau sebulannya bisa sampai sekitar 1.000 – 1.500 porsi,” tuturnya.
Dengan jumlah penjualan sebanyak itu, praktis dalam sebulan, satu gerai Momimi Mango Thai bisa mengantongi omzet sekitar Rp 13 juta – Rp 15 juta. Budy memperkirakan, laba bersih yang dapat dikantongi mitra sebesar 40% – 50% dari omzet. Dengan demikian, gerai mitra diperkirakan bisa mendapatkan modalnya kembali dalam waktu dua hingga tiga bulan.
“Kami tidak ada biaya royalti atau biaya franchise per bulan. Tapi mitra wajib membeli bahan baku, terutama untuk bubuk dan krim mango thai ke pusat setiap habis,” kata Budy. Ditanya soal target penambahan mitra, ia mengatakan tidak punya target khusus. Jika ada orang yang tertarik untuk bergabung dengan senang hati akan dibantu.
Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.
KEMITRAAN
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=8Joof_3Cqtg]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]