JAKARTA. Bisnis minuman coklat makin menjamur. Jenis minuman ini memang banyak disukai oleh konsumen, tak heran pasarnya terus membesar. Kini beragam merek minuman coklat kian banyak bermunculan.
Salah satu usaha minuman coklat yang menawarkan kemitraan bisnisnya adalah Rumah Ice Coklat. Gerai ini didirikan oleh Hendra sejak 2014 di Lampung.
Tak menunggu lama, Hendra langsung menawarkan kemitraan Rumah Ice Coklat pada tahun itu juga. Kini, Rumah Ice Coklat memiliki 53 mitra yang banyak tersebar di daerah Lampung. Hendra mengatakan, mitra di luar Lampung baru ada di Palembang dan Jakarta.
Paket kemitraan Rumah Ice Coklat terdiri dari tiga jenis. Pertama, paket Silver senilai Rp 5,5 juta. Kedua, paket Gold senilai Rp 8 juta. Ketiga, paket Diamond senilai Rp 9 juta. Pada masing-masing paket, mitra akan mendapat booth alumunium bongkar pasang atau permanen, blender, termos es dan peralatan pelengkap lainnya.
Namun untuk paket Gold dan Diamond, mitra juga akan mendapat roll banner dan lap. Selain itu, masing-masing mitra di tiap paket juga akan mendapatkan pasokan bahan baku dengan jumlah berbeda.
Untuk paket Silver mitra mendapatkan 10 kilogram (kg) bubuk atau cukup untuk membuat 400 cup, sementara paket Sold bahan baku awal sebanyak 18 kg yang cukup untuk membuat 720 cup.
Kemitraan Rumah Ice Coklat tidak menetapkan adanya biaya royalti. Namun mitra diwajibkan untuk membeli bahan baku ke pusat. Pusat menjual bahan baku tersebut Rp 65.000 per kg.
Hendra mengatakan, omzet yang bisa mitra raih per harinya sekitar Rp 200.000 hingga Rp 300.000. Satu cup memiliki laba bersih Rp 2.000 bila harga jualnya Rp 6.000.
Alhasil, jika mitra berhasil menjual 100 cup hingga 150 cup per hari, modal pun akan kembali dalam waktu satu hingga dua bulan. Menurut Hendra, mitra bisa mencapai target ini apabila berjualan di area kampus yang ramai. “Kalau hitungan terendahnya sehari mitra bisa jual 50 cup maka BEP jadi 4-5 bulan,” kata Hendra.
Mitra bisa bebas menentukan harga jual. Hendra menyarankan, di luar Lampung sebaiknya dijual minimal Rp 7.000 per cup. Untuk lokasi swalayan kisaran harga Rp 8.000 hingga Rp 10.000
Hendra bilang, meski bernama Rumah Ice Coklat, gerainya tak hanya menjual varian rasa coklat saja. “Keunggulan kami menyediakan 30 varian rasa, jadi rasa tidak monoton ada rasa buah juga,” ujarnya.
Pekat laba bisnis minuman coklat
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Pekat laba bisnis minuman coklat Selasa, 16 Mei 2017 / 16:38 WIB
JAKARTA. Bisnis minuman coklat makin menjamur. Jenis minuman ini memang banyak disukai oleh konsumen, tak heran pasarnya terus membesar. Kini beragam merek minuman coklat kian banyak bermunculan.
Salah satu usaha minuman coklat yang menawarkan kemitraan bisnisnya adalah Rumah Ice Coklat. Gerai ini didirikan oleh Hendra sejak 2014 di Lampung.
Tak menunggu lama, Hendra langsung menawarkan kemitraan Rumah Ice Coklat pada tahun itu juga. Kini, Rumah Ice Coklat memiliki 53 mitra yang banyak tersebar di daerah Lampung. Hendra mengatakan, mitra di luar Lampung baru ada di Palembang dan Jakarta.
Paket kemitraan Rumah Ice Coklat terdiri dari tiga jenis. Pertama, paket Silver senilai Rp 5,5 juta. Kedua, paket Gold senilai Rp 8 juta. Ketiga, paket Diamond senilai Rp 9 juta. Pada masing-masing paket, mitra akan mendapat booth alumunium bongkar pasang atau permanen, blender, termos es dan peralatan pelengkap lainnya.
Namun untuk paket Gold dan Diamond, mitra juga akan mendapat roll banner dan lap. Selain itu, masing-masing mitra di tiap paket juga akan mendapatkan pasokan bahan baku dengan jumlah berbeda.
Untuk paket Silver mitra mendapatkan 10 kilogram (kg) bubuk atau cukup untuk membuat 400 cup, sementara paket Sold bahan baku awal sebanyak 18 kg yang cukup untuk membuat 720 cup.
Kemitraan Rumah Ice Coklat tidak menetapkan adanya biaya royalti. Namun mitra diwajibkan untuk membeli bahan baku ke pusat. Pusat menjual bahan baku tersebut Rp 65.000 per kg.
Hendra mengatakan, omzet yang bisa mitra raih per harinya sekitar Rp 200.000 hingga Rp 300.000. Satu cup memiliki laba bersih Rp 2.000 bila harga jualnya Rp 6.000.
Alhasil, jika mitra berhasil menjual 100 cup hingga 150 cup per hari, modal pun akan kembali dalam waktu satu hingga dua bulan. Menurut Hendra, mitra bisa mencapai target ini apabila berjualan di area kampus yang ramai. “Kalau hitungan terendahnya sehari mitra bisa jual 50 cup maka BEP jadi 4-5 bulan,” kata Hendra.
Mitra bisa bebas menentukan harga jual. Hendra menyarankan, di luar Lampung sebaiknya dijual minimal Rp 7.000 per cup. Untuk lokasi swalayan kisaran harga Rp 8.000 hingga Rp 10.000
Hendra bilang, meski bernama Rumah Ice Coklat, gerainya tak hanya menjual varian rasa coklat saja. “Keunggulan kami menyediakan 30 varian rasa, jadi rasa tidak monoton ada rasa buah juga,” ujarnya.
Reporter Danielisa Putriadita Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x