PELUANGUSAHA / SENTRA USAHA Nyok kite nonton kampung ondel-ondel! (3) Sabtu, 19 Mei 2018 / 15:15 WIB
KONTAN.CO.ID – Kini, sebagian besar anak muda biasanya mengincar pekerjaan di perusahaan atau menjadi buruh pabrik. Namun, tidak demikian dengan para pemuda di sentra pembuatan ondel-ondel di Kramat Pulo, Senen ini. Mereka lebih memilih meneruskan usaha kerajinan ondel-ondel milik orangtua.
Seperti Abdul Halif alias Alip yang lebih memilih meneruskan Sanggar Mamit cs rintisan ayahnya. "Sanggar ini dulu bikinan Babe saya. Setelah beliau meninggal, saya teruskan," ungkapnya. Anak muda di kampung ondel-ondel Kramat pasti terlibat dalam usaha pembuatan ondel-ondel sejak remaja.
Proses pembuatan ondel-ondel membutuhkan waktu 12-14 hari. "Paling lama membuat topeng ondel-ondel, karena lumayan susah," ujar Alip sambil menyerut bambu untuk rangka badan ondel-ondel.
Bambang Supana, perajin ondel-ondel lainnya bilang, pembuatan topeng sendiri bisa selama 10 hari. "Banyak detilnya dan harus teliti. Kadang kami juga pusing mikir ngelukis topeng ondel-ondel mau dibuat gimana. Belum lagi ditambah masang hiasan di kepala ondel-ondel," papar Bambang.
Menjelang ulangtahun Jakarta, Alip bilang, pesanan banyak berdatangan. Pesanan berasal dari lembaga pemerintahan sampai perusahaan swasta. Bahkan, kini, tiap sekolah di DKI Jakarta wajib memasang ondel-ondel sebagai ikon kota Jakarta.
Menjelang ulangtahun Jakarta bulan depan, Ahmad, perajin dari Sanggar Betawi Al-Fathir, juga mengatakan, pesanan banyak berdatangan. "Sanggar saya dapat pesenan sampai 10 pasang ondel-ondel buat acara ulangtahun Jakarta bulan depan," tuturnya. Bahkan, pesanan ondel-ondel kerap menumpuk di hari-hari mendekati tanggal 22 Juni.
"Selain buat pajangan, biasanya ada pawai ondel-ondel juga. Kalau pesenan numpuk, kami akan minta bantuan sanggar lain, maksudnya minta bantu digarap pesenan yang belum tergarap," katanya.
Selain momen ulangtahun Jakarta, para perajin ondel-ondel di Kampung Ondel-ondel Kramat juga sering mendapatkan banyak pesanan ketika banyak acara pernikahan dan sunatan. "Biasanya kalau anak-anak sekolah libur panjang, kami banyak pesenan karena beberapa ada yang sunatan. Kalau nikahan juga pesenan ramai," ujar Alip.
Baik Alip maupun Ahmad sama-sama mengakui jika tidak ada persaingan yang terlalu ketat antar para perajin. Mereka mengatakan tiap sanggar sudah memiliki konsumen atau langganannya masing-masing. Dan antar perajin saling kerjasama ketika sedang ada yang mendapat banyak pesanan.
"Saingan yang gimana banget sih ngga ada. Kami udah punya pelanggan masing-masing. Malah kadang kalau pesanan lagi menumpuk, kami bagi ke perajin sanggar lain biar cepat selesai juga," pungkas Ahmad.
Nyok kite nonton kampung ondel-ondel! (3)
PELUANGUSAHA / SENTRA USAHA Nyok kite nonton kampung ondel-ondel! (3) Sabtu, 19 Mei 2018 / 15:15 WIB
KONTAN.CO.ID – Kini, sebagian besar anak muda biasanya mengincar pekerjaan di perusahaan atau menjadi buruh pabrik. Namun, tidak demikian dengan para pemuda di sentra pembuatan ondel-ondel di Kramat Pulo, Senen ini. Mereka lebih memilih meneruskan usaha kerajinan ondel-ondel milik orangtua.
Seperti Abdul Halif alias Alip yang lebih memilih meneruskan Sanggar Mamit cs rintisan ayahnya. "Sanggar ini dulu bikinan Babe saya. Setelah beliau meninggal, saya teruskan," ungkapnya. Anak muda di kampung ondel-ondel Kramat pasti terlibat dalam usaha pembuatan ondel-ondel sejak remaja.
Proses pembuatan ondel-ondel membutuhkan waktu 12-14 hari. "Paling lama membuat topeng ondel-ondel, karena lumayan susah," ujar Alip sambil menyerut bambu untuk rangka badan ondel-ondel.
Bambang Supana, perajin ondel-ondel lainnya bilang, pembuatan topeng sendiri bisa selama 10 hari. "Banyak detilnya dan harus teliti. Kadang kami juga pusing mikir ngelukis topeng ondel-ondel mau dibuat gimana. Belum lagi ditambah masang hiasan di kepala ondel-ondel," papar Bambang.
Menjelang ulangtahun Jakarta, Alip bilang, pesanan banyak berdatangan. Pesanan berasal dari lembaga pemerintahan sampai perusahaan swasta. Bahkan, kini, tiap sekolah di DKI Jakarta wajib memasang ondel-ondel sebagai ikon kota Jakarta.
Menjelang ulangtahun Jakarta bulan depan, Ahmad, perajin dari Sanggar Betawi Al-Fathir, juga mengatakan, pesanan banyak berdatangan. "Sanggar saya dapat pesenan sampai 10 pasang ondel-ondel buat acara ulangtahun Jakarta bulan depan," tuturnya. Bahkan, pesanan ondel-ondel kerap menumpuk di hari-hari mendekati tanggal 22 Juni.
"Selain buat pajangan, biasanya ada pawai ondel-ondel juga. Kalau pesenan numpuk, kami akan minta bantuan sanggar lain, maksudnya minta bantu digarap pesenan yang belum tergarap," katanya.
Selain momen ulangtahun Jakarta, para perajin ondel-ondel di Kampung Ondel-ondel Kramat juga sering mendapatkan banyak pesanan ketika banyak acara pernikahan dan sunatan. "Biasanya kalau anak-anak sekolah libur panjang, kami banyak pesenan karena beberapa ada yang sunatan. Kalau nikahan juga pesenan ramai," ujar Alip.
Baik Alip maupun Ahmad sama-sama mengakui jika tidak ada persaingan yang terlalu ketat antar para perajin. Mereka mengatakan tiap sanggar sudah memiliki konsumen atau langganannya masing-masing. Dan antar perajin saling kerjasama ketika sedang ada yang mendapat banyak pesanan.
"Saingan yang gimana banget sih ngga ada. Kami udah punya pelanggan masing-masing. Malah kadang kalau pesanan lagi menumpuk, kami bagi ke perajin sanggar lain biar cepat selesai juga," pungkas Ahmad.
(Selesai)
Reporter: Elisabeth Adventa
Editor: Johana K.
SENTRA UKM
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=E4Y-jxDz90M] Komentar KONTAN TV Hubungi Kami Redaksi : Gedung KONTAN,
Jalan Kebayoran Lama No. 1119 Jakarta 12210.
021 5357636/5328134
moderator[at]kontan.co.id
Epaper[at]kontan.co.id Iklan : Gedung KOMPAS GRAMEDIA Unit 2
Lt 2 Jl. Palmerah selatan 22-28
Jakarta Selatan 10740.
021 53679909/5483008 ext 7304,7306 2018 © Kontan.co.id All rights reserved Sitemap | Profile | Term of Use | Pedoman Pemberitaan Media Siber | Privacy Policy
diagnostic_api_kiri = 0.0004 || diagnostic_api_kanan = || diagnostic_web = 0.2495
Close [X] ×