KONTAN.CO.ID – Pasar konsumen kuliner Padang yang sangat luas mengundang Reza Ahmad, asal Bekasi, Jawa Barat membuka peluang kemitraan untuk bisnis rumah makan padang miliknya. Ia membesut Rumah Makan Pariaman sejak 2009 silam dan mulai menawarkan kemitraan tahun 2014 lalu.
Kini, sudah ada sembilan gerainya. Dua gerai milik sendiri, sisanya gerai mitra. Kesembilan gerai itu ada di Bekasi, Bogor dan Jakarta. Paket investasi yang ditawarkan Rumah Makan Pariaman senilai Rp 100 juta. Fasilitas yang diperoleh mitra adalah kerjasama merek selama lima tahun, pelatihan karyawan, branding, peralatan usaha, set meja dan kursi, bahan baku untuk hari pertama, standar operasional (SOP), biaya survei tempat usaha untuk wilayah Jabodetabek dan manajemen usaha.
Reza menjamin, karyawan yang sudah dilatih pasti sudah trampil memasak. Karyawan bisa dari mitra atau disediakan oleh pusat. "Pertama buka gerai, minimal ada tiga karyawan. Semua kami latih agar terampil memasak," ujar Reza.
Bagi calon mitra yang berada di luar Jabodetabek, ada biaya tambahan sekitar Rp 20 juta untuk akomodasi tim Rumah Makan Pariaman selama proses persiapan berlangsung. "Waktu persiapan, kami juga butuh survei dan mondar-mandir bantu mitra di kota asalnya kan," ujarnya.
Rumah Makan Pariaman ini menyiapkan aneka masakan Padang. Harganya mulai Rp 13.000-Rp 35.000 per porsi. Reza bilang, pusat membebaskan mitra dalam menentukan harga jual. "Biasanya, melihat kisaran harga di kompetitor sekitarnya. Nanti, baru kami tentukan harga jual dengan menyesuaikan bumbunya," tukas Reza.
Perolehan omzet tiap gerai berkisar Rp 70 juta–Rp 100 juta per bulan. Bahkan, Reza bilang, salah satu gerai di Bekasi berhasil tembus omzet hingga Rp 300 juta per bulan. Prediksi mitra bisa kembalikan modal sekitar 9–14 bulan. "Omzet tergantung lokasi usaha dan pasarnya, namun paling lama kami target balik modal 1,5 tahun," tandas Reza.
Rumah Makan Pariaman juga menetapkan luas minimum 60 m2- 100 m2. “Harus cukup menampung banyak pengunjung dan ada ruangan untuk tempat tinggal karyawan," ujar Reza.
Mitra wajib membayar royalti 1% dari omzet per bulan. Selain itu, mitra juga wajib memasok bahan baku berbentuk bumbu jadi ke pusat. Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit berpendapat potensi masakan Padang sudah tak diragukan lagi. Namun, pemainnya sudah menjamur sehingga persaingan ketat.
Dia pun menyarankan agar mitra menjaga kualitas cita rasa dan pelayanan. "Kuncinya pada dua hal tersebut, serta pastikan target pasarnya," jelasnya.
Rumah Makan Pariaman Jl Arjuna, Bekasi Utara HP. 087886730060
Sedapnya cuan resto khas tanah Minang
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Sedapnya cuan resto khas tanah Minang Sabtu, 18 November 2017 / 11:10 WIB
KONTAN.CO.ID – Pasar konsumen kuliner Padang yang sangat luas mengundang Reza Ahmad, asal Bekasi, Jawa Barat membuka peluang kemitraan untuk bisnis rumah makan padang miliknya. Ia membesut Rumah Makan Pariaman sejak 2009 silam dan mulai menawarkan kemitraan tahun 2014 lalu.
Kini, sudah ada sembilan gerainya. Dua gerai milik sendiri, sisanya gerai mitra. Kesembilan gerai itu ada di Bekasi, Bogor dan Jakarta.
Paket investasi yang ditawarkan Rumah Makan Pariaman senilai Rp 100 juta. Fasilitas yang diperoleh mitra adalah kerjasama merek selama lima tahun, pelatihan karyawan, branding, peralatan usaha, set meja dan kursi, bahan baku untuk hari pertama, standar operasional (SOP), biaya survei tempat usaha untuk wilayah Jabodetabek dan manajemen usaha.
Reza menjamin, karyawan yang sudah dilatih pasti sudah trampil memasak. Karyawan bisa dari mitra atau disediakan oleh pusat. "Pertama buka gerai, minimal ada tiga karyawan. Semua kami latih agar terampil memasak," ujar Reza.
Bagi calon mitra yang berada di luar Jabodetabek, ada biaya tambahan sekitar Rp 20 juta untuk akomodasi tim Rumah Makan Pariaman selama proses persiapan berlangsung. "Waktu persiapan, kami juga butuh survei dan mondar-mandir bantu mitra di kota asalnya kan," ujarnya.
Rumah Makan Pariaman ini menyiapkan aneka masakan Padang. Harganya mulai Rp 13.000-Rp 35.000 per porsi. Reza bilang, pusat membebaskan mitra dalam menentukan harga jual. "Biasanya, melihat kisaran harga di kompetitor sekitarnya. Nanti, baru kami tentukan harga jual dengan menyesuaikan bumbunya," tukas Reza.
Perolehan omzet tiap gerai berkisar Rp 70 juta–Rp 100 juta per bulan. Bahkan, Reza bilang, salah satu gerai di Bekasi berhasil tembus omzet hingga Rp 300 juta per bulan. Prediksi mitra bisa kembalikan modal sekitar 9–14 bulan. "Omzet tergantung lokasi usaha dan pasarnya, namun paling lama kami target balik modal 1,5 tahun," tandas Reza.
Rumah Makan Pariaman juga menetapkan luas minimum 60 m2- 100 m2. “Harus cukup menampung banyak pengunjung dan ada ruangan untuk tempat tinggal karyawan," ujar Reza.
Mitra wajib membayar royalti 1% dari omzet per bulan. Selain itu, mitra juga wajib memasok bahan baku berbentuk bumbu jadi ke pusat.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit berpendapat potensi masakan Padang sudah tak diragukan lagi. Namun, pemainnya sudah menjamur sehingga persaingan ketat.
Dia pun menyarankan agar mitra menjaga kualitas cita rasa dan pelayanan. "Kuncinya pada dua hal tersebut, serta pastikan target pasarnya," jelasnya.
Rumah Makan Pariaman
Jl Arjuna, Bekasi Utara
HP. 087886730060
Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.
WARALABA
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=mWwjkqwG2KA]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]