PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Pasar usaha diguyur kemitraan kedai cokelat Senin, 08 Mei 2017 / 14:20 WIB
JAKARTA. Meski bisnis minuman terus berkembang di tanah air, para pelaku usaha minuman cokelat masih gencar menjajakan bahkan menawarkan kemitraan. Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Chandra Junaidi di Palembang, Sumatera Selatan.
Mendirikan gerai dengan merek Choco Bear pada 2016 dibawah naungan Mandiri Pangan, Chandra resmi menawarkan kemitraan tahun ini. Kendati terbilang baru, sudah ada empat mitra yang bergabung di Bekasi, Samarinda, Kalimantan dan Riau. Selain itu, ada dua gerai pusat di Sumatera Selatan.
Chandra menetapkan tiga paket investasi untuk calon mitra. Pertama, paket hemat senilai Rp 5,2 juta. Mitra mendapat bahan baku 350 set, media promosi, spanduk, banner dan pelatihan karyawan. Kedua, paket tanpa booth senilai Rp 5,8 juta. Mitra mendapat bahan baku 350, media promosi, spanduk, banner, peralatan usaha dan pelatihan karyawan. Terakhir, paket booth senilai Rp 7,2 juta. Selain fasilitas di atas, khusus paket ini mendapat satu unit gerobak.
Kerjasama kemitraan ini berlaku seumur hidup tanpa batasan. Mitra juga tidak dikutip biaya royalti ataupun franchise fee untuk perpanjangan kemitraan. Hanya saja, mitra wajib memasok bahan baku, topping, dan pembaharuan media promosi ke pusat.
Choco Bear menyediakan 10 varian rasa minuman, yaitu choco banana, choco caramel, choco manggo, choco milk, choco royale, choco tiramisu, green tea, strawberry, vanilla dan white chocolate. "Berbeda dengan usaha minuman lain, Choco Bear fokus menyajikan minuman cokelat yang lebih terasa," ujarnya. Harga yang dibanderol mulai Rp 5.000 hingga Rp 12.000 per gelas.
Mitra ditargetkan menjual 60 hingga 100 cup per hari. Dengan begitu, mitra bisa mengantongi omzet hingga Rp 10,8 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih sekitar 60% dari omzet bulanan. Diprediksi balik modal mitra sekitar dua bulan.
Untuk mencapai target omzet, mitra bisa menjual di lokasi dekat keramaian, seperti sekolah dan mal, dengan luas tempat 1 meter x 2 meter dibantu satu orang pegawai. Tahun 2017, Chandra menargetkan bisa menggandeng 15 mitra baru. Ia mengaku optimistis target itu tercapai.
Pasar usaha diguyur kemitraan kedai cokelat
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Pasar usaha diguyur kemitraan kedai cokelat Senin, 08 Mei 2017 / 14:20 WIB
JAKARTA. Meski bisnis minuman terus berkembang di tanah air, para pelaku usaha minuman cokelat masih gencar menjajakan bahkan menawarkan kemitraan. Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Chandra Junaidi di Palembang, Sumatera Selatan.
Mendirikan gerai dengan merek Choco Bear pada 2016 dibawah naungan Mandiri Pangan, Chandra resmi menawarkan kemitraan tahun ini. Kendati terbilang baru, sudah ada empat mitra yang bergabung di Bekasi, Samarinda, Kalimantan dan Riau. Selain itu, ada dua gerai pusat di Sumatera Selatan.
Chandra menetapkan tiga paket investasi untuk calon mitra. Pertama, paket hemat senilai Rp 5,2 juta. Mitra mendapat bahan baku 350 set, media promosi, spanduk, banner dan pelatihan karyawan. Kedua, paket tanpa booth senilai Rp 5,8 juta. Mitra mendapat bahan baku 350, media promosi, spanduk, banner, peralatan usaha dan pelatihan karyawan. Terakhir, paket booth senilai Rp 7,2 juta. Selain fasilitas di atas, khusus paket ini mendapat satu unit gerobak.
Kerjasama kemitraan ini berlaku seumur hidup tanpa batasan. Mitra juga tidak dikutip biaya royalti ataupun franchise fee untuk perpanjangan kemitraan. Hanya saja, mitra wajib memasok bahan baku, topping, dan pembaharuan media promosi ke pusat.
Choco Bear menyediakan 10 varian rasa minuman, yaitu choco banana, choco caramel, choco manggo, choco milk, choco royale, choco tiramisu, green tea, strawberry, vanilla dan white chocolate. "Berbeda dengan usaha minuman lain, Choco Bear fokus menyajikan minuman cokelat yang lebih terasa," ujarnya. Harga yang dibanderol mulai Rp 5.000 hingga Rp 12.000 per gelas.
Mitra ditargetkan menjual 60 hingga 100 cup per hari. Dengan begitu, mitra bisa mengantongi omzet hingga Rp 10,8 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra mendapat laba bersih sekitar 60% dari omzet bulanan. Diprediksi balik modal mitra sekitar dua bulan.
Untuk mencapai target omzet, mitra bisa menjual di lokasi dekat keramaian, seperti sekolah dan mal, dengan luas tempat 1 meter x 2 meter dibantu satu orang pegawai. Tahun 2017, Chandra menargetkan bisa menggandeng 15 mitra baru. Ia mengaku optimistis target itu tercapai.
Reporter Jane Aprilyani Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x