KONTAN.CO.ID – Kesadaran masyarakat soal kesehatan sepertinya sudah menjadi kebutuhan utama. Kondisi ini membuat pelaku bisnis memanfaatkan kondisi tersebut. Salah satunya adalah Klinikkita.
Klinik asal Semarang yang berdiri pada tahun 2006 ini mulai menawarkan kemitraan sejak 2014. Kini, sudah ada 10 gerai Klinikita di Semarang, Surabaya, Madura, Jember, Sidoarjo, dan Depok. Lima di antaranya gerai pusat. "Sisanya milik mitra," tutur Restu Aji Panuntun, Staf Waralaba dan Komunikasi Pemasaran Klinikkita kepada KONTAN.
Saat ini Klinikkita hanya menawarkan satu paket kemitraan sebesar Rp 250 juta. Dengan paket itu, mitra akan mendapat fasilitas kerjasama selama enam tahun, franchise fee enam tahun, aplikasi online, bimbingan operasional, penyediaan dan pelatihan karyawan.
Untuk tempat usaha, peralatan dan perlengkapan usaha, mitra harus menyiapkan modal di luar biaya paket kemitraan yang bisa mencapai Rp 750 juta. Khusus untuk tempat usaha, mitra minimal harus sediakan areal 150 m², baik itu ruko dua lantai atau bisa rumah tinggal.
Klinik ini menawarkan layanan kesehatan. Berupa apotek, praktik dokter umum dan gigi dengan biaya sekitar Rp 80.000-Rp 130.000 per pasien. Ini biaya untuk kontrol biasa.
Biasanya, satu gerai Klinikkita ada enam sampai 10 karyawan yang terbagi dalam dua shift. Rinciannya empat dokter, empat perawat, satu apoteker dan asisten apoteker yang bakal disediakan pusat.
Ia memproyeksikan, omzet yang bisa dikantongi klinik ini Rp 50 juta-Rp 100 juta per bulan. Menurut Aji, mitra akan terkena biaya royalti bila omzet lebih dari Rp 30 juta per bulan. Besarannya antara 1%-3% dari omzet. Kalau omzet klinik mitra sudah lebih dari Rp 150 juta per bulan, maka akan terkena biaya royalti 3%.
Apabila omzet sesuai hitungan di atas kertas, mitra bisa balik modal dalam waktu tiga tahun. Per tahun, Klinikkita kerap menambah minimal dua gerai klinik.
Menurut Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit, Klinikkita harus punya layanan spesial yang belum ada di klinik kesehatan lainnya. Lantaran layanan yang diberikan klinik itu sudah ada dimana-mana. Selain itu juga perlu tenaga medis yang mumpuni.
Semoga cepat sembuh dan kantong ampuh
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Semoga cepat sembuh dan kantong ampuh Jumat, 06 Oktober 2017 / 11:15 WIB
KONTAN.CO.ID – Kesadaran masyarakat soal kesehatan sepertinya sudah menjadi kebutuhan utama. Kondisi ini membuat pelaku bisnis memanfaatkan kondisi tersebut. Salah satunya adalah Klinikkita.
Klinik asal Semarang yang berdiri pada tahun 2006 ini mulai menawarkan kemitraan sejak 2014. Kini, sudah ada 10 gerai Klinikita di Semarang, Surabaya, Madura, Jember, Sidoarjo, dan Depok. Lima di antaranya gerai pusat. "Sisanya milik mitra," tutur Restu Aji Panuntun, Staf Waralaba dan Komunikasi Pemasaran Klinikkita kepada KONTAN.
Saat ini Klinikkita hanya menawarkan satu paket kemitraan sebesar Rp 250 juta. Dengan paket itu, mitra akan mendapat fasilitas kerjasama selama enam tahun, franchise fee enam tahun, aplikasi online, bimbingan operasional, penyediaan dan pelatihan karyawan.
Untuk tempat usaha, peralatan dan perlengkapan usaha, mitra harus menyiapkan modal di luar biaya paket kemitraan yang bisa mencapai Rp 750 juta. Khusus untuk tempat usaha, mitra minimal harus sediakan areal 150 m², baik itu ruko dua lantai atau bisa rumah tinggal.
Klinik ini menawarkan layanan kesehatan. Berupa apotek, praktik dokter umum dan gigi dengan biaya sekitar Rp 80.000-Rp 130.000 per pasien. Ini biaya untuk kontrol biasa.
Biasanya, satu gerai Klinikkita ada enam sampai 10 karyawan yang terbagi dalam dua shift. Rinciannya empat dokter, empat perawat, satu apoteker dan asisten apoteker yang bakal disediakan pusat.
Ia memproyeksikan, omzet yang bisa dikantongi klinik ini Rp 50 juta-Rp 100 juta per bulan. Menurut Aji, mitra akan terkena biaya royalti bila omzet lebih dari Rp 30 juta per bulan. Besarannya antara 1%-3% dari omzet. Kalau omzet klinik mitra sudah lebih dari Rp 150 juta per bulan, maka akan terkena biaya royalti 3%.
Apabila omzet sesuai hitungan di atas kertas, mitra bisa balik modal dalam waktu tiga tahun. Per tahun, Klinikkita kerap menambah minimal dua gerai klinik.
Menurut Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit, Klinikkita harus punya layanan spesial yang belum ada di klinik kesehatan lainnya. Lantaran layanan yang diberikan klinik itu sudah ada dimana-mana. Selain itu juga perlu tenaga medis yang mumpuni.
Reporter Elisabeth Adventa Editor Johana K.
0
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=8Joof_3Cqtg]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]