JAKARTA. Masuknya beberapa makanan Indonesia menjadi yang terlezat di dunia menjadi angin segar bagi industri restoran baik yang ada di Indonesia maupun di dunia. Terutama yang menyajikan hidangan menu rendang, yang mendapat gelar makanan terlezat di dunia.
Yuswohady, pengamat bisnis, pemasaran, dan merek mengatakan masuknya beberapa makanan khas Indonesia kedalam daftar makanan terenak di dunia akan memberikan dampak positif ke industri restoran baik dalam maupun luar negeri. "Restoran-restoran Rendang yang ada di penjuru dunia secara otomatis akan semakin laku akibat kuatnya branding ini. Begitu pun kondisinya di Indonesia, ketika Suhsi, Tom yam, dan Nasi Lemak masuk daftar akan dikejar masyarakat Indonesia. Ini bisa mendorong pelaku restoran membuka restoran rendang maupun sate di Luar Negeri," kata Yuswohady kepada KONTAN pada Selasa (02/08).
Efek positif lainnya, para pelancong tidak lagi mencari Candi Borobudur atau Bali kala bertandang ke Indonesia, tapi juga bakal mencari rendang, nasi goreng, sate atau makanan khas nusantara lainnya.
Nah, momen ini harus dimanfaatkan maksimal. Ia menyarankan supaya ada upaya promosi pencitraan (branding) terhadap makanan Indonesia. Tapi ia menyarankan supaya tidak semua makanan yang dipromosikan tapi hanya beberapa saja supaya tetap fokus dan tidak membuat orang banyak bingung.
Reporter Maizal Walfajri Editor Markus Sumartomjon
Saat tepat promosi makanan Indonesia
PELUANG USAHA / INDUSTRI KREATIF Saat tepat promosi makanan Indonesia Rabu, 02 Agustus 2017 / 19:49 WIB
JAKARTA. Masuknya beberapa makanan Indonesia menjadi yang terlezat di dunia menjadi angin segar bagi industri restoran baik yang ada di Indonesia maupun di dunia.
Terutama yang menyajikan hidangan menu rendang, yang mendapat gelar makanan terlezat di dunia.
Yuswohady, pengamat bisnis, pemasaran, dan merek mengatakan masuknya beberapa makanan khas Indonesia kedalam daftar makanan terenak di dunia akan memberikan dampak positif ke industri restoran baik dalam maupun luar negeri. "Restoran-restoran Rendang yang ada di penjuru dunia secara otomatis akan semakin laku akibat kuatnya branding ini. Begitu pun kondisinya di Indonesia, ketika Suhsi, Tom yam, dan Nasi Lemak masuk daftar akan dikejar masyarakat Indonesia. Ini bisa mendorong pelaku restoran membuka restoran rendang maupun sate di Luar Negeri," kata Yuswohady kepada KONTAN pada Selasa (02/08).
Efek positif lainnya, para pelancong tidak lagi mencari Candi Borobudur atau Bali kala bertandang ke Indonesia, tapi juga bakal mencari rendang, nasi goreng, sate atau makanan khas nusantara lainnya.
Nah, momen ini harus dimanfaatkan maksimal. Ia menyarankan supaya ada upaya promosi pencitraan (branding) terhadap makanan Indonesia. Tapi ia menyarankan supaya tidak semua makanan yang dipromosikan tapi hanya beberapa saja supaya tetap fokus dan tidak membuat orang banyak bingung.
Reporter Maizal Walfajri Editor Markus Sumartomjon
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
Saksikan video "Mengapa Harus Investasi?":
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=Z76KqbJTbOs]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]