Selain tempe, tahu juga menjadi camilan dan lauk favorit masyarakat Indonesia. Tak hanya berasa gurih, kini tahu juga disajikan dengan rasa yang pedas, mengikuti tren makanan pedas yang sedang disukai.
Inovasi tahu pedas inilah yang ditawarkan Bakti Prasetyo. Ia merintis usaha tahu pedas dengan nama Tahu Jotos sejak November 2016, di Jember, Jawa Timur. Di waktu yang sama Bakti langsung menawarkan kemitraan. Kini, sudah ada empat mitra Tahu Jotos di Surabaya.
Paket investasi Tahu Jotos, Bakti tawarkan senilai Rp 15 juta. Mitra akan mendapatkan perlengkapan, seperti gerobak, peralatan masak, dan bahan baku sebanyak 200 potong tahu.
Kemitraan ini tidak menetapkan biaya royalti. Namun, mitra wajib membeli bahan baku ke pusat, seperti tahu, tepung dan sambal. Bakti mengatakan, mitra biasa membeli bahan baku setiap hari ke pusat.
Dalam menjalankan bisnis Tahu Jotos, Bakti memperkirakan mitranya bisa mendapat minimal Rp 500.000 per hari. Dengan laba sekitar 25%, Bakti memperkirakan modal mitra bisa kembali sekurangnya dalam enam bulan.
Namun, Bakti bilang, beberapa mitra sudah balik modal hanya dalam empat bulan saja. "Karena mereka bisa jual 300-400 tahu dalam sehari," kata Bakti.
Tahu Jotos menjajakan dua varian tahu, yaitu tahu jotos dan tahu bakso. Bakti menjelaskan tahu jotos berisi sayuran yang sudah dicampur dengan sambal.
Sementara tahu bakso cocok bagi mereka yang tidak suka pedas, karena hanya berisi bakso tanpa sambal. Namun, bila pembeli tetap ingin merasakan sensasi pedas, Tahu Jotos menyiapkan sambal cocol spesial yang diracik sendiri.
Menurut Bakti keunggulan Tahu Jotos ada pada kualitas rasa yang konsisten enak dan higienis. "Produk kita selalu fresh tidak ada yang disimpan lama," kata Bakti.
Harga jual Tahu Jotos Bakti Rp 2.500 per potong. "Harga kita samakan secara nasional," kata Bakti. Selain tawaran kemitraan, Bakti juga menawarkan master franchise pada gerai yang akan buka di kota yang belum terjangkau mitra.
Tersengat sedap laba tahu pedas
PELUANG USAHA / PELUANG USAHA Tersengat sedap laba tahu pedas Rabu, 17 Mei 2017 / 13:05 WIB
Selain tempe, tahu juga menjadi camilan dan lauk favorit masyarakat Indonesia. Tak hanya berasa gurih, kini tahu juga disajikan dengan rasa yang pedas, mengikuti tren makanan pedas yang sedang disukai.
Inovasi tahu pedas inilah yang ditawarkan Bakti Prasetyo. Ia merintis usaha tahu pedas dengan nama Tahu Jotos sejak November 2016, di Jember, Jawa Timur. Di waktu yang sama Bakti langsung menawarkan kemitraan. Kini, sudah ada empat mitra Tahu Jotos di Surabaya.
Paket investasi Tahu Jotos, Bakti tawarkan senilai Rp 15 juta. Mitra akan mendapatkan perlengkapan, seperti gerobak, peralatan masak, dan bahan baku sebanyak 200 potong tahu.
Kemitraan ini tidak menetapkan biaya royalti. Namun, mitra wajib membeli bahan baku ke pusat, seperti tahu, tepung dan sambal. Bakti mengatakan, mitra biasa membeli bahan baku setiap hari ke pusat.
Dalam menjalankan bisnis Tahu Jotos, Bakti memperkirakan mitranya bisa mendapat minimal Rp 500.000 per hari. Dengan laba sekitar 25%, Bakti memperkirakan modal mitra bisa kembali sekurangnya dalam enam bulan.
Namun, Bakti bilang, beberapa mitra sudah balik modal hanya dalam empat bulan saja. "Karena mereka bisa jual 300-400 tahu dalam sehari," kata Bakti.
Tahu Jotos menjajakan dua varian tahu, yaitu tahu jotos dan tahu bakso. Bakti menjelaskan tahu jotos berisi sayuran yang sudah dicampur dengan sambal.
Sementara tahu bakso cocok bagi mereka yang tidak suka pedas, karena hanya berisi bakso tanpa sambal. Namun, bila pembeli tetap ingin merasakan sensasi pedas, Tahu Jotos menyiapkan sambal cocol spesial yang diracik sendiri.
Menurut Bakti keunggulan Tahu Jotos ada pada kualitas rasa yang konsisten enak dan higienis. "Produk kita selalu fresh tidak ada yang disimpan lama," kata Bakti.
Harga jual Tahu Jotos Bakti Rp 2.500 per potong. "Harga kita samakan secara nasional," kata Bakti.
Selain tawaran kemitraan, Bakti juga menawarkan master franchise pada gerai yang akan buka di kota yang belum terjangkau mitra.
Reporter Danielisa Putriadita Editor Johana K.
PELUANG USAHA
Feedback ↑ x Feedback ↓ x