PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Tak lelah mempelajari tawaran usaha bimbel Kamis, 27 April 2017 / 17:44 WIB
JAKARTA. Setiap orangtua tentu ingin memberikan pendidikan terbaik untuk buah hatinya. Nah, banyak orang tua kini meminta bantuan bimbingan belajar (bimbel) untuk membantu buah hatinya. Itu sebabnya, bisnis bimbingan belajar masih potensial.
Peluang inilah yang dilirik Ari Ahmad dengan mendirikan D’Smart Plus di Tangerang sejak tahun 2007. Setelah yakin bisnis bimbelnya berjalan lancar, ia pun menawarkan kemitraan di tahun 2012. Saat ini, D’Smart Plus memiliki 30 mitra yang tersebar di wilayah Tangerang, Jakarta Barat dan Surabaya.
D’Smart Plus menawarkan kemitraan senilai Rp 5 juta. Ari mengklaim, nilai investasi ini terbilang minim karena D’Smart Plus masih dalam masa promosi guna memperbanyak gerai. Menurut Ari, harga normal paket investasi D’Smart Plus adalah Rp 17 juta diluar masa promosi.
Kendati masih harga promosi, kemitraan ini tetap menyediakan fasilitas lengkap buat calon mitra usaha. Antara lain ada fasilitas promosi, peralatan alat tulis, buku pelajaran dan tenaga pengajar.
Namun, untuk tempat mitra harus menyediakan sendiri. Begitu juga dengan fasilitas meja, kursi dan papan tulis. D’Smart Plus menyediakan jasa bimbingan belajar untuk baca, tulis dan hitung, bimbel SD dan SMP, privat SMA, dan les bahasa inggris.
Ari mengatakan, terdapat royalty fee 5% dari sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). "Nilai SPP tergantung wilayah, tapi rata-rata SPP berkisar Rp 150.000 sampai Rp 700.000," kata Ari. Besaran SPP juga tergantung dari durasi waktu belajar yang siswa ambil. Terdapat durasi belajar satu hingga tiga hari dalam seminggu.
Ari mengklaim, mitra sudah meraup untung bila berhasil mengantongi omzet Rp 6 juta per bulan. Namun, rata-rata omzet yang didapat mitra yang sudah berjalan berkisar Rp 8 juta sampai dengan Rp 15 juta per bulan.
Untuk mendapatkan omzet yang maksimal, rata-rata jumlah siswa D’Smart Plus berkisar 50-80 siswa dalam satu gerai. "Kadang untuk mencapai omzet Rp 15 juta, dengan siswa 60-70 sudah cukup," kata Ari.
Setelah dikurangi biaya operasional dan gaji guru, mitra bisa balik modal dalam 3 bulan. Untuk tenaga pengajar D’Smart Plus memiliki sistim perekrutan pengajar dari pusat. Namun, D’Smart Plus masih membolehkan mitra usaha mencari tenaga pengajar sendiri. Dengan syarat, tetap melakukan pelatihan di pusat.
Menurut Ari, satu gerai D’Smart Plus hanya membutuhkan satu hingga dua pengajar tetap dan tenaga pengajar freelance sesuai dengan kebutuhan.
Tidak ada kriteria tertentu untuk pilihan lokasi usaha. Bahkan membuka gerai di rumah dengan satu ruang kelas saja bisa. "Jadi bermitra dengan D’Smart Plus itu mudah," ujar Ari.
Ari menargetkan, dalam masa promosi ini D’Smart Plus mampu menambah 30 mitra usaha baru dalam dua tahun. Setelah masa promosi berakhir diharapkan mampu menambah dua mitra dalam satu tahun.
Tak lelah mempelajari tawaran usaha bimbel
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Tak lelah mempelajari tawaran usaha bimbel Kamis, 27 April 2017 / 17:44 WIB
JAKARTA. Setiap orangtua tentu ingin memberikan pendidikan terbaik untuk buah hatinya. Nah, banyak orang tua kini meminta bantuan bimbingan belajar (bimbel) untuk membantu buah hatinya. Itu sebabnya, bisnis bimbingan belajar masih potensial.
Peluang inilah yang dilirik Ari Ahmad dengan mendirikan D’Smart Plus di Tangerang sejak tahun 2007. Setelah yakin bisnis bimbelnya berjalan lancar, ia pun menawarkan kemitraan di tahun 2012. Saat ini, D’Smart Plus memiliki 30 mitra yang tersebar di wilayah Tangerang, Jakarta Barat dan Surabaya.
D’Smart Plus menawarkan kemitraan senilai Rp 5 juta. Ari mengklaim, nilai investasi ini terbilang minim karena D’Smart Plus masih dalam masa promosi guna memperbanyak gerai. Menurut Ari, harga normal paket investasi D’Smart Plus adalah Rp 17 juta diluar masa promosi.
Kendati masih harga promosi, kemitraan ini tetap menyediakan fasilitas lengkap buat calon mitra usaha. Antara lain ada fasilitas promosi, peralatan alat tulis, buku pelajaran dan tenaga pengajar.
Namun, untuk tempat mitra harus menyediakan sendiri. Begitu juga dengan fasilitas meja, kursi dan papan tulis. D’Smart Plus menyediakan jasa bimbingan belajar untuk baca, tulis dan hitung, bimbel SD dan SMP, privat SMA, dan les bahasa inggris.
Ari mengatakan, terdapat royalty fee 5% dari sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). "Nilai SPP tergantung wilayah, tapi rata-rata SPP berkisar Rp 150.000 sampai Rp 700.000," kata Ari. Besaran SPP juga tergantung dari durasi waktu belajar yang siswa ambil. Terdapat durasi belajar satu hingga tiga hari dalam seminggu.
Ari mengklaim, mitra sudah meraup untung bila berhasil mengantongi omzet Rp 6 juta per bulan. Namun, rata-rata omzet yang didapat mitra yang sudah berjalan berkisar Rp 8 juta sampai dengan Rp 15 juta per bulan.
Untuk mendapatkan omzet yang maksimal, rata-rata jumlah siswa D’Smart Plus berkisar 50-80 siswa dalam satu gerai. "Kadang untuk mencapai omzet Rp 15 juta, dengan siswa 60-70 sudah cukup," kata Ari.
Setelah dikurangi biaya operasional dan gaji guru, mitra bisa balik modal dalam 3 bulan. Untuk tenaga pengajar D’Smart Plus memiliki sistim perekrutan pengajar dari pusat. Namun, D’Smart Plus masih membolehkan mitra usaha mencari tenaga pengajar sendiri. Dengan syarat, tetap melakukan pelatihan di pusat.
Menurut Ari, satu gerai D’Smart Plus hanya membutuhkan satu hingga dua pengajar tetap dan tenaga pengajar freelance sesuai dengan kebutuhan.
Tidak ada kriteria tertentu untuk pilihan lokasi usaha. Bahkan membuka gerai di rumah dengan satu ruang kelas saja bisa. "Jadi bermitra dengan D’Smart Plus itu mudah," ujar Ari.
Ari menargetkan, dalam masa promosi ini D’Smart Plus mampu menambah 30 mitra usaha baru dalam dua tahun. Setelah masa promosi berakhir diharapkan mampu menambah dua mitra dalam satu tahun.
Reporter Danielisa Putriadita Editor Havid Vebri
USAHA IKM
Feedback ↑ x Feedback ↓ x