PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Perpaduan manis asin teh keju bikin penasaran Jumat, 08 Desember 2017 / 11:30 WIB
KONTAN.CO.ID – Bisnis peritel modern boleh lesu, namun kondisi ini justru berbalik pada bisnis kuliner. Adanya tren baru dan rasa penasaran konsumen berhasil mempertahankan sinar terang bidang bisnis ini.
Seperti teh keju, minuman asal Taiwan yang mulai naik daun. Penggemar kuliner pasti tak lagi asing dengan minuman ini karena banyak diulas dalam media sosial. Rasa teh yang manis dan segar, berpadu dalam krim keju yang gurih membuat rasanya khas. Ada aturan yang unik saat mengkonsumsi minuman ini, yaitu dengan memiringkan gelas hingga 45 derajat, supaya teh dan krim keju bisa diseruput bersamaan. Bila berhasil, maka akan terbentuk kumis putih. Minuman ini dapat disajikan dalam keadaan dingin dan hangat. Tapi baiknya, diminum dalam keadaan dingin dan saat krim keju tidak turun ke dasar gelas. Febrina Yao pemilik Cheese Tea asal Medan, Sumatra Utara mengatakan minuman ini mulai populer dan bakal booming layaknya thai tea Thailand. Melihat cuan yang cukup menjanjikan, dua bulan lalu dia mulai membuka gerai perdananya di Medan. Bak gayung bersambut, dalam sehari dia dapat mengantongi total penjualan sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Ingin memperluas pasarnya, Febrina pun menjajal peruntungannya dengan ikut dalam bazar kuliner di salah satu pusat perbelanjaan dikawasan Jakarta Barat. "Sambutannya bagus," katanya pada KONTAN, Kamis (3/11). Dia mematok harga jual minuman ini Rp 29.000 per cup. Pilihan menunya pun relatif beragam ada teh (blossom, black tea, peach, dan jasmine), macha, dan coklat. Gerainya pun dibuat dengan konsep open kitchen sehingga konsumen dapat langsung melihat proses pembuatan minuman ini. Pemain lain, Fiorenty Oktavia pun ak ingin ketinggalan. Sekitar Juni 2016 lalu, dia resmi membuka bisnis minuman teh keju dengan merek Relish Tea di Jakarta. "Minuman ini sudah menjadi tren di Taiwan. Setelah melihat di sana ramai, saya coba disini," katanya. Dia pun banyak belajar dengan cara melihat secara langsung proses raciknya saat bertandang ke Taiwan. Lainnya, juga dari bertukar informasi dengan berbagai pihak. Hingga saat ini, dia menjual produknya via penjualan daring. Namun, untuk momen tertentu, dia rajin mengikuti bazar makanan yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Meski tidak mempunyai gerai fisik, Fiorenty menuai penjualan yang cukup tinggi. Dalam sehari dia bisa menjual sekitar 30-40 gelas. Penjualannya akan melesat saat mengikuti bazar karena bisa mengantongi omzet hingga Rp 5 juta. Dia membandrol harganya mulai dari Rp 27.0000 sampai Rp 32.000 per cup. Total menunya ada empat dan yang paling digemari konsumen adalah jasmine tea cheese dan ovaltine cheese. Selanjutnya Halaman 123 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
Perpaduan manis asin teh keju bikin penasaran
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Perpaduan manis asin teh keju bikin penasaran Jumat, 08 Desember 2017 / 11:30 WIB
KONTAN.CO.ID – Bisnis peritel modern boleh lesu, namun kondisi ini justru berbalik pada bisnis kuliner. Adanya tren baru dan rasa penasaran konsumen berhasil mempertahankan sinar terang bidang bisnis ini.
Seperti teh keju, minuman asal Taiwan yang mulai naik daun. Penggemar kuliner pasti tak lagi asing dengan minuman ini karena banyak diulas dalam media sosial. Rasa teh yang manis dan segar, berpadu dalam krim keju yang gurih membuat rasanya khas. Ada aturan yang unik saat mengkonsumsi minuman ini, yaitu dengan memiringkan gelas hingga 45 derajat, supaya teh dan krim keju bisa diseruput bersamaan. Bila berhasil, maka akan terbentuk kumis putih. Minuman ini dapat disajikan dalam keadaan dingin dan hangat. Tapi baiknya, diminum dalam keadaan dingin dan saat krim keju tidak turun ke dasar gelas. Febrina Yao pemilik Cheese Tea asal Medan, Sumatra Utara mengatakan minuman ini mulai populer dan bakal booming layaknya thai tea Thailand. Melihat cuan yang cukup menjanjikan, dua bulan lalu dia mulai membuka gerai perdananya di Medan. Bak gayung bersambut, dalam sehari dia dapat mengantongi total penjualan sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Ingin memperluas pasarnya, Febrina pun menjajal peruntungannya dengan ikut dalam bazar kuliner di salah satu pusat perbelanjaan dikawasan Jakarta Barat. "Sambutannya bagus," katanya pada KONTAN, Kamis (3/11). Dia mematok harga jual minuman ini Rp 29.000 per cup. Pilihan menunya pun relatif beragam ada teh (blossom, black tea, peach, dan jasmine), macha, dan coklat. Gerainya pun dibuat dengan konsep open kitchen sehingga konsumen dapat langsung melihat proses pembuatan minuman ini. Pemain lain, Fiorenty Oktavia pun ak ingin ketinggalan. Sekitar Juni 2016 lalu, dia resmi membuka bisnis minuman teh keju dengan merek Relish Tea di Jakarta. "Minuman ini sudah menjadi tren di Taiwan. Setelah melihat di sana ramai, saya coba disini," katanya. Dia pun banyak belajar dengan cara melihat secara langsung proses raciknya saat bertandang ke Taiwan. Lainnya, juga dari bertukar informasi dengan berbagai pihak. Hingga saat ini, dia menjual produknya via penjualan daring. Namun, untuk momen tertentu, dia rajin mengikuti bazar makanan yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Meski tidak mempunyai gerai fisik, Fiorenty menuai penjualan yang cukup tinggi. Dalam sehari dia bisa menjual sekitar 30-40 gelas. Penjualannya akan melesat saat mengikuti bazar karena bisa mengantongi omzet hingga Rp 5 juta. Dia membandrol harganya mulai dari Rp 27.0000 sampai Rp 32.000 per cup. Total menunya ada empat dan yang paling digemari konsumen adalah jasmine tea cheese dan ovaltine cheese.
Selanjutnya Halaman 1 2 3 Reporter Tri Sulistiowati Editor Johana K.
0
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=PtTeSZOBw_E]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]