KONTAN.CO.ID –JAKARTA. Dinas Pendidikan memerlukan banyak data dari sekolah sebagai dasar pengambilan keputusan, baik itu pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswaan, atau sarana prasarana. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan memerlukan banyak laporan rutin dari sekolah.
Proses pelaporan yang tidak efisien berujung pada kerugian waktu, dana, dan keputusan yang dihasilkan dari data yang tidak valid. Belum lagi tambahan limbah kertas sebagai konsekuensi dari pengumpulan dokumen secara fisik. Hal tersebut mendasari pengembangan Sistem Akademik (SIKADinas) menuju ke platform smart city untuk pendidikan.
“Kami menyediakan platform SIKADinas untuk Dinas Pendidikan Propinsi dan kabupaten Kota, sehingga Dinas Pendidikan dapat memperolah data real-time dari sekolah pengguna SIKAD di daerahnya.” ungkap Chief Operation Officer SIKAD, Adhi Subagio dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11).
Adhi melanjutkan SIKAD pada awalnya adalah aplikasi pengolah nilai akademik. Dalam perkembangannya SIKAD saat ini telah memiliki banyak modul untuk semua proses dalam sekolah. Mulai dari penilaian akademik, arsip surat menyurat, konseling siswa, keuangan sekolah dan siswa, perpustakaan. Bahkan hingga perpustakaan dan manajemen sarana dan prasarana dalam satu platform. Adhi mengklaim SIKAD aman dan dapat diakses kapan saja oleh semua staf dan guru sesuai bidang kerjanya masing-masing.
“SIKADinas juga memiliki fitur PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Online, sehingga semua proses mulai pendaftaran hingga proses belajar di sekolah, semua ada dalam satu layanan. Tahun 2017 ini kami telah sukses menyelenggarakan PPDB Online di Kota Gorontalo dan PPDB Online Kabupaten Bekasi,” ujar Adhi.
SIKADinas aplikasi smart city buat pendidikan
PELUANG USAHA / START UP SIKADinas aplikasi smart city buat pendidikan Kamis, 30 November 2017 / 12:17 WIB BERITA TERKAIT
Nabila Syakieb dan suami rilis aplikasi berkuda
Monex Investindo siapkan aplikasi trading
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dinas Pendidikan memerlukan banyak data dari sekolah sebagai dasar pengambilan keputusan, baik itu pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswaan, atau sarana prasarana. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan memerlukan banyak laporan rutin dari sekolah.
Proses pelaporan yang tidak efisien berujung pada kerugian waktu, dana, dan keputusan yang dihasilkan dari data yang tidak valid. Belum lagi tambahan limbah kertas sebagai konsekuensi dari pengumpulan dokumen secara fisik. Hal tersebut mendasari pengembangan Sistem Akademik (SIKADinas) menuju ke platform smart city untuk pendidikan.
BACA JUGA :
“Kami menyediakan platform SIKADinas untuk Dinas Pendidikan Propinsi dan kabupaten Kota, sehingga Dinas Pendidikan dapat memperolah data real-time dari sekolah pengguna SIKAD di daerahnya.” ungkap Chief Operation Officer SIKAD, Adhi Subagio dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11).
Adhi melanjutkan SIKAD pada awalnya adalah aplikasi pengolah nilai akademik. Dalam perkembangannya SIKAD saat ini telah memiliki banyak modul untuk semua proses dalam sekolah. Mulai dari penilaian akademik, arsip surat menyurat, konseling siswa, keuangan sekolah dan siswa, perpustakaan. Bahkan hingga perpustakaan dan manajemen sarana dan prasarana dalam satu platform. Adhi mengklaim SIKAD aman dan dapat diakses kapan saja oleh semua staf dan guru sesuai bidang kerjanya masing-masing.
“SIKADinas juga memiliki fitur PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Online, sehingga semua proses mulai pendaftaran hingga proses belajar di sekolah, semua ada dalam satu layanan. Tahun 2017 ini kami telah sukses menyelenggarakan PPDB Online di Kota Gorontalo dan PPDB Online Kabupaten Bekasi,” ujar Adhi.
Reporter Maizal Walfajri Editor Rizki Caturini
STARTUP
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=TDRHQ2B_E0I]
Feedback ↑ x Feedback ↓ x Close [X]